BAB 7 | SECRET ADMIRER
"Not everyone has an easy life. Even though your efforts are maximal, sometimes the world doesn't allow you to be happy." - Senja Arsyana Nattania
🌷
"Nitip, buat Widia" katanya sambil menitipkan sekotak susu rasa coklat ke Rey.
•••
Sekarang, aku sedang mengerjakan soal-soal latihan yang di perkirakan akan keluar saat olimpiade nanti, Senja dan Aqila juga sama, bedanya mereka berdua mengerjakannya di kelas sedangkan aku mengerjakannya di ruang BK.
Kenapa?
Alandra dan Shaka berkelahi.
Aku yang notabenenya adalah ketua kelas Shaka mau tidak mau harus mendampingi mereka berdua.
"Harusnya lo tetep fokus sama soal aja" ucapnya.
"Kalian ini, masa sudah kelas XII masih berantem kayak anak SD? kalian berantem soal apa?" tanya pak Bagas.
"Dia terlalu ikut campur sama urusan saya, Pak" jawab Shaka blak-blakan.
"Lo yang duluan cari masalah" elak Alandra.
"Lo yang nggak bisa ngajar cewek lo!" balas Shaka tak mau kalah.
"Sudah, sudah, kalian ini nggak menghargai saya kalau masih berantem!" bentak Pak Bagas.
Keduanya diam.
"Widia, tolong jelaskan kejadian tadi" Pak Bagas mengalihkan pandangannya padaku.
"Tadi mereka berdua baik-baik aja pak sampai akhirnya Vina, pacarnya Alandra datang terus ngadu ke Alandra, Vina bilang, Jihan denger Zilla, pacarnya Shaka ngomong yang nggak nggak tentang Vina..Shaka nggak terima pak, dia langsung marah ke Vina yang sudah pasti tidak menyenangkan dimata Alandra..." jelasku singkat.
"Sekarang, kalian berdua panggil Zilla dan Vina, saya tunggu sekarang" titah Pak Bagas tegas yang langsung dituruti oleh Shaka dan Alandra.
Tidak sampai sepuluh menit, Shaka dan Alandra kembali, diikuti Zilla juga Vina.
Mereka berempat kemudian menjelaskan secara detail akar permasalahan mereka, ternyata, Vina salah paham, Zilla yang dimaksud Jihan bukanlah Zilla pacar Shaka tapi Zilia, adek kelas yang kabarnya naksir Alandra.
Setelah penjelasan mereka, Jihan juga di panggil untuk menyelesaikan masalah ini. Jihan datang dan meminta maaf kepada Vina dan Zilla karena sudah salah memberi informasi.
•••
"Wid, buat lo" kata Rey, dia memberikan susu yang tadi dititipkan untukku.
"Dari siapa?" tanyaku, pasalnya aku tidak pernah memesan ataupun menyuruh Rey membelikanku susu.
Rey mengangkat bahunya tanpa menjawab, lalu berlalu meninggalkanku.
Berpikir Rey menyukaiku, itu sangat tidak mungkin, membayangkannya saja sudah membuatku bergidik ngeri, hubunganku dan Rey bisa di bilang seperti Tom & Jerry, tidak pernah akur.
Aku juga merasa tidak sedang dekat dengan siapapun, lalu susu ini dari siapa?
"Ciee punya secret admirer" kata Senja melirik susu yang Rey berikan.
Aku menghela napas berat, "Buat lo aja deh, gue gak minum susu" kataku lalu memberikan susu itu pada Senja.
"Ahh iya lupa, Widia nggak suka susu" katanya berdecak kesal sambil memukul jidatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐐𝐮𝐢 𝐞𝐬-𝐭𝐮? [REVISI]
Fanfiction"𝚂𝚊𝚛𝚊𝚗 𝚐𝚞𝚎, 𝚕𝚘 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚜𝚞𝚔𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚝𝚎𝚖𝚎𝚗 𝚔𝚎𝚕𝚊𝚜 𝚕𝚘"- 𝚆𝚒𝚍𝚒𝚊 𝙰𝚛𝚜𝚢 𝙼𝚊𝚑𝚎𝚗𝚍𝚛𝚊 . . . . . . . 𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘶𝘱𝘢 𝘵𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘫𝘦𝘫𝘢𝘬>< . . [𝘖𝘕𝘎𝘖𝘐𝘕𝘎] [𝘍𝘖𝘓𝘓𝘖𝘞 𝘋𝘜𝘓𝘜...