"Sepertinya anakku sangat mengenal Daddynya dengan baik. Ia langsung mengenali-ku, sewaktu pertama kali kita bertemu." Ujar Mark, dengan senyuman dan tatapan menuju ke depan, melihat sang anak yang tengah bermain mandi bola dengan sangat riang.
"Itu karena aku menceritakan siapa dirimu." Ujar Renjun, yang langsung membuat mantannya menoleh.
"Kau tenang saja. Aku tidak menceritakan kejelekan dirimu sama sekali. Kau lihat sendiri respon anakku bukan? Kalau aku menceritakan hal jelek kepada anakku tentang dirimu, anakku tidak mungkin menyambut dirimu dengan hangat. Ia akan mengusir dirimu, atau tidak mau bertemu dengan dirimu." Ujar Renjun, seakan tau arti dari tatapan mantannya.
Mark bernafas lega, begitu mendengar ucapan mantannya. "Terima kasih. Tapi kenapa kamu melakukan hal itu?" Tanya Mark, yang sangat penasaran kenapa mantannta ini menceritakan dirinya kepada anaknya.
Katanya, anaknya ini tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya. Katanya anaknya itu bukan anak kandungnya, dan anaknya itu sudah meninggal. Tapi kenapa mantannya bercerita tentang dirinya kepada sang anak?
"Jangan merasa senang hati, dan berpikiran kalau aku menceritakan itu semua, karena Sungchan anak kamu. Bukan seperti itu! Aku terpaksa menceritakan dirimu kepada anakku. Anakku terus menanyakan tentang siapa dan di mana Daddynya. Aku yang bingung dan tidak tau siapa Daddynya, aku langsung asal sebut kalau kau adalah Daddy dari anakku. Nama-mu terlintas saja di otakku, begitu anakky bertanya tentang Daddynya." Sarkas Renjun, agar mantannya tidak terlalu percaya diri.
"Tidak mungkin kan kalau aku bicara terus terang ke anakku. Kalau aku tidak tau di mana Daddynya, karena anakku merupakan anak hasil one night stand-ku, atau anak hasil perzinahan." Sambung Renjun.
"Aku tidak suka kau berbicara seperti itu." Peringat Mark, yang membuat mantannya langsung menoleh, dengan alis yang saling bertautan heran.
"Tidak suka kenapa? Tapi itu emang kenyataannya." Ujar Renjun, yang merasa heran akan reaksi sang mantan.
"Aku tidak suka kamu bilang kalau Sungchan anak hasil perzinahan. Dia--"
"Tapi memang itu kenyataannya, tuan Lee. Coba kau pikir sekali lagi, tuan Lee. Anakku lahir karena ketidak sengajaan. Aku melakukan sex di luar pernikahan, dan mengandung anakku di luar pernikahan. Tidak ada pernikahan di dalam hidupku. Ayahnya anakku juga tidak tau di mana keberadaannya, tidak tau keberadaan anakku. Lantas kalau bukan di sebut pernikahan itu apa?" Tanya Renjun.
"Cinta." Jawan Mark dengan lantangnya, dan membuat mantannya terkekeh begitu mendengarnya.
"Cinta?" Tanya Renjun, memastikan kembali ucapan sang mantan, serta memastikan pendengarannya. Apakah pendengarannya salah tangkap atau tidak.
Dan dengan penuh keyakinan, Mark menganggukkan kepalanya. "Anak itu ada karena cinta, dan lahir di dunia ini karena cinta." Ujar Mark, yang langsung tersenyum, begitu melihat anaknta yang juga tersenyum ke arahnya.
"Tidak ada cinta di dunia ini, Tuan Lee." Ujar Renjun.
"Tentu saja ada." Ujar Mark, membantah ucapan sang mantan.
"Kalau memang benar anak itu ada karena cinta, dan lahir karena cinta. Ayahnya anakku ini pasti sudah ada di sini. Dia tidak mungkin hilang dan acuh terhadap anakku." Ujar Renjun, berusaha untuk menahan emosi yang tiba-tiba muncul, di kala membahas masalah ini.
"Dia tidak mungkin hilang dan acuh. Dia tidak mencari anakmu, karena dirinya tidak tau kalau kau sedang mengandung. Apakah kau sudah bilang kepada ayahnya kalau anakmh itu anak kandungnya? Bukankah kau katakan bahwa kau langsung pulang? Dan lagipula keadaan kalian sama-sama sedang mabuk." Ujar Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT OVER - MARKREN
FanfictionCERITA INI KHUSUS UNTUK MARKREN SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK MENYUKAI SHIPPER INI? DIHARAPKAN UNTUK TIDAK BACA CERITA INI! TAPI JIKA KALIAN MEMAKSA UNTUK MEMBACA CERITA INI? JANGAN BERKOMENTAR NEGATIVE DI KOLOM KOMENTAR / DI KEHIDUPAN PRIBADI PARA...
