Rasa sakit sesungguhnya

27 5 4
                                    

Waktu telah menunjukkan pukul 20:00 wib. Keira baru saja tiba di rumah. Tiba-tiba terdengar suara Adam yang berdiri tepat di belakang Keira. Langkah kaki Keira terhenti saat mendengar suara Adam.

"Dari mana aja Lo? Sekolah balik jam 3 dan sekarang udah jam 8. Lo dimana aja selama 5 jam terakhir?" Tanya Adam sambil melihat Keira dari ujung kaki hingga kepala

Keira membalikkan badannya dan melihat Adam dengan sekilas "Bukan urusan Lo" ketus Keira sambil menaiki anak tangga

"GUE KAKAK LO! GUE BERHAK TAU,KENAPA LO BARU PULANG JAM SEGINI!!!" Ucap Adam sambil menggertak Keira dengan tatapan matanya.

Keira tak menghiraukan ucapan Adam dan tetap melanjutkan perjalanannya menuju kamarnya, Adam langsung menarik lengan Keira saat Keira hendak masuk ke kamarnya.

"GUE BELUM SELESAI NGOMONG" Tegur Adam

" Trus gue peduli gitu?" Ujar Keira dengan singkat dan langsung memasuki kamar dan mengunci pintunya.

"KEIRA BUKA PINTU NYA!" Tegur Adam sambil mengetuk pintu Keira dengan cepat

Setelah masuk Keira langsung meletakan tas nya di kursi dan berjalan menuju kamar mandi tanpa menghiraukan panggilan kakaknya.

"Seandainya lu tau seberapa sakitnya gue sekarang kak" ujar Keira sambil mengusap air matanya

"Gue bahkan belum siap buat cerita ini ke siapapun" lanjutnya

Setelah masuk Keira langsung mandi dan setelah selesai mandi Keira langsung memakai baju tidurnya,dan merebahkan tubuhnya untuk tidur.

Keira terbangun saat mendengar suara ayam berkokok dibalik jendela kamarnya. Jam telah menunjukkan pukul 6:00, Keira langsung bangun dan siap-siap untuk pergi ke sekolah.

Setelah selesai bersiap-siap di kamar,Keira yang sudah rapi langsung bergegas ke bawah.Seperti biasa semua keluarga Keira sudah berada dibawah,namun tidak dengan Adam. Kedua orang tua Keira terkejut melihat Keira yang pertama kalinya bangun pagi. Biasanya Keira terlambat,namun tidak dengan hari ini.

"Pagi bun, pagi yah" sapa Keira

"Kei?" Sahut Ayu melihat Keira dengan heran

Keira menoleh "Kenapa Bun?" Ujar Keira sambil memakan roti yang dilapisi selai coklat

"Oh iya bunda sama ayah semalam kemana? Kok Keira gak lihat?" Lanjutnya

"Tumben kamu bangun pagi" Ujar Fauzan selaku ayah Keira

"Bangun pagi salah bangun siang juga salah" Sahut Keira

Ayu dan Fauzan tertawa mendengar perkataan Keira.

"Yaudah buruan di habisin sarapannya, hari ini kamu berangkat bareng ayah" ujar Fauzan

"Emang kak Adam kemana?" Sahut Keira

"Kak Adam gak ada kelas pagi,jadi kak Adam masih istirahat dikamar" ujar Ayu

"Oh" jawab Keira dengan singkat

"Yaudah yah kita berangkat sekarang aja" lanjutnya sambil berdiri dan segera berpamitan dengan ibundanya.

"Loh buru-buru banget sih kamu" ujar Fauzan yang melihat Keira sudah siap kemudian ia pun langsung menghabiskan kopinya.

"Keira gak mau telat yah" Sahut Keira dari kejauhan

"Biasanya juga telat" ujar Ayu namun tidak di dengarkan oleh Keira

"Pamit ya Bun" ujar Fauzan dan di akhiri dengan kecupan di kening ayu

"Hati-hati ya yah" ujar ayu sambil menyalami punggung tangan Fauzan

Rembulan Tanpa Cahaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang