𖥸 - 公園。

1.1K 173 15
                                    

─── ⋆⋅☆⋅⋆ ───

"Abang Sae, Rin ga mau pake ini."

Sae menoleh ke belakang, menatap sang adiknya yang sedang berusaha melepas jaket tebal berwarna putih miliknya, wajahnya terlihat kesal.

"Di luar lagi musim dingin, Rin. Nanti kamu beku kalo ga pake jaket"

"Rin kuat kok."

"Siapapun kalo kuat begitu juga tetep bakal beku, kamu mau jadi es batu?" Rin merenggut, mengikuti langkah Sae yang keluar dari kamar.

Hari Minggu Sae memutuskan mengajak Rin berjalan-jalan di sekitaran rumah mereka, tidak terlalu jauh, takut Rin tidak kuat dengan cuaca dingin yang ekstrem sekarang.

Paling tidak Rin bisa keluar setelah ia tinggal sendiri di rumah belakangan ini. Tidak sendiri juga sih, kadang Ryusei dengan senang hati menemani Rin di rumah saat Sae sedang bekerja.

Maklum, Ryusei pengangguran, jadi banyak waktu luangnya, tidak seperti Sae yang bisa istirahat saat jam empat sore saja, bahkan ia harus berangkat kerja jam tujuh pagi yang padahal Rin belum bangun biasanya.

Ternyata memutuskan untuk tidak kuliah ada untungnya. Sae tau pendidikan itu nomor satu, tapi dengan keadaan seperti ini, tidak mungkin ia bisa mengajak Rin berjalan-jalan kalau dirinya kuliah sekarang.

Pasti dirinya hanya mengajak Rin untuk berkutat di hadapan laptop mengerjakan skripsinya yang belum selesai. Dan juga Sae tidak tega jika harus meninggalkan Rin sendiri di rumah terlalu lama.

Sepatu hitam kecil Sae tarik dari dalam rak, memakaikan ke sang pemiliknya yang sudah siap menunggunya dengan senyum mengembang dan kaki yang digoyangkan.

Selesai dengan sepatu, Rin langsung berdiri dan meraih tangan Sae untuk menggandengnya, sedangkan Sae sedang melihat ke area depan pintu, memastikan tidak ada salju yang menumpuk. Bisa-bisa mereka mati tertimpa salju saat tumpukan salju berada di depan pintu.

"Sepatu Rin sama kayak abang."

"Kan kita belinya sepasang."

"Engga!, sepatu abang yang itu dibeliin sama Ryusei."

"Panggil Ryusei pake 'Kak', Rin." Sontak Rin menutup mulutnya, sadar kalau dirinya salah bicara.

Sae memilih untuk jalan kaki, jarak tidak terlalu jauh dari rumah ke tempat tujuan. Daripada membawa mobil, Sae tidak memiliki itu, ia hanya punya sepeda motor yang tidak cocok dinaiki oleh seorang anak kecil seperti Rin.

Pasalnya pernah Ryusei membawa motornya yang persis seperti milik Sae, Kawasaki Ninja. Rin merengek ingin ikut karena tidak ingin ditinggal sendiri di rumah, mau tidak mau Ryusei harus membawa Rin yang padahal hanya ke supermarket depan.

Dan, yang selanjutnya terjadi, Rin tidak ingin turun karena merasakan angin yang kencang saat roda motor itu berputar menyusuri jalan.

Sae tidak ingin hal itu terjadi sekarang. Udara sangat dingin, Rin bisa terkena hipotermia nanti.

Lima menit mereka berjalan, ditemani oleh ocehan Rin yang meneriaki keadaan sekitar, orang membawa anjing saja Rin harus laporan pada Sae sembari menunjuk-nunjuknya.

• 𝗛𝗲𝗺𝗹𝗼𝗰𝗸 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang