9. Are You Oke?

203 12 0
                                    

"Mark!!" Panggilan seorang wanita, sukses membuat obrolan antara Mark dan juga Jaemin terhenti.

Mereka berdua langsung memusatkan pandangannya, menatap wanita yang memanggil dirinya. "Kim Yerim?!" Ujar Mark dengan netra yang membelalak. Dia tidak menyangka kalau Kim Yerim ada di sini! Apakah dia mengikuti dirinya sampai sini? Kalau iya? Fiks! Wanita yang ada di hadapannya ini sudah gila.

"Mau apa kau?!" Ketus Mark, yang sudah siap mengajak istrinya untuk pergi dari hadapannya. Namun mantannya ini malah memblokir jalannya.

Sedangkan Jaemin hanya diam. Menatap wanita yang ada di hadapannya ini dengan tatapan yang datar. Dia sangat yakin kalau wanita yang ada di hadapannya ini adalah mantan kekasih suaminya.

Bagaimana Jaemin bisa tau? Tentu saja dari reaksi suaminya yang terkejut begitu melihat wanita ini. Serta dari cara pandang wanita yang ada di hadapannya ini yang menatap suaminya dengan binar mata yang sangat bahagia, begitu melihat suaminya ada di sini, dan melihat tingkah wanita yang ada di hadapannya ini kepada suaminya.

Melihat Yeri yang ingin memeluk dirinya, Mark langsung mendorong dia, dan berlindung di balik tubuh istrinya. Yeri yang menyadari ada seorang wanita yang sedang bersama kekasihnya, ia dapat langsung menyimpulkan kalau wanita yang ada di depan kekasihnya saat ini adalah istri dari seorang Mark Lee, yang ia anggap sebagai kekasihnya.

"Istrinya Mark Lee? Wanita yang di nikahkan Mark yang di landasi dengan adanya perjodohan?" Tanya Yeri, menatap wanita yang ada di hadapannya ini dengan tatapan tidak suka.

Jaemin tersenyum, begitu melihat tatapan tidak enak yang wanita ini berikan. "Ah iya... kenalin, Jaemin Lee. Istrinya dari pria yang ada di belakang-ku, Mark Lee." Ujar Jaemin.

"Kau Kim Yerim ya? Mantannya Mark Lee? Suamiku sempat bercerita kepada diriku, kalau dia mempunyai seorang mantan. Mantan yang ia jadikan kekasih, untuk di jadikan tameng, sewaktu orang tuanya menanyakan perihal sudah punya kekasih atau belum."

"Tapi sayangnya orang tuanya tidak mengatakan hal itu. Melainkan menjodohkan kami berdua. Sayang sekali nasib-mu, Kim Yerim. Aku minta maaf karena perlakuan suamiku kepada dirimu ya? Kamu pasti sakit banget di putusin secara tiba-tiba sama suamiku." Sambung Jaemin, menanggapi ucapan mantan suaminya tadi.

Mantan suaminya ini pikir bahwa dia akan diam saja ketika dia berkata seperti itu? Dia salah besar! Seorang Na Jaemin yang udah ganti marga jadi Jaemin Lee tidak akan diam saja, ketika ada seseorang yang merusak ketenangannya.

"Ada urusan apa kau menemui SUAMI-ku? Bukankah urusan kalian berdua sudah selesai? Suamiku mengatakan sendiri kepada diriku kalau hubungan kalian sudah selesai, dan tidak ada lagi yang perlu di balas." Tambah Jaemin, yang langsung menatap mantan suaminya ini dengan tatapan pura-pura tidak tau.

Yeri menggeram begitu mendengar semua yang di ucapkan Jaemin. Ia langsung berfikir bahwa wanita yang ada di hadapannya ini bukan lawan yang mudah, dalam misinya untuk mendapatkan kekasihnya kembali.

"Sayang.... apakah urusan-mu dengan Mantan kekasih-mu sudah selesai?" Tanya Jaemin, menatap suaminya dengan tatapan pura-pura bingung. Serta suara yang ia buat manja, sengaja agar wanita yang saat ini ia punggungi, cemburu.

Mark langsung menggelengkan kepalanya. "Tidak ada apa-apa lagi antara aku dengan dia. Semua sudah aku selesaikan tadi, sebelum jam makan siang tiba. Kau dengar sendiri bukan kalau dia tiba-tiba ke perusahaan-ku? Dan aku sudah tekankan sendiri kalau kami sudah tidak apa-apa." Jelas Mark sekali lagi, takut istrinya salah paham. Ia takut istrinya mengira bahwa dia sengaja memberi tau lokasi mereka kepada mantan kekasihnya, agar mantannya datang menemui mereka.

Mark berani bersumpah, kalau dia tidak melakukan hal itu! Ia juga tidak tau kalau mantannya itu ada di sini. Entah darimana asalnya, tiba-tiba dia udah ada di sini.

"Lantas, kenapa mantan-mu ada di sini? Apakah kau yang mengundangnya untuk datang kemari, sebagai salam perpisahan yang terakhir kalinya?" Tanya Jaemin, yang masih sama dalam mempertahankan mimik wajahnya.

Lagi-lagi Mark menggelengkan kepalanya panik. "Tidak! Aku tidak mengundangnya. Aku juga terkejut kenapa dia bisa ada di sini, padahal aku tidak mengundangnya. Aku berani sumpah, kalau aku tidak mengundangnya." Jelas Mark.

"Nah, berati masalahnya ada di kamu. Mengapa kamu datang menemui suamiku? Apakah kau ingin makan siang bersama, untuk menghabiskan waktu yang terakhir kalinya?" Tanya Jaemin, yang kembali menatap mantan suaminya.

Senyum Yeri terbit, begitu mendengar ucapan yang keluar dari mulut wanita yang ada di hadapannya. "Apakah kau mengizinkannya? Mengizinkan aku dan suami-mu menghabiskan waktu makan siang bersama, untuk yang terakhi kalinya, sebagai salam perpisahan?" Pinta Yeri.

Dan lagi-lagi senyum Jaemin terbit ketika mendengar permintaan mantan suaminya. "Kalau suamiku mau? Aku akan mengizinkannya. Tapi kalau suamiku tidak mau, aku tidak bisa untuk memaksanya. Bukankah tugas seorang istri menuruti ucapan suaminya?" Ujar Jaemin.

Jaemin langsung membalikkan tubuhnya, menatap suaminya sebelum berkata. "Jadi bagaimana, suamiku? Apakah kau mau makan bersama dengan mantan kekasih-mu untuk yang terakhir kalinya?" Tanya Jaemin, yang langsung di balas gelengan kepala, tanpa pikir panjang.

"Aku tidak mau makan bersama dengannya. Aku sudah mengatakannya kepada dirimu bukan, kalau aku tidak mau lagi berhubungan dengannya, walaupun itu untuk yang terakhir kalinya. Saat ini, aku hanya berfokus untuk membangun hubungan dengan-mu." Ujar Mark.

Senyuman Jaemin semakin lebar begitu mendengar penuturan sang suami. Ia langsung membalikkan tubuhnya menjadi menatap mantan suaminya kembali. Ia langsung merubah mimik wajahnya, seperti orang menyesal. "Maafkan aku. Sepertinya suamiku tidak mau melakukan hal yang kau inginkan untuk yang terakhir kalinya. Jadi, berhenti lah dalam mengejar suamiku. Kau ini hanya masa lalu yang yang sudah tidak berhak berada di masa depannya. Jadi, biarkan aku yang menggantikan posisi-mu, untuk menjadi masa depannya Mark Lee." Ujar Jaemin.

"Kalau begitu kami permisi. Semoga kamu segera mendapatkan pria yang lebih baik dari suamiku, agar kau bisa melupakan suamiku." Sambung Jaemin, yang langsung menarik suaminya keluar dari restaurant yang saat ini ia tempati.

Sedangkan Mark, ia hanya bisa mengikuti kemana istrinya membawa dirinya. Dengan perasaan yang sangat berhati-hati, dia mulai bertanya kepada istrinya. "Apakah kau baik-baik saja?" Tanya Mark, yang sukses membuat langkah istrinya berhenti.

Jaemin langsung menatap suaminya dengan kedua alis yang saling bertautan. "Apa maksud kamu?" Tanya Jaemin yang membuat suaminya meringis.

"Tentang kedatangan mantanku yang tidak di undang. Apakah kau baik-baik saja? Kalau kau marah atau kesal? Sebaiknya katakan kepadaku, atau lampiaskan semua kekesalan dan kemarahan-mu kepada diriku, asalkan jangan mendiamkan diriku." Ujar Mark, yang sukses membuat istrinya tertawa.

"Aku tidak apa-apa, Mark Lee. Untuk apa aku marah hanya karena kedatangan mantan kekasih-mu? Justru aku berterima kasih kepadanya yang tiba-tiba datang. Aku jadi bisa tau seseorang yang harus aku waspadai."

TREAT YOU LIKE QUEEN - MARKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang