8. Jangan membenci siapapun
════════════════════[ T R U E L O V E ]
[Illustrations and novels don't exist in the real world]
•••••
Kedua tangannya menumpu pada tanah untuk menahan berat badannya. Pandangannya memburam
Tetapi ingatan yg dia dapatkan samar samar, lalu terdengar suara;" Tolong jangan benci siapapun. Dan kumohon bebaskan dia dari rasa bersalah itu "
Pandangannya kembali seperti semula terlihat jelas. Wajah kebingungan sangat ketara di wajahnya.
" Siapa yg saya benci?—
Varo bangkit dari duduknya dan menepuk kedua telapak tangannya membersihkan beberapa tanah yg menempel dan menepuk celananya.
—Mereka yg menyebut dirinya adalah sekumpulan keluarga " ucapnya dingin
Menatap kembali bunga itu, dia tahu apa arti bunga Krisan putih itu. Karena dia pernah saat kecil memberikannya pada seseorang untuk mengungkap suatu hal.
'Secret Love'
Sepertinya tempat ini akan sering dia kunjungi untuk kedepannya.
Berbalik, dan melangkah meninggalkan taman itu, varo keluar dan menutup kembali pintu itu lalu melangkah pergi.Dari kejauhan seseorang melihat. Dan menatap lambat ke arah pintu tempat keluarnya varo dari sana.
•••••
Varo berjalan kembali ke kelasnya, pikirannya tertuju, pada satu hal tentang kematian dari saudari pemilik tubuh ini.
Saat ingin melangkah ke kelasnya, seseorang memanggil namanya dari belakang. Hal itu membuatnya menghentikan langkahnya, seseorang itu berjalan mendekat padanya.
Dari belakang orang itu menjulurkan tangannya, yg terdapat sebuah gantungan kunci yg menjuntai ke bawah. Varo menoleh ke samping menatap gantungan kunci berbentuk bulan sabit dengan warna silver itu.
" Sepertinya Lo jatuhin sesuatu. Nih punya Lo " ucap gadis itu
Gadis dengan perawakan rambut panjang hitam kecoklatan dengan Name tag- yg sama, seperti sebelumnya Annara Lukyanova.
Varo mengernyitkan dahinya, annara langsung menarik tangan varo
" Nih " ucapnya sambil meletakkan gantungan kunci itu di telapak tangan varo
Setelah itu annara pergi meninggalkannya. Varo menatap pada tangannya yg terdapat gantungan kunci itu. Mengendikkan bahunya dan memasukkannya ke saku celananya dan berjalan masuk ke kelasnya.
Saat di kelas tampak sepi, karena Masi jam istirahat. Varo berjalan ke arah kursinya dan menelusupkan wajahnya pada lipatan tangannya. Lalu mengeluarkan handphonenya mulai mengetik dan menyusun buku menjadi tumpukan. Menyandarkan handphonenya ada buku itu.
Dan mulai menonton video tentang pembunuhan film yg sempat di larang tayang di beberapa negara. Dengan judul The Human centipede first squence dengan film berlatar belakangkan tentang seorang dokter ilmuan gila yg terobsesi untuk membuat kelabang raksasa manusia.
Dia tampak fokus dengan tontonnya dengan bagaimana dokter itu menyatukan tubuh manusia dengan tubuh manusia lainnya. Saat sedang fokus
" Nonton apa?"
" Pembunuhan" jawab varo
Masi tidak ingin mengalihkan pandangannya pada adegan film itu dengan dokter yg sibuk menjahit mulut dan ekhem itu pada manusia lainnya
" Kau suka tontonan seperti itu?"
Ucap seseorang itu dan duduk di kursi sampingnya. Tidak ada jawaban yg keluar darinya
Seseorang itu menatap Varo dan sedikit tersenyum. Saat varo melihat ke samping dia tersentak dan menempelkan punggungnya pada dinding dekat jendela itu.
" Apa wajahku se menyeramkan itu?"
Varo menghela napasnya. Lalu menatap kesal orang yg ada di hadapannya, mematikan tontonan filmnya itu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LUV [Revisi]
Teen Fiction⚠️ BROMANCE IN AREA ⚠️ "An asshole is still a scumbag" Someone [Ongoing] © Creditator by bila