3. Kenyataan pahit

64 4 0
                                    

Dipta membawa Vella ke kamar hotel miliknya.

"Dipta, dimana kita  ? "Tanya Vella.

"Kita di kamar hotel ku, kamu ingin ke kamar mandi kan "

"Iyaa "

"Ayok ku antar,"

Tidak menuju ke kamar mandi melainkan ke ranjang milik Dipta. Kamar hotel paling mewah ini akan menjadi saksi bisu bahwa takdir Vella adalah Dipta, Tunangan Tere.

"A..apa ini.. Aku punya urusan ke kamar mandi. "

Dipta mengotak-atik ponsel Vella ia memberi pesan pada adiknya kemudian ia mematikan ponsel Vella setelah mengecek hal teramat penting.

Malam ini semua berubah, hidup berubah dan masalah yang tentunya juga akan merubah hidup orang.

Status Vella juga berubah dari gadis menjadi wanita. Dari sekian banyak wanita yang pernah hadir Dipta hanya menyukai Vella.

Ia lakukan ini karena Dipta menyukai Vella. Perasaan yang muncul, melebihi dari yang Vella katakan.

Pukul 4 empat pagi, Dipta mengecup kening Vella setelah delapan jam permainan ini Dipta akhirnya selesai.

Vella langsung tertidur ketika Dipta telah mengeluarkan benih yang kesekian kali.

"Kamu hebat, benar-benar luar biasa. "

Dipta menarik selimut untuk Vella,
"Ini momen yang sangat pas kamu lagi masa subur dan aku pastikan kamu akan mengandung anakku. Calon istriku tidur yang nyenyak sayang. "

Dipta melihat tanggalan haid milik Vella. Semua terjadi kebetulan sekali karena Vella sedang masa subur. Tapi mau bagaimanapun Dipta sudah siap akan konsekuensi nya.

Vella bangun tepat pukul 2 siang. Entah kenapa tubuhnya sakit semua.

"Akhh nyeri banget" Ujar Vella meringis di bagian bawahnya.

Mata menjelajahi ke setiap ruangan. Kenapa kamarnya begitu luas sekali.

"HAH ini aku dimana  ?"

"A.. Aku dimana ?! "

Vella melihat sepatu sneakers semalam dan sepatu laki-laki.

"Ga.. Ga.. Ga.. Ga mungkin.. Ga mungkin.. Ga mungkin.. Ga mungkin... "

"ENGGAK MUNGKIN, YA ALLAH Tolong aku. Ini ga mungkin. "

Namun kenyataan tetaplah kenyataan Vella melihat sendiri darah nya dan bau asing di kasur ini. Di perkuat dengan tanda merah dari leher hingga ke paha.

"Sudah bangun" Dipta masuk ke dalam kamar.

Vella menarik selimut menutupi tubuhnya.

"APA YANG KITA LAKUKAN SEMALAM DIPTA , LO APAIN GUE SEMALAM. "

"BISA-BISANYA lo jebak gue, Terus sekarang gimana  ? Apa yang harus gue lakukan  ? "

"Vella "

"JANGAN SENTUH GUE, GUE UDAH ANCUR SEKARANG. APALAGI YANG BISA GUE LAKUKAN, GUE NYESEL DATANG KEMARIN MALAM. PADAHAL NIAT GUE MINTA MAAF SAMA LOE, BUKAN MENDAPAT KAYAK BEGINI. GUA MALU GUA HARUS GIMANA SEKARANG  "

"Vella dengarkan aku. "

"Apa  ?! Apa yang mesti gue denger  ?!!  Gua ini miskin Dipta, gua ga punya apa-apa, gua cuman tulang punggung keluarga yang kerja mati-matian untuk adik gue. Sekarang apa yang bisa gue lakuin, ga ada cowok yang mau sama cewek ga perawan Dipta. "

"Gua akan tanggung jawab. "

"Lo mau gue percaya  !!! Gue ga percaya Dipta. Lo tunangan Tere, gue ga bisa, " Vella yang mulai kehilangan akal sehatnya.

ONLY YOU (Vella Dan Dipta) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang