Sesampai di rumah, Felixya dan juga Chris turun dari mobil dan masuk ke rumah.
"Kakak di sini aja yah, temenin gue!" Lirih Felixya, yang langsung di balas anggukan dan senyuman oleh Chris.
"Ya udah, yuk masuk!" Ajak Chris
Mama Riana terlihat heran, ketika mendapati anaknya pulang lebih awal bersama dengan Chris. Spontan ia melihat jam lalu menghampiri mereka.
"Loh, tumben jam segini kalian dah balik? Terus, kak Marvel mana dek?" Tanya mama Riana.
"Kak marvel masih di sekolah mom" jawab Felixya lemes.
"Are you oky sayang?" Tanya mama Riana, yang melihat Felixya lemes gitu.
"I'm oky mom" jawab Felixya, memaksa kan senyuman agar mamanya tak khawatir.
"Ya udah, Chris kamu ngak ada kelas?" Tanya mama Riana, yang menatap Chris.
"Ngak ada tan, tadi Marvel udah izinin aku sama Xya juga tan" jelas Marvel.
"Mom, udah dulu yah!. Aku mau ke kamar dulu sama kak Chris!" Sahut Felixya, di balas anggukan oleh mama Riana.
Saat ingin melangkah mengikuti Felixya, tiba-tiba mama Riana menahan Chris. Membuat Chris melihat ke arah mama Riana.
"Apa terjadi sesuatu?" Bisik mama Riana.
"Biasa tan, anak muda" jawab Chris.
"Oh, ya sudah kamu temenin adek kamu yah! Kalau perlu ajak dia jalan aja! Soalnya dia kayak kusut banget tuh plus sedih gitu. Mama ngak tega liatnya." Saran mama Riana.
"Iya tan" jawab Chris, dan kemudian ia pun segera menyusul Felixya.
Bukh
"Huufftt"
"Capek?" Tanya Chris, duduk di sofa yang ada di kamar.
Felixya yang sudah merebahkan tubuhnya di kasur, sama sekali tak melihat ke arah Chris.
"Capek hati" ketus Felixya.
"Mau keluar ngak?" Tanya Chris.
"Kemana?" Tanya Felixya, melihat ke arah Chris tanpa merubah posisinya.
"Yah terserah kamu, ke mall, pantai, atau lho mau shopping? Gue temenin deh. Dari pada lho di kamar aja, ngak ada kegiatan kan" saran Chris.
Felixya terlihat berfikir sejenak, ia menimbang-nimbang ajakan dari Chris.
Bukh
"Akh..sakit tau kak!" Ringis Felixya, ketika Chris melemparkannya bantal sofa.
"Habisnya lho kelamaan mikir sih, bisa lumutan gue nunggu lho mikir tau ngak!" Timpal Chris.
"Ck" decak Felixya.
"Udah sono, lho ganti baju gih tapi mandi dulu! Biar lho lebih segar" suruh Chris.
"Dih, belum di jawab juga dah main nyuruh aja" gumam Felixya, tanpa bergeming sedikit pun.
Chris hanya memutar matanya melas, melihat Felixya sama sekali tidak bergerak sedikit pun.
"Udah bangun woy! Buruan siap!" Suruh Chris, sembari menarik Felixya untuk bangun dan mendorongnya pelan masuk ke kamar mandi.
"Ini mah pemaksaan namanya!" Sahut Felixya.
"Bodo amat deh" timpal Chris.
Sembari menunggu Felixya bersiap, Chris pun membaringkan dirinya di kasur, sembari memainkan hpnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Felixya Nerd Girl Or Perfect Girl
FantasiMendapat penghianatan dari sahabat dan juga pacarnya sendiri, membuat hatinya begitu hancur. Ia memilih pindah sekolah, dan rela merubah penampilannya terlihat cupu di mata siswa siswi di sekolahnya. Hanya untuk mencari teman atau sahabat yang benar...