Hari demi hari kian berganti, selama 2 minggu jisoo terus mengunjungi apartement taehyung.
Ia dengan gigih berlatih piano demi mewujudkan keinginannya untuk membuat sang yeob bangga padanya.
Hari ini jisoo sudah tiba di apartement taehyung namun ia hanya sendirian karena taehyung ada jadwal syuting.
Ia mampu menguasai setiap hal yang taehyung ajarkan dengan cepat.
Alunan melodi memenuhi studio mini milik taehyung.
Sesekali jisoo salah menekan tuts piano namun itu tak membuat tekad jisoo goyah.
Ia terus mencoba dan mencoba lagi.
Jisoo merasa lemas, beberapa hari belakangan ini staminanya menurun karena terlalu memforsir diri untuk berlatih piano.
Ia menghentikan aktifitasnya lalu beranjak ke dapur untuk mengambil minum.
Tenggorokannya yang kering sudah di basahi dengan segelas air putih.
"Huhhhh... ".
Jisoo menghela nafas dan menyenderkan tubuhnya di meja dapur.
"Kepalaku rasanya sedikit sakit dan pusing, padahal aku sudah minum obat".
Pungkas jisoo yang tengah memegang pelipisnya.
Sesekali ia juga mengelus kasar tengkuknya.
Jisoo lalu beranjak dari dapur, ia melangkahkan kakinya dengan gontai.
Namun seketika terasa cairan keluar dari hidung jisoo.
Ia terhuyung namun masih sempat tertahan oleh kursi di sampingnya.
Dengan tangan yang memegang hidungnya untuk menahan darah yang keluar.
Jisoo terus berusaha berjalan ke arah ruang studio tempat ia berlatih.
Namun saat ia berhasil membuka pintu tiba-tiba....
Brakkk
Jisoo tersungkur ke lantai, kakinya sudah tak berdaya menopang tubuh jisoo.
Di sela-sela kesibukannya, taehyung menyempatkan diri untuk menghubungi jisoo.
"Tumben jisoo tidak mengabariku seharian ini?"
Gerutu taehyung yang terus memikirkan jisoo karena biasanya mereka selalu bertukar kabar setiap saat.
"Ahhh sudahlah, lagipula syutingnya juga akan selesai satu jam lagi, jadi aku akan segera pulang".
Taehyung lalu meletakan ponselnya di sakunya.
Satu jam telah berlalu, taehyung telah merampungkan syutingnya.
Ia bergegas untuk pulang ke apartemenya.
" Rasanya aku sudah tidak sabar ingin menggoda jisoo, ia benar-benar sangat menggemaskan ".
Ucap taehyung dalam hati dengan di iringi senyuman di wajahnya.
" Jisooahh... Aku pulang, apa yang kau masak hari ini, ayo kita makan bersama".
Teriak taehyung saat memasuki ruang apartemen.
Ia lalu berjalan menuju ruang studio untuk memeriksa keadaan.
Namun naas taehyung malah menemukan jisoo yang tergeletak tak sadarkan diri.
"Jisooahh.. ".
Teriak taehyung panik." Jisooahh... Bangunlah...".
Ucap taehyung dengan menepuk pelan pipi jisoo.
Ia semakin khawatir saat melihat darah yang mulai mengering di hidung dan dagu jisoo.
Taehyung lalu menggendong jisoo untuk segera di bawa ke rumah sakit.
Sepanjang perjalanan taehyung terus di selimuti rasa khawatir.
Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh.
Setelah beberapa menit perjalanan kini taehyung telah sampai di rumah sakit, ia juga tidak lupa menghubungi sang yeob untuk memberi tahu keadaan jisoo.
Kini jisoo tengah berada di dalam ruangan untuk mendapatkan pertolongan dari tim medis.
Sang yeob menghampiri taehyung yang tengah duduk di depan ruang tindakan.
"Apa yang sebenarnya terjadi tae? Kenapa jisoo bisa pingsan seperti ini?"
Tanya sang yeob penuh dengan kekhawatiran.Lalu taehyung pun menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Walaupun jisoo sudah melarang taehyung agar tak memberitahukan tentang rencananya untuk sang yeob namun keadaan mendesaknya sekarang.
Setelah mendengar pernyataan taehyung, sang yeob meneteskan air matanya.
Ia tersentuh akan hal yang di lakukan jisoo.
Sang yeob :" Tae, ada yang ingin aku ceritakan padamu.. "
Taehyung:" Apa itu hyung?"
Sang yeob :" Sebenarnya jisoo sedang sakit, ia mengidap leukimia, itulah sebabnya mengapa aku tidak memperbolehkannya terlalu banyak aktivitas, aku tidak ingin jisoo kelelahan karena itu mempengaruhi kesehatanya".
Taehyung diam tak bergeming, ia syok dengan pengakuan sang yeob.
Jisoo yang selama ini ia kenal ternyata menutupi sebuah derita yang ia pendam sendiri.
Taehyung mengusap kasar rambutnya, hatinya teriris saat tahu gadis yang ia cintai ternyata sedang tidak baik-baik saja.
Taehyung semakin takut kehilangan jisoo.
Selang beberapa waktu akhirnya dokter keluar dari ruangan, taehyung dan sang yeob langsung menghampiri ha sun karena ia memang dokter yang selama ini menangani jisoo yang tak lain adalah calon kakak iparnya.
"Sun ahh bagaimana keadaan jisoo? Apa dia baik-baik saja? "
Tanya sang yeob
Hasun "Aku rasa kita harus mengambil tindakan cepat oppa, keadaan jisoo sudah semakin memburuk, kita tidak punya cara lain, jisoo harus segera di kemoterapi"
Sang yeob :" Baiklah, lakukan yang terbaik untuk jisoo, aku percayakan padamu sun ahh.. "
Ha sun hanya mengangguk dan segera memindahkan jisoo ke ruang kemoterapi.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND'S TO ETERNITY
AcakSelamanya aku akan menempatkanmu di lubuk hati paling dalam, bahkan hingga 1000 tahun pun rasa itu akan tetap abadi... Jauh terpisah dari perasaan yang lain, mempunyai tempat tersendiri yang terkunci dengan sangat kuat... Cinta untuk gadisku... K...