─── ⋆⋅☆⋅⋆ ───
"Abang jangan jauh-jauh dari Rin ya."
"Iya Rin."
"Pegang tangan Rin terus."
"Iya."
"Kalo Rin tarik tangan Abang, Abang ikut aja."
"Iya Rin, iya."
Singkatnya, libur tiga hari -yang menurut Sae libur panjang karena biasanya ia hanya libur di hari Minggu saja- membuat pikiran Sae pagi itu merujuk untuk membawa Rin ke sebuah mall.
Tujuan mereka tidak ada sebenarnya, Sae hanya melihat Rin yang terlihat bosan dengan mainan-mainannya yang berada di rumah, wajahnya tidak terlalu tertarik lagi dengan mainannya.
Untungnya hari ini mall tidak terlalu ramai karena Sae tidak datang di hari Weekend. Jadi perkataan yang Rin berikan tadi itu sudah pasti Sae bisa menepatinya. Lagipula apa yang Sae lakukan jika ia melepas pegangan tangannya pada bocah pendek di sebelahnya itu?
"Rin mau makan ga?"
Rin menggeleng, "Nanti aja Rin masih kenyang."
Mereka terus berjalan tidak tentu arah, sampai naik ke lantai empat, lift berhadapan dengan sebuah area bermain, atau yang kerap di sebut time zone.
Sae ingin mengajak Rin masuk ke situ, banyak permainan yang menyenangkan pastinya, tapi Sae takut Rin lupa waktu- lebih tepatnya takut Rin hilang karena Rin suka berlari tidak jelas kalau sudah melihat mainan yang bahkan jauh dari pandangannya.
"Rin mau main di situ?"
Step pertama, tanyakan dulu, Sae berharap Rin hari ini lumayan malas, jadi tidak ada ketertarikan Rin untuk masuk ke area itu.
"Abang mau ke situ?"
"Abang kan nanya, kalo Rin mau, Abang juga mau."
"Yaudah karena Abang nawarin."
"Yaudah apa?"
Sae mengangkat satu alisnya, pandangannya mengarah ke bawah, menatap wajah Rin lamat-lamat. Bocah itu terus saja membuang pandangannya ke arah lain, selain Sae.
"Rin?"
"Kalo mau main gapapa kok, Abang dapet gaji gede, ga bakal habis kalo cuma buat Rin main di sana doang."
Setelah Sae mengucapkan kata itu, Rin langsung menatap Sae dengan mata berbinar, dengan antusias Rin menarik tangan Sae masuk ke zona permainan.
Dari awal Sae sudah berpikir kalau Rin pasti akan berfikir dua kali untuk memintanya membelikan sesuatu, atau melakukan hal yang memerlukan uang.
Dan Sae juga yakin, dari awal mereka masuk ke mall, banyak hal yang menarik perhatian Rin, di hatinya pasti ada keinginan untuk membeli salah satu dari barang tersebut. Hanya saja Rin tidak enak jika harus mengandalkan sang saudara sulung.
Bagaimana pandangan Rin yang tidak fokus dengan jalan, kepalanya masih menatap ke belakang di saat stand jualan yang menarik perhatian Rin sudah berada jauh di belakang mereka. Untung saja Sae tidak melepaskan pegangannya, kalau tidak, bisa-bisa Rin langsung terdorong oleh orang yang lewat di sekitar sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
• 𝗛𝗲𝗺𝗹𝗼𝗰𝗸
Historia Corta. . . "Life is like weather. Cloudless, raining, snowing. Either can happen. What about an umbrella? I keep holding one. So let's get under it together." Character by Muneyuki Kaneshiro. Start : 31 Maret 2024 End : -