Happy Reading^_^....
"Yang Mulia."
Arcell yang sedang duduk di atas beton pembatas balkon kamar dan memandangi pemandangan taman istana miliknya seraya menopang dagu di atas lutut, melirik kepala pelayan yang baru saja memanggilnya dengan sopan.
"Hm?" Pemuda berusia 16 tahun itu mengangkat alisnya, bertanya dengan tatapan dingin.
Kepala pelayan merinding mendapatkan tatapan seperti itu dari sang putra mahkota, yang padahal selama ini dikenal sebagai sesosok putra mahkota yang lemah, penakut dan bahkan tidak bisa berbicara dengan lancar.
"Y-yang mulia kaisar memerintahkan anda untuk menghadiri pesta di istana kekaisaran malam ini." Kepala pelayan menjawab dengan takut.
Entah kenapa, aura yang di keluarkan oleh Putra Mahkota tiba-tiba saja berubah menjadi menakutkan setelah pemuda itu terbangun dari pingsannya pagi ini akibat tenggelam di kolam istananya kemarin sore.
Arcell kembali menoleh keluar jendela. "Ya." Jawabnya tidak minat.
Mendapatkan jawaban dari sang putra mahkota, kepala pelayan kembali membungkukkan tubuhnya, lalu berpamitan dengan sopan.
Setelah kepala pelayan keluar dari kamarnya, Arcell turun dari atas beton pembatas balkon dan berjalan menuju cermin yang memang tersedia di kamar itu.
Manatap dirinya sendiri, ia memperhatikan rambut panjang sepunggung berwarna Rose Gold, iris mata ungu yang misterius seperti langit fajar, bulu mata panjang dan lentik, hidung mancung, bibir merah alami serta kulit seputih salju bagai porselen. Intinya, wajah ini sangatlah tampan namun juga cantik. Sempurna, benar-benar sempurna.
Selesai menatap dirinya sendiri, Arcell memangku pinggang dengan sebelah tangan, lalu tangan satunya lagi ia gunakan untuk menyugar rambut panjangnya ke belakang seraya memutar bola matanya dengan kekehan sinis.
Menatap kemeja putih yang tidak terkancing di bagian atas yang ia kenakan sekarang, Arcell mendengus malas. Sebelum menghadiri perjamuan, ia harus mandi dan mengganti pakaiannya terlebih dahulu.
Menyusahkan, pikirnya.
Sebenarnya, dia bukanlah putra mahkota asli. Lebih tepatnya, jiwanya bukanlah jiwa asli tubuh yang ia tempati sekarang. Melainkan jiwa seorang gadis dari abad ke-21 yang tiba-tiba saja bertransmigrasi ke dalam tubuh itu.
Ini gila, pikirnya lagi.
Namun, yang lebih gilanya lagi adalah, dunia yang ia tempati sekarang merupakan dunia novel. Dunia tidak nyata, yang sebelumnya hanya dirinya lihat dalam bentuk tulisan di sebuah buku.
Novel yang ia masuki adalah novel yang menceritakan mengenai seorang gadis yang juga berasal dari abad 21, masuk ke dalam sebuah novel dengan latar belakang abad pertengahan, dimana novel yang ia masuki awalnya merupakan novel dengan genre BoysLove. Setelah gadis itu masuk ke dalam novel tersebut, ia mampu merubah novel itu menjadi novel romansa antara pria dan wanita. Karena, tokoh utama laki-laki yang seharusnya jatuh cinta pada main character laki-laki di dalam novel itu malah berbalik menyukainya yang perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Cruel Crown Prince
عشوائيGadis itu mati, saat kembali membuka matanya, ia menyadari bahwa dirinya telah masuk ke dalam sebuah novel dengan latar belakang abad pertengahan. Dia masuk ke dalam tubuh seorang putra mahkota yang di tinggalkan dan di abaikan oleh kaisar, ayah ka...