14

246 21 2
                                    

✎✎✎



Liburan kali ini yang terparah menurut Cassy. Ayahnya dijobloskan ke azkaban karena tidak berhasil mendapatkan bola ramalan. Dan dia dikurung dimana, mendapat penyiksaan dari bibinya, Bellatrix. Ia tak tau bagaimana keadaan teman-temannya. Beberapa kali hendak kabur tapi ia urungkan mengingat Narcissa sering memohon untuk tidak pergi.

Ia sedang sendirian di manor. Entah kemana Draco dan Narcissa pergi. Draco bergabung dengan Death Eaters setelah kegagalan Lucius kemarin. Cassy seolah tidak peduli tugas apa yang diberikan pada Draco. Yang jelas mereka tak menyiksanya. Bagi Cassy itu sudah cukup.

Kereta Hogwarts melaju dijalurnya. Cassy duduk dengan Draco, Blaise dan Pansy di kontrepamennya. Dia memilih untuk tidur, enggan menjawab pertanyaan Pansy.

Kedua Malfoy ini keliatan murung sejak kembali dari liburan. Bagi Cassy sudah sangat baik dia diizinkan kembali ke kembali ke Hogwarts, bukannya dikirim ke Azkaban karena sama sekali tidak melaksanakan tugasnya.

"Kalian turun lebih dulu. Ada yang aku harus urus, biar aku yang membangunkan Cassy" pinta Draco pada Blasie dan Pansy.

Suara benda jatuh membangunkan Cassy. Ia mendapati Draci yang meenghentakkan kakinya keras. Terdengar suara patahan

"Its for my father. Nikmati perjalananmu kembali ke london" Kemudian Draco menghampiri Cassy yang sudah terbangun.

"Cmon Cass. Kita sudah sampai"

Cassy mengangguk kemudian keluar digandeng oleh Draco. Dia tidak tahu kenapa Draco mengatakan itu tadi. Tapi semoga orang itu baik-baik saja.

Mereka tertahan dibagian pemeriksaan,  ditemani oleh Snape yang menjamin bahwa barang bawaan Draco aman. Sebelum meninggalkan tempat itu Draco sempat menoleh pada Harry

"Wajahmu keren, potter" sarkasnya. Kemudian ia menarik Cassy menjauh dari sana.

Meja Slytherin bertepuk tangan karena mendapatkan Snape yang mengambil alih pelajaran PTIH. Terkecuali kembar Malfoy, Cassy yang mengaduk-aduk makanannya tidak berselera dan Draco yang tengah menopang dagu entah memikirkan apa.

Kelas ramuan pagi ini, Harry terlambat bergabung, ia mengajak Ron untuk hadir. Tugas hari ini adalah membuat ramuan Tegukan Hidup Bagai Mati, bagi yang menyelesaikannya lebih dulu akan mendapat Liquid Luck. Cassy yakin dari sorot matanya Draco terlihat menginginkan ramuan itu, mungkin saja untuk mempermudah tugasnya. Tidak diragukan lagi Draco ahli dibidang ramuan, Cassy mengakui itu. Beberapa kali ia mendapat cemooh saat belajar bersama Draco.

Biji Sophopurs ini membuat Cassy jengkel setengah mati. Berkali-kali ia berusaha memotongnya tapi nihil sampai tangannya terluka karena pisau.

"Shit"

"Languange Ms. Malfoy" Profesor Slunghrn mengingatkan.

Pansy tertawa disampingnya. Draco sesekali melirik tapi tetap fokus pada ramuannya. Cassy sadar Draco mungkin mengejar waktu demi Liquid Luck atau nama lainnya Felix Filicias itu. Karena sebal ia memukul biji itu dengan kepalan tangannya.

"Aww" sakit memang. Tapi itu berhasil mengeluarkan cairan yang dibutuhkannya. Mengabaikan rasa sakit ia melanjutkan membuat ramuannya.

Seperti biasa ledakan dari ramuan seamus akan menghiasi kelas ramuan. Sendok yang dipakai Crabe mengaduk ramuan terlihat meleleh. Oh sudah Cassy pastikan ramuan itu akan membuat meleleh siapapun yang menyentuhnya.

"Its perfect"

Suara Profesor mengalihkan perhatiannya. Dimeja Harry ia memuji ketangkasan Harry dalam membuat ramuan hingga perfect. Dan tentu Harry pemenangnya. Draco terlihat tidak suka. Mereka kemudian bubar.

✎✎✎

𝔇𝔯𝔞𝔠𝔬'𝔰 𝔗𝔴𝔦𝔫 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang