7

438 26 1
                                    

Fajri yg sedari tadi ditangga mendengarkan obrolan saudaranya beranjak turun untuk berangkat sekolah.
Kali ini ia biarkan perutnya kosong daripada membuat keadaan dirumah semakin runyam.

Saat melewati meja makan semua saudaranya menatap dia dengan tatapan berbeda beda,ia sadar jika mungkin sekarang Ricky dan Fenly juga kecewa dengan dirinya.

"emm semuanya Aji pamit ya,dan untuk masalah tadi malem Aji berani sumpah kalau Aji ngga ngapa ngapain disana,itu murni cuma untuk formalitas aja,Aji udah nolak berkali kali tapi temen temen tetap maksa,sekali lagi maafin Aji kalau Aji udah melanggar peraturan dirumah ini,permisi"
Semua yg ada diruangan tersebut hanya diam,mereka tak tau harus bicara apa karena jujur mereka tak menyangka jika Fajri melakukan itu semua.

Setelah keluar dari rumah Fajri langsung menjalankan motornya ke sekolah,sesampainya dikelas ia langsung duduk dikursinya seraya memejamkan mata.Tadi malam ia tidak bisa tidur karena memikirkan saudaranya.

Ia melupakan sarapanya karena menurutnya dia bisa menahan laparnya sampe istirahat pertama,lagipula uangnya juga hanya cukup untuk makan siang nanti,karena memang ini sudah akhir bulan dan belum sempat ditransfer lagi oleh Farhan.

Tapi seolah dunia tak berpihak kepadanya,sebelum istirahat pertama ia malah ditagih uang kas yg mengakibatkan uangnya habis.Akhirnya istirahat pertama ia memutuskan untuk tidur lagi karena Zweitson juga mendiamkan dirinya.

Saat jam terakhir ia sudah merasa lemas,karena terakhir mengisi perut kemarin sore saat merayakan kemenangan.

kryuk

Zweitson yg berada disebelahnya langsung menoleh,Fajri yg ditatap hanya diam seolah bukan perut dia yg berbunyi.Sebenarnya Zweitson juga heran kenapa saat istirahat tadi ia tidak melihat Fajri dikantin padahal biasanya walaupun tidak bersama Zweitson,Fajri akan tetap kekantin bersama teman lainnya.

Akhirnya yg ditunggu tunggu tiba yaitu bel pulang.Untung saja hari ini tidak ada latihan basket jadi Fajri punya waktu luang untuk istirahat dirumah.Fajri ingin cepat cepat sampai rumah,tapi lagi lagi ada saja yg membuat dia harus menambah stok kesabaran.Ditengah perjalanan tiba tiba motornya mogok,ternyata ia lupa untuk mengisi bensin.

Alhasil ia harus mendorongnya sampai rumah padahal jaraknya masih sekitar 5 kiloan,ia ingin meminta tolong pada abangnya tapi ia ragu karena saat ini mereka sedang marah dengannya.

-

Setelah menempuh sekitar  1 jam akhirnya Fajri sampai didepan rumahnya,seragam yg dikenakannya sudah basah oleh keringat.Ia langsung merebahkan tubuhnya dilantai dingin garasi.

Fiki yg baru saja keluar mobil,menatap heran Fajri kenapa tiduran digarasi,tapi ia tak ambil pusing ia meninggalkan Fajri dan masuk kedalam rumah.Didalam rumah ternyata sudah ada Shandy,Farhan dan Fenly,mereka memang biasa pulang sore hari karena sudah ada yg mengurusi usaha mereka.

Sedangkan Ricky dan Gilang masih belum kembali dari belanja untuk kebutuhan sejati hari.Begitu juga Zweitson yg sedang rapat osis.

Fajri memasuki rumah melewati pintu yg terhubung langsung dengan dapur,ia sudah sangat kelaparan.Namun ia hanya menemukan 2 lembar roti tawar karena memang stok makanan sudah habis.Karena terburu buru ia tidak sengaja menjatuhkan tudung saji yg ada diatas meja.

Saudaranya berbondong bondong mendatanginya,mereka melihat Fajri yg sedang memegang selembar roti,Fenly melihat tangan Fajri yg bergetar saat mengambil roti itu.

"emm maaf,Aji ngga sengaja,Aji cuma mau ngambil ini kok permisi"Fajri berlalu dari hadapan saudaranya,ia merasa takut jika berhadapan dengan saudaranya saat ini.

Mereka hanya diam menatap punggung Fajri yg menghilang dibelokan tangga.Mereka tertegun melihat Fajri yg nampak ketakutan melihat mereka,
sebenarnya mereka tidak melarang Fajri jika ingin makan,tapi Fajri seolah menghindar dari mereka.

"kenapa Aji kayak takut gitu ya,padahal kita juga ngga ngelarang dia kalau semisal mau makan"tanya Fiki memecah keheningan.

"ck lo lupa apa yg dibilang Farhan tadi pagi,mungkin aja dia denger kalau kita ngga usah ngurusin dia lagi,udahlah biarin aja"sahut Shandy lalu berlalu dari sana.

Fenly masih teringat jelas tangan bergetar Fajri saat mengambil makanan tadi,dan kalau dilihat lebih jelas muka Fajri sedikit lebih pucat dari biasanya.

-

Malam ini makan malam kembali hanya berjumlah 7 orang,Fajri masih enggan untuk ikut bergabung dengan saudaranya.
Ia memilih menyelesaikan tugasnya daripada harus mendengar sindiran dari para saudaranya.

Saat sedang mengerjakan tugasnya tiba tiba perutnya terasa sakit,ia lupa jika ia mempunyai magh,apalagi perutnya hanya terisi 1 lembar roti tadi siang.Ia meremas perutnya dengan kuat berharap sakitnya bisa hilang.Tiba tiba pintu kamarnya terbuka,Fajri langsung menegakkan badanya berpura pura biasa saja padahal sakit di perutnya masih menyiksa.

Fenly hanya acuh dengan keberadaan Fajri,ia langsung masuk kedalam kamar mandi jujur ia bingung harus bersikap seperti apa,satu sisi ia kecewa dengan Fajri tapi sisi lain ia juga kasihan dengan Fajri yg diacuhkan oleh semua saudaranya.Fenly tau pasti Fajri juga bingung harus bagaimana karna memang ini sudah terjadi.

Sebenarnya tadi Fenly melihat Fajri yg sedang meremas perutnya,tapi ia hanya diam saja.Setelah mencuci muka Fenly merebahkan tubuhnya diatas kasur,ia melihat Fajri yg masih fokus dengan tugasnya.

Berkali kali ia melihat Fajri meremas perutnya,tapi karena gengsi ia tetap diam saja.

-

Jam sudah menunjukan pukul 10 malam,akhirnya tugas yg ia kerjakan tadi sudah selesai semua,ia berniat untuk mencari makanan dibawah,karena ia sudah  tidak tahan lagi menahan sakit diperutnya.Dilihatnya Fenly sudah tertidur lelap.

Fajri berjalan menuruni tangga dengan hati hati,takut jika saudaranya terbangun.Setelah sampai didapur Fajri langsung mencari sisa makan malam tadi,tapi sayang semuanya sudah dibuang ditempat sampah akhirnya ia hanya meminum air putih dan obat magh agar tidak semakin sakit.

Karena fokus dengan rasa sakitnya ia tak menyadari jika ternyata dari tadi ada yg memperhatikannya,ia lalu berjalan menuju kamarnya untuk istirahat.

'maaf Ji,gue lupa kalau lu belum makan' batin Farhan

Ya,yg sedari tadi memerhatikan Fajri adalah Farhan.Tadi ia tak sengaja melihat Fajri yg sedang menuruni tangga,karena penasaran ia ikuti saja adiknya.Sebenarnya ia sudah memaafkan Fajri karna tadi Fiki sudah menjelaskan jika memang benar kalau Fajri hanya sekedar datang itupun hanya sebentar,ia mendapat informasi itu dari teman yg ikut keclub.

Semua saudaranya juga sudah memaafkan Fajri tapi mereka tetap mendiamkan Fajri,itung itung sebagai hukuman karena bagaimanapun Fajri tetap salah sudah memasuki club.

Mereka berencana untuk membicarakanya besok saat sarapan.Tapi itu tidak berjalan dengan mulus karena keesokanya Fajri berangkat pagi pagi sekali karena Fajri memutuskan untuk berjalan kaki kesekolahnya,sebab motornya belum diisi bensin

Ajiiiii (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang