Setelah mengambil beberapa barang, Felixya pun beralih menuju rak yang di sana ada susu yang ingin dia beli.
"Nah itu dia susunya" ucap Felixya, berusaha mengambilnya.
Namun ia sedikit kesulitan karena terlalu tinggi untuknya, ia berusaha sembari melompat kecil.
Bukh
"Aduh" seru Felixya dan juga seseorang.
"Eh, kok gue ngak ngerasa sakit yah?" Batin Felixya, merasa heran.
"Lho bisa berdiri ngak?" Tanya seseorang, membuat Felixya melihat ke arah belakang.
Setelah mengetahui kalau ia menimpa seorang cowok, dengan cepat ia berdiri dan cowok itu pun ikut berdiri.
"S-sorry gue ngak sengaja, sakit yah?" Tanya Felixya, tak enak hati.
"Menurut lho?" Ketus cowok itu, sembari merapikan pakaiannya.
Cowok dengan tinggi sekitar 179 atau 180an dengan memakai hoodie dan juga masker hitam yang menutupi sebagian wajahnya, juga dia bekulit putih terlihat dari tangan dan sebagian wajahnya.
"Yah, sorry gue kan juga ngak sengaja" lirih Felixya
"Lagian lho ngapain lompat-lompat ha?" Tanya cowok itu.
"Itu, gue mau ambil tuh susu cuman nga-" belum selesai Felixya bicara, cowok itu langsung mengambil susu yang di maksud Felixya.
"Nih!" Seru cowok itu, memberikan susu yang Felixya ingin ambil tadi.
"Maka-" kata Felixya, setelah mengambil susu itu.
"Sih, belum juga gue bilang makasih dah main pergi aja tuh anak" sambung Felixya, yang menatap punggung cowok itu.
Setelah itu, Felixya bergegas mengambil barang-barang yang lainnya dan segera membayarnya di kasir. Dan bergegas pulang, tapi di pertengahan jalan, tiba-tiba dia merasa lapar.
Krek...krek
"Duh, nih perut dah minta jatah pula. Gue beli apa yah?" Gumam Felixya, sembari mencari sesuatu.
"Eh, itu ada gado-gado. Gue beli itu aja deh, kebetulan gue juga dah lama ngak makan gado-gado" seru Felixya, dan kemudian menghentikan mobilnya dekat penjual gado-gado gerobak di pinggir jalan.
Bukh
Felixya pun turun dari mobil dan menghampiri mas penjual gado-gado itu. Terlihat cukup ramai juga sih yang beli.
"Mas saya pesan gado-gado komplitnya yah 3 porsi!" Pesan Felixya, kepada masnya.
"Oky, mba di tunggu yah!" Jawab masnya, yang sementara membuatkan pesanan pembeli yang lebih dulu memesan.
"Eh, itukan Felixya Clarisa yang selebgram itu loh" seru seseorang, membuat beberapa pembeli menatap ke arah Felixya yang belum menyadari jika dirinya sedang di perhatikan.
"Eh, iya bener itu si Felixya selebgram itu. Wah ngak nyangka yah dia ternyata mau beli makanan di tempat kayak gini" seru yang lainnya.
"Yuk, samperin sekalian minta fotonya!" Ajak seseorang, dan menghampiri Felixya.
Sementara Felixya tengah fokus pada hp-nya sembari duduk menunggu pesanannya jadi.
"Kamu Felixya kan? Yang selebgram itu?" Tanya seseorang, membuat Felixya menatapnya dan terkejut karena ada beberapa orang yang menghampirinya.
"I-iya, maaf ada apa yah? Apa saya ada buat salah?" Tanya Felixya, sedikit bingung.
"Tidak kok, kami cuman mau minta foto boleh ngak? Soalnya kita ngefens banget sama kamu" seru seorang cewek.
"Boleh kok" jawab Felixya, kemudian berdiri dan mereka pun segera berfoto dengan Felixya.
Setelah beberapa kali berfoto dengan beberapa orang, akhirnya mereka pun selesai.
"Makasih yah kak, udah mau foto sama kita! Kakak baik banget deh" ucap salah satu dari mereka.
"Hehehe, aku yang makasih sama kalian." Timpal Felixya, tersenyum ramah ke mereka.
Tak terasa, ketika yang lain sudah selesai berfoto sama Felixya. Orang-orang yang lewat dan melihat keramaian tadi pun ikut menghampiri, alhasil tempat penjual gado-gado itu pun mulai ramai sekali karena ingin meminta foto dengan Felixya.
"Kak, aku juga donk mau foto bareng!"
"Aku juga kak"
"Aku juga donk!"
Ada begitu banyak orang yang membuat Felixya sedikit kewalahan dan akhirnya ia mempunyai sebuah ide.
"Ok..ok, aku mau foto sama kalian! Tapi kalian harus beli gado-gado masnya juga yah! Jadi kalian berbaris, ntar kalau dah beli baru foto sama aku. Jadi ngak desek-desekan gimana?" Usul Felixya, yang sesaat membuat mereka berfikir tapi akhirnya setuju dan membeli gado-gado masnya.
"Maaf yah mas, aku jadi ngerepotin" bisik Felixya, yang merasa tak enak.
"Ngak apa mba, justru saya yang berterima kasih karena mba pelanggannya jadi banyak. Hehehe" jawab masnya, merasa senang.
"Punya saya belakangan aja yah mas, buatin dulu untuk mereka!" Pinta maura.
"Baik mba" jawab
Felixya pun berfoto satu persatu dengan mereka setelah mereka membeli gado-gado, sehingga semuanya bisa terkendali dengan baik.
Cukup lama Felixya meladeni mereka, karena banyak sekali yang datang. Sampai akhirnya semuanya selesai dan sudah tidak ada lagi.
"Akhirnya" lirih Felixya, sembari duduk karena merasa lelah.
"Capek yah neng?" Tanya masnya.
"Lumayan mas" jawab Felixya, tersenyum sembari melihat gerobak mas yang terlihat bersih.
"Habis yah mas gado-gadonya?" Tanya Felixya.
"Iya neng, semuanya berkat neng. Makasih yah neng, karena neng dagangan saya jadi cepat habis jam segini" jelas masnya.
"Syukurlah kalau gitu mas, uhm....punya saya masih ada ngak mas? Tapi kalau udah ngak ad-" tanya Felixya.
"Neng tenang aja, nih saya udah buatin khusus buat nengnya!"sela masnya, sembari memberikan bungkusan gado-gado pesanan Felixya.
"Wah, makasih banyak yah mas. Kebetulan saya udah lama banget ngak makan gado-gado." Senang Felixya, menerima bungkusan gado-gado itu.
"Nih mas uangnya!" Sambung Felixya, memberikan uang pada masnya.
"Wah ini kebanyakan neng!" Seru masnya, ingin mengembalikan kepada Felixya.
"Ngak papa mas, itu untuk masnya. Makasih yah mas gado-gadonya!"sela Felixya.
"Wah, makasih banyak yah mba. Semoga di lancarkan rejekinya dan di beri umur panjang!" Doa masnya, sembari tersenyum. Felixya pun mengangguk senyum lalu segera pergi karena mama pasti sudah menunggunya di rumah.
Di perjalanan Felixya melajukan mobilnya sedikit lebih cepat, karena ia takut jika mama ingin segera menggunakan beberapa bahan yang ia beli tadi.
Dret...dret...dret...
Tiba-tiba hp Felixya pun berbunyi, dan ternyata itu dari mama. Segera Felixya memasang earphone di salah satu telinganya, dan segera mengangkat telpon dari mama Riana.
"Halo mom" jawab Felixya.
"Halo sayang, kamu ngak papa kan? Kamu baik-baik ajakan?" Tanya mama Riana, Khawatir.
"Iya mom, aku baik-baik aja" jawab Felixya, membuat mama Riana merasa tenang.
"Sekarang kamu di mana? Mama khawatir, soalnya kamu belum nyampe juga" jelas mama Riana.
"Iyah mom, maaf yah mom soalnya tadi aku singgah beli gado-gado terus ada yang minta foto juga jadi lama deh. Tapi sekarang aku udah di jalan kok mom, 5 menit lagi nyampe!" Jelas Felixya.
"Ya udah kamu hati-hati! Mama tutup telponnya!" Kata mama Riana.
Percakapan mereka pun terhenti, dan bergegas Felixya menuju rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felixya Nerd Girl Or Perfect Girl
FantasyMendapat penghianatan dari sahabat dan juga pacarnya sendiri, membuat hatinya begitu hancur. Ia memilih pindah sekolah, dan rela merubah penampilannya terlihat cupu di mata siswa siswi di sekolahnya. Hanya untuk mencari teman atau sahabat yang benar...