8. sesuatu yang tidak terduga. menjadi Putri angkat

51 11 4
                                    

Edward membuka matanya , tubuhnya terasa ringan dan perasaannya nyaman dia merasa sehat yang tidak bisa di jelaskan.

" Kau bangun!." Ucap dingin suara yang dikenalnya. Duke duduk di sisi lain dari tempat tidurnya. Wajahnya terlihat tidak senang.

Edward hanya diam. Namun tubuhnya bergetar tanpa sadar saat mendengar suara Duke. Seperti takut atau menahan kebencian.

" Bagaimana keadaanmu." Ucapnya .

" Lebih baik. Aku seperti eng?" Ringisnya menyentuh keningnya. Dia merasakan sengatan sakit sesaat .

" Baiklah, " mengamati. " Mulai sekarang kepala pelayan akan mengurus keperluanmu putra ketiga itu sudah mati. Kau hanya anak yang angkat dari keluarga Sehlvaren Kerabat jauh Duchess ." Ucapnya . " Jika kau pintar maka itu yang harus kau lakukan. Besok datang ke ruang makan , untuk memperkenalkanmu dengan anggota lainnya." Perintahnya.

" Lalu apa aku harus memanggilmu Ayah!."

" Dan kau adalah putri angkat kami mulai sekarang. " Ucapnya.

" Putri?.. " kejutnya ' dari putra ketiga yang mati menjadi putri angkat. Apa dia sungguh ayah Edward. ' pikiran Edward berkecamuk perasaan marah tidak bisa dia lampiaskan untuk saat ini. Dia harus berpura-pura lemah tidak berdaya. Dia hanya bisa mengikuti permainan gila keluarga sialan ini.

" Pelayan ini yang akan mengurus semua keperluan mu." Menunjuk pelayan yang bukan Mery.

" Dimana Mery?." Tanyanya, dia tidak terbiasa dengan pelayan lain selain Mery yang bisa setengah dia percaya untuk saat ini.

" Dipecat..." Tenang Duke

" Apa!.. tidak, aku tidak terbiasa dengan orang lain selain Mery. Dia .. tidak. Aku.. aku ingin Mery yang melayani ku . Aku tidak akan meminta hal lain . Biarkan Mery membantuku" ucap Edward . Terlihat lemah dan cemas.

" Kau sepertinya menyukai gadis pelayan itu."

" Tentu saja, dia membantuku selama aku sakit.... Aku terbiasa Mery berada di sisiku. " Jelasnya

" Biarkan dia masuk. " Perintahnya. Tidak lama Mery masuk dengan nampan makan dan buku . Terlihat gugup.

" Mulai sekarang kalian berdua melayani Putri angkat ku Endyna Bascarville. "

" Baik Tuan Duke..." ucap kedua Gadis pelayan itu Mery dan Anna.

***

Pagi itu Edward pindah ke kamar bagian dalam , kamar silver rose kamar itu sangat luas dan terbagi empat bagian ruang tidur , ruang pakaian , kamar mandi dan ruang perpustakaan pribadi yang juga merangkap sebagai ruang menyambut tamu. Terlebih tidak henti hentinya hadiah berdatangan hingga memenuhi separuh kamar . Hadiah itu adalah pemberian murah hati Duke. Kepada putri angkat. Yang sembuh dari sakitnya Edward hanya melihat hadiah itu. Gaun gaun cantik , perhiasan indah , barang barang indah anak perempuan lainnya. Wajahnya hanya bisa berkedut karena itu. Jika dia tidak mengenakan semua itu, dia tidak akan bisa keluar rumah.

Mulai sekarang dia harus menjadi anak perempuan , sampai mana Duke memperlakukannya dengan hina. Duchess masuk dengan nanny pengasuh yang disiapkan untuk mendidiknya sebagai lady yang sempurna.

" Endyna sayang , ini adalah Nanny Salloon Ibu pengasuhmu. " Ucap Duchess.

Hebat drama keluarga, Edward tidak bisa membaca pikiran Duchess yang luar bisa menahan sandiwara ini. Tidak mungkin wanita ini tahan dengan apa yang direncanakan Duke. Tapi lihat sikapnya yang mampu berpura-pura menyayangi putri angkat yang sebenarnya putra yang kau anggap mati.

" Salam ibu. Ibu pengasuh. " Memberikan salam seingatnya. Dia yang hidup di *zaman modern tidak begitu mengerti tata kesopanan bangsawan zaman dulu. Sepertinya tata kesopanan dan protokol kebangsawanan tidak jauh berbeda dengan dunianya.

Black River.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang