Aksi menangis pagi tadi ternyata masih berlanjut dengan mendiamkan semua saudaranya.Fajri akan diam saja bila tidak ditanya dan akan menjawab dengan singkat sebagai jawabannya.Ia juga melakukan semua kegiatannya tanpa meminta tolong pada saudaranya.Ia akan membuktikan jika memang ia sudah dewasa dan bisa mengerjakan semuanya sendiri,tapi tetap saja itu tidak memengaruhi pandangan dari saudaranya.Namun malah menambah keras suara tertawa mereka seakan semua yg dilakukan Fajri adalah hal yg lucu.
Walaupun dengan muka datar ia tetep kekeh dengan pendiriannya untuk tetap diam jika tidak ditanya.
Seperti saat ini ia sedang menjemur pakaian yg baru saja ia cuci menggunakan mesin cuci,sebenarnya tugas mencuci pakaian sudah ada jadwalnya setiap hari dan seharusnya hari ini adalah tugas Shandy untuk mencuci pakaian,namun karena ia sedang menjalankan misi ngambek dan diamnya akhirnya ia mencuci pakaiannya sendiri untuk menghindari pertemuannya dengan Shandy ketika mengambil pakaian dikamarnya.
Dirumah itu hanya ada dirinya dan Shandy saja karena saudaranya yg lain sedang berbelanja bulanan dan pergi dengan urusannya masing masing.
"Jiii baru kotor lo mana,bawa sini biar gw cuci"teriak Shandy dari ruangan khusus untuk mencuci
Karena tidak mendapat jawaban akhirnya Shandy berlalu menuju kamar yg ditempati oleh Fajri dan Fenly.
"Jiii baju lo ma- lho kok ngga ada orangnya,kemana tuh bocil perasaan tadi dirumah deh"
Karena tak menemukan Fajri,akhirnya ia ambil sendiri baju kotor milik Fajri tapi ternyata sudah tidak ada
"loh kok ngga ada"
Akhirnya ia kembali keruang untuk mencuci,tapi ketika melewati dapur ia berpapasan dengan Fajri yg membawa ember dari arah halaman belakang.
"Ji pakaian kotor lu mana kok ngga ada,mau gw cuci sekalian"tanya Shandy
"udah aku cuci sendiri"jawabnya dengan nada jutek
"loh kok udah dicuci sendiri,kenapa"
"gpp"
"jutek amat cil"Shandy masih terus menggoda sang adik
"hm"
"kenapa sih,cerita dong sama bangshan,bangshan ada salah apa gimana kalau ada abang minta maaf deh tapi jangan jutek kaya gitu dong"ucap Shandy sambil memegang pundak Fajri agar berhadapan denganya.
"ga ada"
"tuh kan jutek lagi,kenapa sih ha"
"udah ah aku mau kekamar"ucapnya sambil melepaskan tangan Shandy
Shandy hanya membiarkan Fajri berlalu menuju kamarnya mungkin hanya sedang tidak mood saja pikirnya.
Namun siapa sangka jika hal itu terjadi sampai makan malam tiba ketika semua orang sudah berada dirumah dan akan melangsungkan makan malam.Disana Fajri hanya diam saja tanpa menghiraukan keberadaan saudaranya,biasanya ia akan ribut mengambil lauk yang ia suka,tapi kali ini ia hanya memakan apa yg ada didepannya saja,tentu saja hal itu membuat semua saudaranya bingung.
Mereka membiarkan Fajri diam sampai makan malam selesai,setelahnya mereka akan menanyai alasan Fajri menjadi berubah.
Kini semua anak Samudra sudah berkumpul diruang keluarga,sebenarnya Fajri ingin segera masuk kekamarnya tapi karena ini perintah Farhan maka ia tidak berani untuk melanggarnya.Ia duduk sendiri dikursi paling ujung dan sibuk dengan hpnya,sebenarnya ia hanya membuka tutup hp saja karna memang tidak ada hap penting yg dapat ia lakukan.
"okee sekarang semuanya dengerin terutama Fajri karena ini akan membahas tentang lo"ucap Farhan membuat semuanya diam mendengarkan.
"Ajii,gw mau nanya boleh?"tanyanya
Fajri yg ditanyai pun hanya mengangguk tanpa bersuara
"Sebenernya lo kenapa seharian ini"
"gpp"
"ngga mungkin kalau gpp lo jadi berubah kayak gini,biasanya kan ngga bisa diem kok hari ini malah diem terus,dari tadi juga dikamar terus,tadi juga kalau ngga diseret buat makan malam juga lo ngga bakal keluar kan"tanya Gilang
"tadi juga tumben nyuci baju sendiri,biasanya paling ngga mau kalau disuruh nyuci baju,trs pas ditanya juga jutek lagi"lanjut Shandy
"kita ada salah sama Aji apa gimana,Aji marah sama kita"tanya Ricky
"atau Aji udah ngga butuh kita lagi"sanggah Fenly
Fajri yg sedari tadi menunduk langsung menegakkan kepalanya dengan mata yg sudah berkaca kaca
"engga ngga bukan gitu maksud Aji,Aji ngga ngga- hiks"Fajri menggeleng brutal dengan nada paniknya ia menyangkal ucapan Fenly
"ehh eeh stop stop,iya iya kita percaya makanya kita nanya sama Aji biar kita tau Aji kenapa"tenang Farhan sambil memeluk tubuh Fajri dari samping
"seb-sebenernya Aji cuma mau buktiin aja kalau Aji tuh ngga manja,Aji bukan bocil tapi Aji beneran udah gede,makanya Aji berusaha buat ngelakuin semuanya sendiri,hiks"
Shandy yg mendengar hal itu langsung menghampiri Fajri dan duduk dibawah menghadap Fajri
"Ajii dengerin abang,Aji ngga perlu ngelakuin itu semua,Aji ngga perlu menjadi orang lain,cukup jadi diri sendiri aja,kita ngga masalah kok kalau Aji manja,kalau Aji minta tolong sama kita,malahan kita seneng tandanya Aji masih menghargai kita sebagai keluarga.Kalau Aji ngga suka Aji bilang biar kita tau kalau kita ada salah ngga cuma diem kaya tadi"ucap Shandy dengan lembut.
"lagipula kalau Aji masih manja emangnya kenapa,kan setiap orang karakternya beda beda,walaupun yg bungsu gw tapi gw ngga masalah kok,yg pentingkan kita masih akur"lanjut Fiki
Fajri hanya bisa menunduk mendengar nasehat dari saudara saudaranya.Air matanya masih saja mengalir dipipinya walaupun tanpa adanya suara isakan.
"hisk Aji minta maaf kalau Aji udah ngediemin kalian hiks,Aji ngga bermaksud kayak gitu kok,Aji masih butuh kalian Aji sayang sama kalian hiks hiks"
"iya iya udah dong nangisnya,ngga capek apa daritadi nangis mulu nanti pusing loh kepalanya"ucap Ricky sambil mengelus kepala Fajri
Akhirnya masalah Fajri sudah terselesaikan malam itu,setelahnya mereka saling berpelukan untuk saling menyalurkan kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ajiiiii (end)
Randompunya banyak saudara emang enak sih,tapi pernah ngga sih lo ngrasain hidup tanpa orang tua tapi banyak saudara dan semuanya laki-laki tapi tenang mereka saling menyayangi kok 🏅 #1 Un1ty pada 12 November 2022 🏅 #1 Fiki pada 20 November 2022 🏅 #1...