𝐐𝐮𝐢 𝐞𝐬-𝐭𝐮? [REVISI]

15. Jealous

BAB 15 | JEALOUS

"Beat everyone with your talent so they will no longer look down on you." - Safira Rena Winata

🌷

"Pffttt."

"Siapa sih yang nyuruh bocil kerja berat? kasih tau coba." katanya sambil menahan tawa.

"Apa liat-liat?!"

"Beh galak. Bocil gak boleh galak galak, nanti susah gede." ucapnya makin mengejek.

Aku menatapnya sinis lalu meninggalkannya diluar rumah.

"Tamunya gak di suruh masuk? gak sopan banget." katanya sambil menahan pagar yang hendak ku tutup.

"Gue gak nerima tamu pagi-pagi, mending lo pulang aja."

"Ayo, Senja sama Athmar udah nunggu." ajaknya sembari mendorong kecil tubuhku untuk masuk.

"Apaan sih dorong-dorong." ucapku makin sinis.

"Mandi gih, gue tungguin di motor." katanya lalu keluar lagi.

Aku menatapnya aneh.

"Masuk aja, jangan nunggu di sana ntar lo di kira maling."

Yang dipanggil hanya terkekeh lalu mulai memasuki rumahku, menungguku untuk bersiap-siap.

•••

"Udah? ayo naik, yang lain udah nunggu."

"Udah, tapi bentar. Ini kita mau kemana sih?" tanyaku.

Yang di tanya hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Lah terus ini kalo gue udah selesai gini harus ngapain? kita aja gak tau mau kemana." kataku kesal.

Dia terkekeh lalu mendekatiku. "Makanya kalo orang ngomong tuh di dengerin, kemarin Senja sama Athmar ngajak nonton."

"Nonton? kapan mereka ngajak?" tanyaku lagi.

Dia lalu menyentil pelan jidatku. "Ikut aja sih gak usah banyak tanya."

🕊️✨

"Wid, lo harus tauu." kata Senja lalu menarikku keluar kelas.

"Kenapa?"

"Lo tau Raisa? Raisa Andriana kelas 12 IPS 4?"

"Iya, tau. Dia temen organisasi gue denger-denger temen Aqila juga, kenapa?" tanyaku.

"Dia juga suka sama Athmar! Dia bahkan sering nge-DM Athmar buat sekedar ngirim pap atau tanya kabar gitu." kata Senja.

"Hah?! Lo tau dari mana? Masa sih udah sampai ngirim pap? Lo tau sendiri kan, Athmar paling males kalo ada yang ganjen ke dia?"

Senja mengangguk. "Aqila bilang gitu. Tapi gue gak bakalan percaya sampai Athmar sendiri yang bilang."

Aku mengacungkan jempol. "Gitu dongg, gak boleh nyerah. Masa gempuran gini doang rasa lo selama 3 taun hilang."