2. Apakah ini hanya sebuah mimpi?
═════════════════════[ T R U E L O V E ]
[Illustrations and novels don't exist in the real world]
•••••
Sinar mentari menyambut hiruk-pikuk kehidupan, suara burung berkicau berterbangan ke sana kemari, dan Sura kendaraan berlalu-lalang.
Di suatu ruangan serba putih, seorang pemuda sudah bangkit dari tidurnya dan bersiap untuk pulang ke rumahnya.
Tampak ibunya sedang membantu membereskan barang barang itu, beberapa saat kemudian, datang lah sang suami untuk menjemput anak dan istrinya untuk pulang.
" Varo, apa kamu sudah siap sayang?" Ucap sang mama
Terlihat seorang pria muda sedang sedikit merapikan pakaiannya dan menoleh ke arah ibunya.
" Sudah " jawabnya cepat
Melangkah keluar dari kamar mandi dan terlihat sepasang suami-istri telah menunggu dirinya.
Mereka bersama keluar dari ruangan rawat itu, —Albert ah tidak, Ghavaro menatap lurus ke depan dia sudah mendapatkan ingatan dari tubuh ini, walau hanya samar-samar tetapi dia dapat menyimpulkannya.
Mengabaikan tatapan tertuju padanya, Rambut di tata Hair Down dan di tambah sepasang tindik dan pricing menghiasi kupingnya membuat —Kesan bad untuknya.
•••••
Kini mereka telah sampai pada Mansion milik keluarga Rommel mobil itu berhenti di halaman mansion. Mereka di sambut dengan para maid dan beberapa AB bersusun rapi menyambut kehadiran kembali tuan rumah mereka.
Varo turun dari mobil, dan berpamitan untuk kembali ke kamarnya, walau ibunya menawarkan untuk mengantarkan tetapi dia tolak.
Ceklek
Pintu di desain dengan warna dark dan bertuliskan Ghavaro Rommel tertera rapi di pintu itu. Masuk ke dalam langsung di sambut dengan kamar yg bernuansa Galaxy di dalamnya dengan beberapa barang barang tersusun rapi dengan hiasan —lukisan abstrak dan terdapat beberapa poster, furniture mini tersusun rapi.
Melangkahkan kakinya ke walk in closed, langsung di sambut dengan nuansa dark dengan lampu berwarna hijau neon untuk menjadi pencahayaannya. Meletakkan dan menyusun rapi beberapa pakaian yg dia bawa.
Setelah tersusun rapi dia berjalan keluar dari ruangan itu berjalan menuju bed king size miliknya dan menidurkan tubuhnya menatap langit langit platform yg berwarna galaxy juga.
' Setidaknya hidupku tenang, tanpa harus terlibat dengan semua karakter, yg ada di dalam novel sialan itu'
' dan tidak ada lagi, tumpukan dokumen yang selalu membuatku migren '
Memejamkan mata dan mulai istirahat.
•••••
Waktu berlalu dengan begitu cepat, dan sekarang sudah menunjukkan waktu 19:57 malam.
Terdengar ketukan pintu dari luar kamar itu, tetapi suara itu tidak membangunkan orang yg ada di dalam sana yg sedang memejamkan matanya.
Ketukan yg sekian kalinya pintu di buka tampak Ny.Mauren —ibunya menghela napas saat melihat putranya yg masi terlelap enggan untuk membuka matanya itu.
Mendekat dan membangunkan anaknya
" Sayang, hey ayo bangun. Apa kau tidak lapar?" Ucapnya lembut sambil membangunkan putranya
Perlahan retina itu terbuka menampilkan mata sayu-nya. Mencoba menajamkan pandangannya melihat siapa yg membangunkannya, sesaat dia lupa tentang dirinya yg mengalami transmigrasi ini, dan kembali tersadar saat sebuah usapan lembut di kepalanya.
" Varo ayo turun, ini sudah malam. Dan setelahnya kamu bisa bersiap siap untuk kembali bersekolah"
" Baiklah " jawabnya
Ibunya langsung meninggalkan kamar putranya, setelah mendapatkan jawaban.
Sigh
Varo menghela nafas saat di ingatkan tubuh ini masihlah siswa SMA.
" Sekolah? Sepertinya aku akan mengulangi hal yg membosankan itu " ucapnya lelah
Bangkit dari kasurnya dan berjalan ke arah bathroom untuk membersihkan tubuhnya, dan bersiap untuk makan malam bersama keluarga barunya, Apa bisa di bilang keluarga?.
Orang seperti —Albert yang menganggap keluarga itu adalah omong kosong. Dia hanya menurut mengikuti alurnya saja, sangat malas untuk memberontak
Manipulatif memang, tetapi itulah dirinya. Mengikuti seolah dia merasa senang tetapi sesungguhnya tidak peduli tentang apapun.
Turun ke bawah, sudah melihat kedua orangtuanya duduk dengan tenang di meja makan. Mereka melakukan kegiatan makan dan sesekali bercanda dan berbicara. Tak luput dari itu Varo juga ikut sesekali menjawab atas pertanyaan yg terucap.
Setelah makan malam selesai kini mereka sedang berada di ruang keluarga. Dengan papanya —tuan Robert sedang mengerjakan beberapa tugasnya di laptop dan ibunya menonton siaran TV. Dan Varo tampak tenang sebelum akan berulah sesuai dengan karakter tubuh yg dia tempati adalah —Bad Boy Escorvert high school (EHS)
•••••
Jam berlalu begitu saja, kini varo sudah berada di kamarnya. Dirinya menatap pantulan dirinya di cermin full body itu, menatap lambat penampilan yg dia miliki rambut hitam shadow perm, kulit putih sedikit pucat, wajah yg terkesan tegas dan lembut, dengan menambah kesan bad pada kedua daun telinganya yg terdapat —anting dan pricing itu
Wajah yang sangat berbeda, dengan wajah yang dia miliki di dunia sebelumnya.
Berjalan ke arah bed untuk mengistirahatkan tubuhnya, dan bersekolah untuk esok pagi, dengan melihat apa yg akan terjadi.
" Untuk apa saya masuk ke dunia ini, tubuh ini tidak memiliki masalah sama sekali " monolog varo
' saya juga tidak bisa berpikir secara skeptis tentang ini, apa ini sungguh dunia asli atau hanya mimpi belaka '
' tetapi jika ini hanyalah sebuah mimpi kenapa bisa begitu nyata '
Memejamkan matanya
" Aneh "
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LUV [Revisi]
Ficção Adolescente⚠️ BROMANCE IN AREA ⚠️ "An asshole is still a scumbag" Someone [Ongoing] © Creditator by bila