TC 1

52 9 10
                                    

TINGGALKAN JEJAK !

VOTE + KOMEN

HAPPY READING

****

DOR

DOR

DOR

"BANGUNG LO NAY, UDAH JAM BERAPA INI LO KAGAK MAU SEKOLAH !?" Cerocos kak el dengan nada kesal karna sudah menunggu adiknya sedari tadi.

Dia Rey Ivander, Kakak tertua sekaligus kakak satu satunya Kayla memiliki kulit sawo matang, hobbynya selain mengganggu Kayla, El juga senang melihat sunset. Setelah mendiang mamanya meninggal dunia, el menjadi hobby meluhat sunset

Setiap hari di kediaman Ardian's selalu saja ada keributan di pagi harinya, entah itu masalah kecil ataupun besar selalu saja diributkan.

Naya yang terkejut dengan suara kakaknya bergegas melihat ponselnya.

"GUE TELATT" Ujarnya dengan panik, apa yang harus ia lakukan pertama. Jam sudah menunjukkan pukul 6.30 masih ada waktu 50 menit untuk kesekolah.

Kayla bergegas untuk mandi agar hari pertamanya sekolah berjalan sempurna. Hari ini ia dipindahkan dari sekolah lamanya karna selalu membuat rusuh di sekolah lamanya, setelah siap ia lalu turun untuk sarapan dengan keluarganya.

"Lelet banget sih lo" Ujarnya dengan sinis.

"Gapapa dong, kan hari ini hari pertama gue sekolah lagi" Ucapnya dengan nada santai sambil menyengir memperlihatkan gigi ginsulnya. Lalu ia duduk bersama papa dengan melahap roti yang sudah di siapkan.

"Kak jagain adeknya di sekolah jangan kasi dia buat ulah lagi, dan kamu naya jangan bandel di sekolah cukup sekolah lama kamu" Ardian bersuara sambil menatap kedua anaknya yang sudah beranjak dewasa. Semenjak kehilangan istrinya, aridian semakin posesif untuk menjaga anak - anaknya.

"Iya pa" Jawab mereka serempak.

Kayla dan Reyhan langsung bergegas ke luar rumah untuk berangkat sekolah, karna gerbang sekolah akan segera di tutup.

"Kak pokoknya kalo udah deket sekolah langsung turunin gue, karna rumor yang udah gue telusuri tentang sekolah lo, kalau elo itu terkenal jadi gue kaga mau dulu terkenal" Ucapnya kepada abangnya dengan nada sombong.

"Iya, iya lo cerewet banget buruan naik"

----

Sesampainya di sebrang jalan ia langsung menepuk punggung kakaknya untuk berhenti.

"Kak, kak stop" Dengan menepuk nepuk punggung Rey dengan keras.

"Lo kira pukul punggung gue ngga sakit apa" Omelnya lalu langsung memberhentikan adiknya di sebrang jalan dekat dengan sekolahnya hanya beberapa meter.

"Hati-hati di jalan, kalau ada apa apa langsung kabarin gue" Ujarnya kepada naya lalu langsung meninggalkannya.

Naya yang ingin mengangkat suara, seketika melongo melihat kakaknya yang langsung pergi ia bergegas untuk ke sekolahnya dengan berlari.

Kayla baru tiba di sekolah barunya, ia menatap gedung yang 2x lebih besar dari sekolah lamanya. Kayla memasuki gedung tersebut, ia terpana dengan desain sekolah barunya

"Gede juga nih sekolah, engga sia-sia gue suruh papa mindahin gue kesini" Ucapnya dengan terkagum - kagum sambil menggeleng gelengkan kepalanya. Lalu masuk ke dalam sekolah sambil meperhatikan di sekitarnya.

Seisi sekolah memperhatikan Kayla, Kayla yang di tatap seperti itu hanya mengacuhkan mereka ia berjalan menuju kelasnya. Namun ia tidak tahu letak kelasnya, ia melihat seorang gadis langsung memanggilnya.

Na - YanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang