Bab 7

1.6K 35 2
                                    

"Hai Bro." Sapa orang itu sambil cengengesan.

"ELOO." Kata Bram sambil melotot melihat seorang yang sangat dia kenal masuk ke mobilnya.

Flashback On

Seorang siswa SMA sampai di supermarket untuk menjemput mamanya yang baru saja selesai belanja. Sesampainya di sana, ternyata sang mama sudah selesai berbelanja jadi dia tidak perlu menunggu lama di tempat itu. Setelah mengangkut semua belanjaan mamanya, merekapun segera pulang ke rumah.

"Ma, karena baru mau jam 4 sore Marko mau kembali ke sekolah ya Ma? Mau balikin mobil ini sama Bram."

"Okay, hati-hati yah nak. Setelah itu jangan keluyuran. Langsung pulang ke rumah."

Setelah Marko membantu mamanya membawa semua barang belanjaan ke dapur, ia bergegas kembali ke sekolah untuk mengembalikan mobil temannya itu. Bisa saja dia mengembalikan mobil temannya besok tetapi dia tidak mau merepotkan temannya. Dia tau Bram temannya tidak terbiasa membawa motor ke sekolah.

Lima belas menit kemudian Marko sampai ke sekolah. Keadaannya sudah sangat sepi karena kebanyakan murid sudah pulang ke rumah. Tersisa beberapa murid saja di sekolah itu yang juga sudah bersiap-siap untuk pulang. Marko memarkirkan mobil Bram di tempat parkir sekolah dan menuju ke Lab Fisika untuk menyerahkan kunci mobil kepada Bram. Di perjalanan menuju Lab Marko berpapasan dengan guru les privatnya Bram yaitu Steven. Marko yang tidak mengenal Steven hanya bisa menganggukkan kepalanya sambil tersenyum kepada Steven. Akhirnya setelah berjalan selama kurang lebih 5 menit, Marko sampai di gedung paling belakang di mana Lab Fisika berada.

Marko yang baru saja menginjakkan kakinya di lantai 2 gedung itu melihat temannya yang baru saja keluar dari Lab dan menuju toilet. Awalnya Marko ingin langsung memanggil Bram, tetapi muncul ide untuk menjahilinya. Diam-diam dia mendekati toilet itu dan bermaksud untuk mengagetkan temannya. Begitu dia ingin bersuara, dia terhenti karena melihat tindakan dari temannya. Dilihatnya temannya itu sedang melepas kemeja putihnya. Melihat hal itu dirinya hanya bisa mengerutkan keningnya. Keningnya semakin mengerut ketika melihat sosok di depannya yang ternyata juga membuka celana abu-abunya sampai ke celana dalamnya sampai benar-benar telanjang bulat. Marko yang melihat hal itu menjadi semakin bingung.

Semua tingkah laku Bram diperhatikan oleh Marko dari luar. "Waduh, gila lu Bram. Lu mau c*li di sini?." Kata Marko dalam hati ketika melihat Bram yang sementara mengurut-urut k*nt*lnya.

Setelah beberapa saat, Bram membalikkan badan dan berjalan ke arah luar toilet. Marko yang kaget segera mundur untuk bersembunyi di dalam ruangan yang kebetulan tidak dikunci di sebelah Lab Fisika. Dari jendela, Marko bisa melihat Bram yang mondar mandir sampai di koridor depan Lab Fisika. Satu rahasia sahabatnya baru saja dia ketahui. Temannya suka bertelanjang di tempat terbuka.

Saat sementara memperhatikan Bram, terdengar langkah beberapa orang yang mendekat ke tempat mereka. Marko yang mendengar itu khawatir orang-orang itu akan memergoki Bram saat ini. Namun dilihatnya Bram juga ternyata menyadari hal itu dan segera berlari ke dalam toilet. Percakapan mereka samar-samar bisa didengar oleh Marko.

"Lu yakin ada orang tadi di sini?"

"Iya, tadi gua liat tu orang dari depan Lab Fisika kemudian masuk kemari."

"Ah, lu salah lihat kali."

"Beneran."

"Lu sudah dengar cerita tentang penunggu gedung ini kan?"

Kedua siswa ini pun merinding dan buru-buru hendak meninggalkan toilet itu. Tetapi sebelum keduanya pergi dari toilet itu, satu orang di antara mereka melihat sesuatu yang jatuh di lantai toilet.

Bram dan MarkoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang