Terlihat seorang gadis sedang menuruni tangga sembari bersenandung, sepertinya hari ini ia terlihat begitu bergembira.
"Morning mom, dad, kak" sapa gadis, bernama Felixya sembari duduk di samping kakaknya.
"Dih, kesambet apa lho?" Tanya kak Marvel.
"Kesambet pala lu!, enak aja gue di bilang kesambet!." Elak Felixya.
"Lah terus?" Tanya Marvel.
"Kepo!" Sarkas Felixya
"Dih" gumam Marvel.
"Sudah-sudah, lebih baik kalian sarapan deh! Ntar kalian telat loh" pinta mama Riana.
"Kakak tuh mom, pagi-pagi dah ngajak ribut aja" sahut Felixya, sembari melirik Marvel.
"Lah kok gue sih?" Tanya Marvel, tak setuju.
"Sudah-sudah, kalian ini!" Sela mama Riana, membuat mereka berdua kembali diam dan melanjutkan sarapan mereka.
Sedangkan papa Fero, hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kedua anaknya itu.
"Aku dah selesai nih" sahut Felixya, meneguk segelas air putih.
"Gue juga" sahut Marvel, yang mengambil tasnya dan menggendongnya di salah satu bahunya.
"Yuk, dek!" Ajak Marvel, di balas anggukan oleh Felixya.
"Mom, dad kami pergi dulu yah!" Pamit Felixya, sembari mengecup pipi kedua orang tuanya.
"Kita berangkat dulu yah!" Pamit Marvel.
"Kalian hati-hati yah! Marvel kamu jaga adik kamu yah, dan ingat jangan balap-balapan!" Jelas mama Riana, panjang lebar.
"Iya mom, ngak di bilangin aku pasti jagain adik bontot kesayangan aku ini kok!" Jawab Marvel, sembari merangkul Felixya.
Mama Riana hanya tersenyum, melihat kedua anaknya itu yang berjalan pergi.
"Loh, mobil kakak mana?" Tanya Felixya, kebingungan.
"Hari ini kita naik motor yah! Soalnya mobil gue lagi di bengkel" jawab Marvel, sembari menaiki motor.
"Kok bisa?" Tanya Felixya
"Yah karna bisalah, soalnya kemarin mobil gue tiba-tiba aja mogok makanya gue suruh montir buat bawa mobil gue." Jelas Marvel, sembari memberikan helem ke Felixya.
"Oh"
Felixya pun mengambil helem itu dari tangan kakaknya, dan segera memasangnya.
"Buruan, ntar kita bisa telat!" Pinta Marvel.
"Iyaya, bawel banget sih!" Timpal Felixya, segera menaiki motor Marvel.
Brooomm
Marvel pun segera melajukan motornya menuju sekolah mereka. Karena Marvel membawa motor terlalu laju, membuat Felixya menjadi sedikit takut.
"Kak, pelan-pelan napa bawanya! Kalau lho mau mati jangan bawa-bawa gue donk. Gue masih pengen hidup tau!" Kesal Felixya, yang begitu erat memegang ujung almamater Marvel.
"Ini dah pelan tau, kamu tenang aja!" Balas Marvel, tanpa mengurangi kecepatan motornya.
"Lho mau ngapain kak?" Tanya Felixya, ketika memegang tangan Felixya.
"Peluk gue! Kalau lho ngak mau kejungkel and lho juga takut kan?" Pinta Marvel, sembari mengarahkan tangan adiknya untuk memeluknya.
Felixya hanya mendengus kesal, dan memeluk erat Marvel sembari menutup matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felixya Nerd Girl Or Perfect Girl
FantasyMendapat penghianatan dari sahabat dan juga pacarnya sendiri, membuat hatinya begitu hancur. Ia memilih pindah sekolah, dan rela merubah penampilannya terlihat cupu di mata siswa siswi di sekolahnya. Hanya untuk mencari teman atau sahabat yang benar...