~ 05 DI HUKUM BARENG ~

3.2K 220 3
                                    

    Terkadang ada suatu hal yang terpaksa kita lakukan demi menjaga hati seseorang walaupun akan di tentang dengan beribu alasan

_______________

________

____

Saat ini mereka berdua berada dilapangan sekolah. Mendongakkan kepala mereka serta memberi hormat pada sang merah putih. Akibat perkara tadi pagi dimana Xander yang ngotot mau mengantar Kiara ke sekolah bahkan dengan sembrono pemuda itu men-cancel ojol yang telah dipesannya?!

Tetapi mungkin memang sudah menjadi takdir mereka yang sial hari ini. Ketika diperjalanan ban motor Xander tiba tiba saja bocor dan akhirnya seperti ini. Dihukum bersama dengan alasan terlambat berangkat sekolah.

"Itu mulut nggak usah dimanyunin entar gue khilaf nggak bisa nafas lo"lirik Xander pada Kiara yang fokus pada hukumannya dengan wajah tertekuk.

Sebelah alis Kiara terangkat melihat Xander yang tadinya berdiri disebelahnya kini berdiri di posisi  menutupi tubuhnya dari paparan sinar matahari yang semakin terik kala itu.

"Ngapain kamu?" ketus Kiara.

"Dangdutan" jawab Xander asal.

Memilih tak menggubrisnya Kiara kembali fokus menjalankan hukumannya walau ia menyadari mata Xander tak pernah beralih darinya.

"Kapan lo nerima gue?" tanya Xander tiba tiba.

"Nggak tau, mungkin nggak akan pernah" balas Kiara seadanya.

"Yakin?" bisik Xander mengeluarkan smirk andalannya.

Refleks kaki Kiara melangkah mundur melihat Xander mengikis jarak antara keduanya dengan smirk yang tak luntur menghiasi wajah tampan pemuda itu.

Tubuh Kiara menegang kala lengan kekar milik Xander tiba tiba saja menarik pinggangnya menghimpit tubuh mereka masing masing.

"Sekalipun gue make cara paksa?" Bisik Xander mampu membuat kulit leher Kiara meremang.

"Ma-- mau apa kamu?" Gugupnya.

Seakan tuli dengan hal itu Xander justru semakin mendekatkan wajahnya hingga nafas pemuda itu menyapu pelan kulit wajah Kiara.

Ia mungkin bisa saja teriak tapi mengingat mereka sedang berada di lapangan dan yang lain berada di kelas membuat gadis itu sedikit ragu dengan dengan ide yang terlintas itu.

Karena otaknya mendadak blank akibat tingkah Xander yang semakin menjadi jadi pada akhirnya yang bisa Kiara lakukan hanya menutup matanya rapat. Enggan melihat apa yang terjadi setelah ini.

Detik selanjutnya kekehan rendah milik pemuda didepannya itu seakan menarik kembali akal sehatnya.

"Ngarep banget gue cium" bisik Xander sedikit terkekeh.

Bakh!

Dengan sekuat tenaga Kiara mendorong dada bidang pemuda itu membuat Xander sedikit terhuyung kebelakang.

"Apaan sih ngeselin tau!"

"Oh jadi maunya dilanjut nih?" Goda Xander menaik turunkan alisnya.

Kiara menutup matanya meredam emosinya yang rasanya sudah mencapai titik maximalnya saat ini.

"Boleh juga isi otak lo" lanjut Xander yang langsung dibalas delikan tajam oleh Kiara.

Tentu Kiara tidak terima dengan ucapan pemuda itu. Secara tidak langsung Xander seperti merendahkannya?

Xander (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang