1. He's My Son, Not Yours!

567 16 0
                                    

Sebelum kalian baca cerita ini?
Aku mau kasih tau kalau cerita ini hanya sampai 10 Chapter. Selebihnya akan di pindahkan ke versi PDF.

Dan untuk kalian yang mau baca PDF-nya secara langsung?

Kalian bisa pesan melalui :
- Instagram : gsnctarea_ (Dm Insta)
- Whastapp : 085777297491 (Only Chat)

Dengan Format Pembelian :

Judul PDF           :
Alamat Email    :
Bukti Transaksi :

Pembayaran melalui :

- BCA : 5750675559 An. Khairani Azzahra
- Cimb Niaga : 705278454300 An. Khairani Azzahra
- Nobu : 10511259415 An. Khairani Azzahra
- Shopee Pay : 081513926010
- Dana : 081513926010
- Ovo : 081513926010
- Gopay : 081513926010

⚠️ Khusus pembayaran melalui Shopee Pay, Dana, Ovo & Gopay +3.000 u/biaya admin

Warning! Pdf akan dikirim apabila Bukti Transfer sudah dikirim!

Harga PDF : Rp. 65.000
Halaman PDF : 181 halaman.
***
"Aku ingin mengambil Sungchan." Satu kata yang keluar dari mulut Mark, sukses membuat seorang wanita tertawa.

Huang Renjun, wanita yang saat ini ada di hadapan Mark. Tengah tertawa begitu mendengar ucapan yang di lontarkannya. "Are you kidding me? Apa yang kau katakan? Coba kau katakan sekali lagi kepadaku?" Tanya Renjun, yang masih menganggap ucapan pria yang ada di hadapannya hanyalah candaan belaka.

"Aku ingin mengambil Sungchan, anakku." Ujar Mark yang sukses membuat wanita yang ada di hadapannya terhenti dari tawanya.

"Anakku. He's my child! Not yours!" Ujar Renjun, menekankan kata my child kepada pria yang ada di hadapannya.

"Renjun, come on! Jangan bersikap kekanakan seperti ini. Walau bagaimana pun juga Sungchan anakku." Peringat Mark.

"Anak? Baru sekarang kau menganggap Mark sebagai anakmu? Kemana saja kau dulu, di saat aku meminta pertanggung jawaban dirimu atas anakku? Kau malah menyarankan untuk membunuh anakku! Kau memaksaku untuk mengugurkan anakku!" Ujar Renjun, yang berusaha untuk tidak berteriak di tempat umum seperti ini.

Renjun sangat marah saat ini! Terlebih ketika dia mengingat kenangan dulu. Kenangan di mana kekasihnya malah mengusir dirinya, dan menyuruh dia mengugurkan anaknya yang pada saat itu tengah ia kandung.

Ia memang mengandung anaknya di luar nikah. Tapi ia tidak menyangka akan respon yang ayah dari anaknya yang dia berikan. Awalnya Mark berkata kalau dirinya akan bertanggung jawab, kalau semisal ia hamil. Tapi nyatanya apa? Hanya ada usiran yang kekasihnya berikan.

"Maaf, aku tidak bisa menikahi dirimu, ataupun jadi ayah dari anak yang kamu kandung. Aku akan menikah dengan seorang wanita pilihan Mommy-ku. Sebaiknya kau gugurkan kandungan itu, daripada masalah jadi panjang. Kau tau sendiri bagaimana orang tuaku." Kalimat yang di keluarkan dari Mark, begitu Renjun ingin meminta tanggung jawab dirinya. Kalimat yang selalu ia ingat, dan tidak akan ia lupakan.

Dan ya, semenjak itu Renjun tidak pernah menampakkan wajah serta wujudnya di hadapan Mark. Ia bertekad untuk mengurus serta membesarkan kandungan yang sedang ia kandung.

Karena ia berfikir kalau anak yang ada di kandungannya tidak bersalah, dan tidak berhak untuk di gugurkan, karena ayahnya sendiri tidak mau tanggung jawab.

Anak yang ada di kandungannya pantas untuk lahir ke dunia, dan merasakan bagaimana kejam nan indahnya dunia.

Jadi, ia memutuskan untuk mengurus dan membesarkannya sendiri. Walaupun ia harus di usir dari rumahnya sendiri, karena kedua orang tuanya malu mempunyai anak yang hamil di luar nikah. Udah gitu tidak tau siapa ayah yang di kandungnya.

"Maafkan aku karena waktu itu aku menyarankan untuk mengugurkan anak kita. Maka dari itu aku ingin menebus kesalahanku dulu, dengan cara mengambil anakku. Aku ingin memanjakan anakku, serta memberikan semua yang di inginkan anakku." Ujar Mark, menatap mantan kekasihnya penuh penyesalan dan penuh harap.

Renjun yang melihat dan mendengarkan itu pun mendecih. "Sungchan, dia tidak membutuhkan apapun. Cukup kasih sayang dari diriku. Aku bisa menjadi ibu sekaligus ayah untuk dirinya. Jadi, dia tidak membutuhkan dirimu di hidupnya." Ujar Renjun, dengan wajah datar dan tidak bersahabatnya.

"Njun! Kau tidak boleh seperti itu! Walau bagaimana pun aku ayahnya! Aku berhak menemui anakku!" Ujar Mark yang masih kekeh untuk bertemu, serta mengambil anaknya dari kehidupan sang ibu.

"Kau sudah mempunyai anak bersama dengan Yuna, istrimu. Untuk apa kau membutuhkan anakku di hidup-mu? Bukankah istrimu juga menghasilkan seorang anak? Jadi, kau tidak membutuhkan anakku sama sekali." Jelas Renjun, yang tidak mau anak satu-satunya yang ia miliki, anak satu-satunya yang ia besarkan, di ambil oleh orang lain, sekalipun itu ayahnya sendiri.

"Istriku memang sudah mempunyai anak. Namun itu tidak cukup! Aku membutuhkan anakku untuk jadi penerusku nanti." Ujar Mark, yang langsung mendapat kekehan kasar dari sang istri.

"Niat-mu sudah terbaca, Mark Lee. Kau tau? Kau lelaki paling licik yang pernah aku temui!" Geram Renjun, menatap mantan kekasihnya dengan penuh amarah.

"Dahulu kau melepaskan anakku, dan tidak ingin bertanggung jawab, dan menikah dengan wanita pilihan orang tuamu, hanya untuk sebuah warisan. Kau lebih memilih warisan daripada anak kandung-mu sendiri."

"Dan sekarang? Kau ingin menjadikan anak kandung yang telah kau buang dan kau telantarkan, untuk menjadi penerus-mu? Kalau mau jadi orang gila, jadi orang gila saja sendiri! Jangan mengajak aku dan anakku!" Peringat Renjun.

"Kau menginginkan anakku karena istrimu tidak bisa memberikan anak laki-laki untuk dirimu?! Kau juga tidak bisa meminta kepada istrimy untuk memberikan anak laki-laki, karena ada masalah di rahim istrimu, setelah melahirkan anak pertama-mu, bukan?" Terka Renjun.

"Aku tidak akan membiarkan anak yang telah kau buang, kau ambil lagi hanya untuk ambisi-mu mendapatkan warisan. Aku tau kalau kedua orang tuamu tidak akan memberikan-mu warisan, kalau kau tidak bisa mendapatkan seorang anak laki-laki bukan?" Sambung Renjun, yang nyarisnya benar semua.

Mark memang ingin mengambil anaknya dari Renjun, agar dirinya mendapatkan warisan milik orang tuanya. Orang tuanya berkata bahwa dia akan mendapatkan seluruh warisan yang orang tuanya punya, kalau dia bisa memberikan cucu laki-laki kepada orang tuanya.

Dan kalau misalkan dia tidak bisa memberikannya? Maka seluruh warisan milik orang tuanya akan di sumbangkan ke panti, atau ke rakyat miskin yang membutuhkan. Ia tentu saja tidak membiarkan hal itu terjadi. Dia sudah mengorbankan banyak hal, agar warisan itu jatuh ke tangannya. Masa iya karena hal ini, ia tidak bisa mendapatkan warisan?

Mark sudah melepaskan wanita yang ia cintai dan juga anaknya, dua harta yang paling berharga yang ia punya, hanya untuk mendapatkan warisan orang tuanya. Dia bahkan mengikuti semua perintah yang orang tuanya suruh. Salah satunya memutuskan kekasihnya, dan menikah dengan wanita pilihan orang tuanya; Yuna.

Katanya, dia akan mendapatkan seluruh warisan yang orang tuanya punya, kalau dia menikah dengan Yuna. Tapi nyatanya apa? Orang tuanya belum menganti hak warisnya kepada dirinya.

Orang tuanya berkata kalau dia akan mengganti hak waris jadi nama Mark, kalau ia bisa memberikan seorang anak laki-laki. Anak kandung dari hasilnya sendiri. Ia tidak mungkin meminta kepada istrinya, karena terlalu beresiko dengan kesehatannya sendiri.

Dan dia teringat kalau dirinya mempunyai satu orang anak dengan Renjun. Sejak saat itulah ia mencari keberadaan mantan kekasihnya itu, dan berharap kalau anak yang waktu itu mantan kekasihnya kandung adalah seorang laki-laki.

Dan ya! Mantan kekasihnya benar-benar mengandung seorang laki-laki bernama Sungchan. Keberadaan sang mantan juga berhasil di temukan oleh orang suruhannya.

Dan berakhir-lah mereka di sini. Duduk berdua di salah satu kedai yang sepi, untuk membahas permasalahan ini.

NOT OVER - MARKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang