end

5.7K 325 57
                                    

❗ DISCLAIMER ❗

bxb. boyxboy (hyuckren/dongren)
•mature content🔞
•short story
•h word
typos
• 9603 word



hi update~

Mungkin pagi adalah salah satu hal yang tidak ingin Renjana temui, karena hal itu membuat nya harus berhadapan dengan kenyataan bahwa semua kejadian konyol yang dia alami beberapa hari terakhir itu nyata dan bukan hanya mimpi buruknya semata. Bingung dan heran tentu masih ada di benak Renjana, tapi terlebih dari itu sebenarnya dirinya sudah lebih ke pasrah saja dengan keadaan sekarang, masi hidup saja sebenarnya sudah membuat Renjana beruntung bukan main.

Tangan yang melingkar di pinggang ramping Renjana bergerak makin mengeratkan dan merapatkan diri pada tubuh Renjana, sebagai pemilik tubuh tentu saja Renjana sudah jengah, dia lelah dan sesak saat menyadari bahwa Herza tidak pernah melepaskan rengkuhan pada pinggangnya, kondisi Herza sekarang benar-benar sama persis seperti posisi nya semalam saat ingin beranjak tidur. Jadi dapat Renjana pastikan tubuhnya tidak pernah lepas dari pelukan pria disampingnya ini.

Renjana coba gerakkan tubuhnya, dan sumpah demi apapun hanya sakit lah yang Renjana rasakan. Separah itu kah efek dari tabrakan itu? Dan yang menjadi pertanyaan utama sudah berada hari dirinya terbaring tidak sadarkan diri, karena bisa dia lihat ada beberapa jahitan di tubuhnya. Sangking sibuk nya Renjana dengan rasa sakit akibat pergerakannya, dia tidak menyadari bahwa tidur pria disampingnya terusik.

"Lo udah bangun? Bisa minggiran dikit ngga, gue gerah anjir." Ujar Renjana saat matanya bertabrakan dengan pandangan Herza yang masih sayu.

Saat ini keduanya sama-sama berbaring menyamping dengan posisi yang saling berhadap-hadapan. Posisi kepala Herza lebih rendah daripada Renjana, tepatnya sejajar dengan leher Renjana.

Mendengar kalimat Renjana, Herza tidak langsung membalas. Herza diam dengan satu tangan yang masih bertengger nyaman di pinggang ramping Renjana, sedangkan kepalanya sedikit mendongak untuk bisa melihat wajah pria dalam rengkuhannya.

"Denger ngga? Gue bilang minggiran dikit Herza." Renjana berdecak malas, dirinya kesal bukan main saat lawan bicaranya bukan malah menuruti perkataan nya tapi malah diam menatapnya seperti orang bodoh, lalu pada akhirnya malah mengisi ceruk leher nya dengan wajah pria itu. Entahlah terkadang Renjana lupa dengan fakta penting bahwa sekarang Herza sekarang ini menyukai dirinya, yaa seperti itulah walaupun sang pelaku mengakunya terobsesi, tapi dua hal itu tidak terlalu berbeda bukan?

"..... Setidaknya biarin gue gerak." Renjana kembali berujar namun kali ini dengan intonasi yang lebih pasrah.

Seperti tidak peduli dengan apapun, Herza malah mendungsel kan wajahnya pada ceruk leher hingga menghirup dalam aroma Renjana. Mendengar helaan nafas pasrah dari Renjana, Herza menghentikan aksinya, menggantinya dengan kecupan-kecupan kecil yang berubah menjadi kecupan basah beserta sesapan kecil.

"Sshhh anjingh." Renjana kelepasan melenguh baru pada akhirnya tekejut.

Herza jauhkan wajahnya lalu setelahnya merubah posisi baring nya menjadi sejajar dengan Renjana. Jadi sekarang ini wajah mereka saling berhadapan dengan posisi yang sejajar.

"Saya ma-"

Belum selesai pria itu berbicara, mulutnya sudah di bekam oleh jemari Renjana.

𝙃𝙍 [𝙝𝙮𝙪𝙘𝙠𝙧𝙚𝙣] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang