~ 04 MARKAS ~

4K 231 20
                                    

Memang ada banyak pembahasan yang sulit dijelaskan seperti alasanku tuk tetap bertahan

_______________

__________

_____

Happy reading

Tandai typo

Sepanjang perjalanan tak henti hentinya Kiara menggerutu melihat tingkah Xander yang dengan sesuka hatinya membawanya ke suatu tempat yang selama ini sama sekali tak pernah terbayangkan dibenaknya akan berkunjung pada tempat tersebut. Apalagi kalau bukan markas geng Rovier.

Setelah gadis itu selesai menjalankan pekerjaannya di cafe tadi mungkin sudah menjadi tambahan list baru bagi xander untuk menjadi ojek antar jemput Kiara setiap hari. Tapi masalahnya ini bukan rumahnya!

"Nih jangan nakal gue ada urusan bentar" ucap Xander seraya memberikan beberapa lolipop pada Kiara.

"Dapet darimana?" tanya Kiara curiga.

"Nyolong" jawab Xander asal kemudian berlalu pergi.

Kiara duduk di salah satu sofa bergabung dengan beberapa pemuda yang ada disana. Tak lain adalah inti dari geng Rovier tentunya setelah dia dipersilahkan .

"Eh neng Kiara makin cakep aja" puji Edgar sekedar menyapa.

Kiara tersenyum kikuk menjawabnya jujur ia tiba tiba saja merasa takut berada disana apalagi mengingat dalam ruangan tersebut dipenuhi dengan para pemuda. Hanya ia yang berbeda disana membuatnya menjadi pusat perhatian oleh orang orang. Siapapun tolong bantu Kiara agar bisa kabur dari tempat tersebut secepatnya.

"Santai aja nggak usah tegang gitu" ujar Kenzo sadar akan perubahan raut wajah gadis itu.

"Hooh selera kita juga masih normal" lanjut Diego ambigu membuat Kiara semakin panas dingin ditempatnya.

Pletak!

"Tolol lo makin nakutin dia kalau gitu" sinis Edgar.

"Ck gue belum selesai ngomong ,selera kita masih normal makan sate,rendang,nasi padang." balas Diego meluruskan.

"Nggak kek lo, tante girang , janda, semua diembat"

"Tapi itu wajar sih Di, namanya juga Edgar cowok cuman kelebihan hormon aja ,maybe?" celetuk Kenzo bijaksana.

"Iya emang, kan yang nggak normal disini tuh si Verren"

"Jangan kan suka cewek, makan aja nggak pernah gue liat" ujar Diego.

Cowok yang disebut namanya itu lantas mengangkat pandangannya dari layar ponselnya melirik sebentar pada teman temannya dengan pandangan datar termasuk pada Kiara. Ingat hanya melirik tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Kenapa?" tanya Kiara tiba tiba.

Pasalnya sedaritadi seorang pemuda yang berada duduk disebelahnya terus saja menatapnya ralat pada lolipop yang ada digenggamannya.

"Mau?" tanya Kiara lagi.

"Hah? e-enggak Varo juga punya kok ,entar bang Xander nggak mau beliin Varo lagi kalau maruk katanya" cerocos Varo.

"Nggak papa punya aku banyak kok" ucap Kiara.

"Punya Varo juga banyak" balasnya persis seperti bocah yang sedang bersaing.

Pemuda berwajah baby face itu berjalan cepat menuju salah satu lemari tempat biasanya ia menyimpan semua permen permennya. Tapi kali ini ada yang berbeda biasanya setiap kali ia membuka lemari tersebut matanya akan berbinar melihat berbagai macam permen disana tapi sekarang satupun tidak ada?

Xander (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang