3

506 31 0
                                    

Ricky adalah salah satu abang yg paling dekat dengan Fajri,tak heran jika saat ini ia lebih memilih menemani Fajri dirumah daripada datang kekafe bersama Shandy dan Gilang.Padahal Fajri sudah meyakinkan jika ia tak apa jika ditinggal dirumah sendiri,toh juga ada pembantu dan supir yg menemaninya.

Karena memang dasarnya Fajri tidak bisa diam,ada saja yg ia lakukan kalau dirumah ia mengajak Ricky memancing ikan yg ada dikolam belakang rumah.
"bang mancing yuk"
"astagfirullah Aji,kamu tu adaaa aja yg mau kamu lakuin,sekali aja duduk diem anteng kalau dirumah tuh"
"mumpung nanti malming bangrick,kita bakar-bakar yuk"dengan mata berbinarnya.
"tapi kan ngga harus mancing juga Ajiii"
"ya gpp bang,kalau ngga mau Aji sendiri gpp koo"
"ck,yaudah bentar gue siapin dulu pancingnya"
"okee bangrick hehe"

Untung saja siang itu tidak terlalu panas,jadi Ricky tidak semakin kesal.
"Ajii udahh yuk,ngantuk nih"
"bentar lagi bang,masih kurang 3 ikannya,bangrick kalau mau masuk,masuk aja biar aku sendiri gpp"
"beneran gpp,nanti kalau udah panggil aja"
"iyaa"

Setelah 1 jam berlalu akhirnya Fajri memutuskan untuk menyudahi acara mancingnya.Ia berhasil memancing 12 ekor,katanya biar nanti kalau ada yg pengen nambah ngga susah mancing lagi.
Setelah meletakan alat pancingnya,ia berjalan masuk kedalam rumah dengan membawa ember yg sudah terisi ikan dan air,Ricky yg melihat Fajri berjalan langsung menghentikannya
"Stop udah stop disitu aja,taruh embernya"
Ricky berjalan menghampiri Fajri yg memasang wajah bingung
"kenapa sih bang,aduh aduh"Ricky menjewer kuping Fajri dengan gemas
"kenapa kenapa,kamu ngga liat jalan masih pincang gitu masih maksain bawa ember berat kaya gini"
"bangrick nih marah-marah mulu,cepet tua entar"
"gimana ngga marah Ajiiiii hihhhh,susah bgt dibilangin"
"tapi kakinya udah ngga terlalu sakit kok,cuma dikit"
"tau lah bandel bgt dibilangin"
"ihh udah dong marah-marah mulu"
"udah sekarang kamu mandi,biar abang yg urusin ikannya"
"okee bangrick"

-

Seperti yg direncanakan tadi siang,kini keluarga Samudra sudah berkumpul dihalaman belakang untuk bakar-bakar.
Farhan juga sudah membeli sosis,jagung dan berbagai minuman untuk pendamping ikan bakarnya.
Seperti biasa kalau sudah berkumpul seperti ini,tak akan ada kata tenang dirumah ini,pasti ada saja kelakuan anak-anak Samudra itu.

"Fiki geseran dikit dong,gue juga pengen bakar jagung"ucap Zweitson seraya menggeser tubuh bongsor Fiki
"sante dong,ntar kalau gue nyemplung kesitu mau tanggung jawab lu"
"ya makanya geser"

Beda lagi dengan Fajri yg sibuk mondar mandir mengambil minuman dari dapur,walaupun kakinya masih pincang.Para abang hanya bisa menghela nafas lelah.

"hah punya adek gini amat ya,yg dua ribut mulu yg satunya bandel bgt kalau dibilangin udah tau kakinya masih sakit ,adaa aja kelakuanya"gerutu Gilang sambil menata makanan yg sudah jadi
"iyaa kadang capek tau ngga,susah bgt nurut gitu"Fenly yg berada disebelahnya menyaut.
"udah nikmatin aja,ntar kalau mereka udah sibuk masing-masing malah kangen kalian sama tingkah mereka"kata Shandy
"iya sih ntar kalau udah gede semua,pasti susah buat kaya gini lagi"jawab Gilang
"yaudah yuk kita makan sekarang,udah semua kan"
"banghan,bangrick trio bocil ayoo makan dulu"teriak Fenly

-

Acara bakar-bakar malam ini selesai pukul 11 malam,mereka memutuskan untuk tidur bersama diruang keluarga.

"pokoknya gue ngga mau deket Fiki,gue maunya deket Fenly aja"kata zweitson sambil merebahkan diri
"idih siapa juga yg mau sama lo,gue juga ogah kali tiap hari ketemunya lo lagi lo lagi pas bangun tidur"
"Astagfirullah,udah dong ributnya Aji ngantuk nih,ribut mulu"
"hadeh suka ngga ngaca nih bocil 1,padahal juga biasanya ikut ribut"sindir Ricky.
"ya bodo,terserah Aji dong"

Akhirnya Shandy mengalah untuk tidur diantara Fiki dan Zweitson,sedangkan Fajri tidur diantara Ricky dan Farhan.

Ajiiiii (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang