LINK START >>>

1.2K 72 0
                                    


✎✎✎

Gadis itu dengan susah payah mendekati ujung bangunan rumah sakit. Kakinya yg terbalut gips beberapa kali terantuk pada tongkat bantu miliknya.

Buru-buru ia meraih pagar pembatas. Tekadnya sudah bulat untuk mengakhiri hidup. Selain karena beban skripsi, beban konflik antara keluarga juga ikut memperburuk keadaan. Jangan salahkan ia yang sudah lelah memilih untuk mengakhirinya.

Urusan berenkarnasi belakangan. Yang ia tahu manusia mati berarti sampai situ saja kisahnya. Walau tak percaya tapi ia berharap sedikit pada kisah reinkarnasi yang membahagiakan.

Hantaman keras pada atap mobil, dan alarm yang terus berbunyi menarik perhatian banyak orang-orang. Beberapa berteriak histeris melihat tubuh gadis muda yang sudah bersimbah darah. Gips putih dikakinya menyelamatkan kaki kanan gadis itu, sayang itu tidak berlaku untuk tengkorak kepalanya yang retak.

Tanpa rasa sakit, gadis itu menghilang ditelan kegelapan.

Jauh dari garis waktu kematian gadis itu. Seorang wanita sedang berusaha mengeluarkan bayinya. Beberapa bulir keringat nampak jelas didahinya.

Lelaki berambut platina itu terus bolak balik menunggu dengan hati gelisah. Tangis bayi yang terdengar membuatnya berhenti melangkah, rasanya melegakan walau bukan dia yang melahirkan. Dgn langkah pasti ia melangkah masuk, disambut dengan 2 bayi yang berdampingan.

Sepasang bayi dengan warna rambut yang jelas berbeda walau rambut bayi perempuan itu terdapat beberapa helai berwarna platina sama seperti miliknya.  Sedang bayi laki-laki sepenuhnya
mengikuti surai yang dimilikinya. Pirang platina seutuhnya.

Bayi laki-laki menangis terus menerus, mungkin terkejut karena tiba" merasakan kehidupan dunia yang baru. Sedang si surai hitam legam itu tenang, sempat membuat khawatir healer yang mendapampingi. Takut" jika bayi perempuan itu tidak selamat, ia akan mendapat hukuman dari keluarga agung yang dilayaninya.

"Aku sudah memikirkan nama untuk bayi perempuan" sahut wanita yang baru saja melahirkan, Narcissa

"Aku juga untuk bayi laki-laki. Draco Lucius Malfoy"

"Cassopeia Narcissa Malfoy"

Mereka berdua tersenyum, walau agak sedikit heran karena bayi Cassopei yang pertama keluar tak merengek seperti saudaranya.

Bayi kecil itu mengerjap berkali-kali.

Apa aku hidup lagi?, wah ternyata reinkarnasi itu benar

Tapi kenapa harus dari bayi, aku harus memulainya dari 0 lagi

Baiklah, setidaknya semoga ini keluarga bahagia, ngomong" aku lapar. Tinggal menangis saja.

Oek oek oek

Tangis Cassy, mengalihkan perharian Narcissa dari Draco yang tengah tertidur pulas di gendongannya. Ia tersenyum mengerti. Bayinya sedang kelaparan. Segera ia memberi ASI padanya.

Ok, mari kita tulis kisah yang lebih bahagia dibanding hidupku yang lalu. Terima kasih kepada siapapun yang telah memberiku kesempatan ini.

✎✎✎

𝔇𝔯𝔞𝔠𝔬'𝔰 𝔗𝔴𝔦𝔫 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang