4. We Can Back Together

184 9 0
                                    

"Daddy!" Teriakan yang berhasil di lontarkan Sungchan, begitu melihat ayahnya yang tengah berada di salah satu pusat perbelanjaan terkenal di Jakarta, bersama dengan keluarga kecilnya. Siapa lagi kalau bukan sama Yuna dan anak perempuannya.

Mark yang mendengar teriakan anak kecil, yang memanggil Daddy pun segera menoleh, dan menelusuri sekitar, untuk mencari keberadaan anak kecil yang memanggilnya. Ia yakin kalau anak kecil yang memanggilnya Daddy adalah anaknya, Sungchan. Namun begitu menoleh, dan melihat sekitar, ia tidak menemukan keberadaan sang anak.

"Mark, kau kenapa?" Tanya Yuna, yang tidak sengaja menangkap tatapan mata suaminya yang bergerak gelisah. Pandangannya terus menelusuri sekitar. Seakan sedang mencari sesuatu yang tengah hilang.

Mark yang mendengar ucapan khawatir sang istri, ia pun menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa. Aku seperti mendengar ada yang memanggil diriku. Tapi ketika aku lihat, ternyata tidak ada." Jelas Mark, yang tidak ingin istrinya khawatir ataupun curiga.

"Mungkin hanya perasaan-mu saja kali." Ujar Yuna dengan senyumannya.

"Daddy! Ayo kita ke sana! Aku ingin membeli mainan baru!" Seru seorang anak perempuan bernama Yura kepada ayahnya, dengan menarik jas yang sedang ayahnya gunakan.

"Princess-nya daddy ingin beli mainan baru lagi rupanya? Ayo kita beli!" Seru Mark, yang langsung menggendong anaknya pergi ke tempat mainan khusus wanita. Di iringi istrinya yang mengikuti mereka dari belakang.

Tanpa Mark sadari, kalau saat ini ada seorang anak laki-laki, yang tengah menatapnya dengan tatapan iri, kepada perempuan yang ada di dalam gendongannya.

"Mommy, kenapa Daddy malah gendong anak itu? Kenapa Mommy malah membekap mulut aku, ketika aku sedang memanggil Daddy? Kenapa Mommy malah mengajak aku sembunyi? Dan kenapa Mommy malah menyuruh aku diam, ketika Daddy sedang mencari keberadaan kita? " Pertanyaan berentet keluar dari mulut sesosok anak kecil bernama Lee Sungchan. Dirinya benar-benar penasaran akan tingkah sang Ibunya.

Renjun mengambil nafas begitu panjang lalu mengeluarkannya, begiru mendengar pertanyaan berentet yang keluar dari mulut anaknya. Ia tau kalau anaknya itu mempunyai rasa ingin tau yang sangat tinggi. Jadi ia tidak begitu heran mendengar banyaknya pertanyaan, setelah apa yang ia lakukan.

Ia langsung menurunkan anaknua yang sedang ada di gendongannya. Lalu mensejajarkan tubuhnya dengan sang anak. "Sungchan, kamu tadi lihat gak Daddy sama siapa?" Tanya Renjun, memberikan penjelasan kepada anaknya dengan lembut dan hati-hati, agar anaknya bisa menangkap ucapannya, di umurnya yang masih terbilang anak-anak.

Sungchan menganggukkan kepalanya. Mata dan otaknya cukup menangkap, untuk melihat Daddynya tengah bersama siapa. "Aku tau Mom. Daddy sedang bersama seorang wanita, dan satu anak perempuan yang ada di dalam gendongannya." Jelas Sungchan.

Renjun tersenyum mendengarnya. "Kamu tau dia siapa?" Tanya Renjun, yang langsung di balas gelengkan kepala oleh sang anak.

"Memangnya siapa Mommy?" Tanya Sungchan penasaran.

"Mereka itu keluarga barunya Daddy. Kamu ingatkan ketika Mommy bilang kalau Mommy dan Daddy sudah berpisah? Dan Daddy sudah mempunyai keluarga baru? Itu keluarga baru Daddy. Wanita yang ada di samping Daddy itu adalah istrinya Daddy, penggantinya Mommy di hidup Daddy. Sementara anak kecil yang ada di gendongan Daddy adalah--"

"Penggantinya aku?" Potong Sungchan, yang sukses membuat hatinya terenyuh, tatapannya ingin berubah menjadi sendu, namun ia berusaha sekuat mungkin untuk tidak menunjukkan tatapan itu kepada dirinya.

Bahkan tidak ada namanya di hidupnya sang ayaj. Jadi bagaimana bisa  ada pengganti anaknya, sedangkan kehidupan anaknya saja tidak di inginkan banyak orang?

"Sayang, tidak ada yang namanya pengganti untuk seorang anak dengan Daddynya, yang artinya tidak ada yang namanya pengganti kamu di hidup Daddy. Anak perempuan tadi itu adalah adik tirinya kamu, anaknya Bunda Yuna." Jelas Renjun, seraya mengusap surai rambut sang anak dengan halus.

"Jadi sekarang aku sudah punya adik. Tapi aku tidak mau dia. Aku mau adik dari perut Mommy, bukan dari tante itu. Mommy juga belum menjelaskan alasannya kepada diriku, kenapa Mommy membekap mulut aku, dan mengumpat di saat Daddy mencari kita?" Tanya Sungchan, yang masih ingat atas pertanyaan yang belum di jawab ibunya.

Renjun mengigit bibir bawahnya gelisah. Tidak mungkin kan ia menceritakan yang sebenarnya kepada anaknya, bahwa ia sangat takut ayahnya mengambil anaknya dari hidupnya?

"Mommy.." Tegur Sungchan, karena ibunya yang terus diam.

"Mommy melakukan hal itu karena--"

"Karena Mommy ingin Daddy yang mencari kalian." Suara Husky yang tiba-tiba datang, sukses membuat Renjun menghentikan ucapannya.

Renjun mematung sejenak begitu melihat mantan kekasihnya yang ada di hadapannya. Namun hanya seperkian detik, sebelum dirinya menggendong anaknya.

"Daddy!" Pekik Sungchan kegirangan, begitu dirinya melihat Daddynya dari dekat.

Sungchan langsung melebarkan kedua tangannya, agar ayahnya bisa menggendong dirinya. Sementara sang ayah yang paham akan kode yang di berikan anaknya, ia langsung menggendong anaknya ala koala. Anaknya pun langsung menelusupkan kepalanya di atas pundak miliknya.

"Kau?! Ngapain kamu kemari?!" Tanya Renjun, menatap mantannya penuh amarah.

Mark yang melihat itu pun tersenyum, dan langsung mengelus rambut mantan kekasihnya dengan sangat lembut. "Tentu saja untuk bertemu dengan dirimu dan juga anak kita. Sudah lama aku tidak mengunjungi dirimu dan anak kita. Anak kita pasti kangen dengan Daddy kan?" Tanya Mark, kepada anak yang sedang menciumi aroma wangi tubuhnya.

Sungchan yang di tanya pun segera menghentikan kegiatannya  dan menatap Daddynya. "Tentu saja! Bukan hanya aky saja! Mommy juga merindukan Daddy. Iya kan, Mom?" Tanya Sungchan dengan mata binarnya, menatap ibunya yang saat ini sedang menatap ayahnya.

"Mommy kangen Daddy?" Tanya Mark, yang langsung memasang mimik wajah terkejutnya.

Sungchan menganggukkan kepalanya antusias. "Mommy banyak cerita tentang Daddy. Membuat aku semakin rindu dwngan Daddy. Begitu juga Mommy yang katanya juga rindu dengan Daddy. Mommy bilang, cepat atau lambat, Daddy akan menjemput Mommy dan Daddy, agar kita bertiga bisa tinggal bersama." Seru Sungchan yang membuat sang ibu langsung meringis.

Ia sedikit menyesal untuk menerapkan kejujuran kepada anaknya. Karena penerapan yang ia berikan, anaknya jadi jujur seperti ini di hadapan ayahnya.

Mark yang mendengar itu pun tersenyum senang. "Mommy banyak becerita tentang Daddy? Bisakah kamu menceritakan kembali kepada Daddy?" Tanya Mark.

Sebelum Sungchan menjawab pertanyaan sang ayah, ibunya sudah lebih dulu mengintrupsinya. "Untuk apa kau kemari, Mark Lee? Kemana istri dan anakmu?" Tanya Renjun, mengingatkan mantannya ini akan istrinya dan juga anaknya.

"Mommy juga bercerita tentang Daddy yang mempunyai keluarga baru lagi. Kata Mommy, itu yang jadi salah satu alasan kita gak bisa tinggal bersama." Seru Sungchan, yang langsung berubah mimik wajahnya menjadi sedih.

"Kata siapa kita tidak bisa tinggal bersama? Kita akan tinggal bersama, Sungchan-ah. Daddy, Mommy, dan juga kamu akan tinggal bersama, di dalam sebuah rumah yang sangat mewah." Jelas Mark, yang tidak suka melihat kesedihan di wajah anaknya.

Dan benar saja! Setelah ia mengatakan hal itu, mimik wajah sang anak langsung berubah sumringah. "Yang benar Daddy?" Tanya Sungchan antusias.

Mark menganggukkan kepalanya. "Benar sayang. Daddy janji kalau kita bertiga akan tinggal bersama. Tunggu dan sabar ya..."

"Daddy tenang saja! Aky dan Mommy akan selalu menununggu dengan sabar."

NOT OVER - MARKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang