Bab 5 (Kekuatan Dewa)

0 0 0
                                    

Di pagi hari yang cerah, putri liliana sedang menanti tunangannya, wow bukankah permulaan yang bagus? Ok akan ku beritahu kenapa aku menunggu felix sekarang , pertama felix meminta ku menemani nya membeli barang-barang sihir dari pasar kota dan dia ingin membicarakan soal kekuatan dewa padaku, pertunangan kami diputuskan akan digelar ketika felix dan aku sudah saling mengenal lebih dalam, lagipula siapa yang mau asal tunangan? Terlebih si felix ini sifatnya seperti rubah! Menyebalkan sekali, padahal wajahnya terlihat seperti pria baik! Aku menunggu nya di taman kerajaan sembari menikmati indahnya pemandangan di pagi hari, suara kicauan burung dan angin pagi yang sejuk membuat mood ku sangat baik! "Ah ini adalah momen terbaik dalam hidupku selain bersama kakak!" Ujarku .

Aku berharap tidak ada hal yang bisa membuat mood ku hancur, ya si sylphin misalnya! Namun ku dengar putri bodoh itu sedang mengambil kelas tari jadi dia tidak akan ke kerajaan, baguslah dengan begitu kakak ku tidak akan bersama dia! Tapi sialnya aku malah harus menemani si felix, jika saja felix tidak memintaku mengantarnya mungkin sekarang aku sudah menikmati waktu indahku bersama kakak ku tersayang!

Bruuk~ suara hantaman di meja membuatku sangat terkejut, ah si felix merusak mood ku, kenapa dia membawa tas berat sekali sampai membuat suara di meja? Aku heran anak ini sebenarnya mau belanja atau mau pergi tamasya

"Felix ..." Ujarku
"Panggil aku pangeran felix dasar putri tidak punya adab"

Wah semakin menyebalkan saja si felix ini, kenapa dia bertingkah seperti ini? Apa mood nya sedang jelek?

"Biasanya juga kalau sedang berduaan aku memanggilmu felix" Ujarku

"Hari ini aku kesal sekali ! Kakak mu itu mengancamku seolah aku akan melakukan kejahatan pada adiknya! Cih, dasar brocon siscon musnah saja kalian!" Ujar felix dengan wajah kesal dan nada bicara menyebalkan.

"Lalu apa hubungannya itu dengan aku yang harus menyebutmu pangeran felix??"

"Ada! Aku tunanganmu! Aku mau kau memanggilku pangeran felix! Aku baca jika perempuan menghormati tunangannya seperti itu maka hubungan mereka adalah nyata!"

"(Kenapa anak ini marah?) tapi bukankah kita memang tunangan? Kenapa masih tidak nyata? Kau ini sedang datang bulan ya?"

"Pokoknya kau harus panggil aku pangeran felix! Atau .. Panggil aku felix tersayang , atau fel , atau juga-"

"Okeee! Jangan memintaku memanggil yang aneh-aneh! Aku akan memanggilmu pangeran felix kau puas ?!" Ujarku dengan sedikit kesal.

"Pft! Aku bercanda ya! Panggil felix saja! Maka aku juga akan memanggilmu liliput mulai sekarang wle!"

Felix bocah kurang ajar itu! Dia memanggilku liliput?! Jika saja ini bukan di kerajaan sudah ku buat dia jadi felix panggang!

Kami pergi ke inti kota dengan kereta kuda dan pelayan, namun ketika belanja kami hanya pergi berdua karena felix tidak mau diganggu. Kami pergi ke sebuah tempat aneh namun ketika masuk aku sampai takjub melihat banyak benda-benda yang bisa digunakan sebagai alat media sihir dan juga pakaian sihir lainnya.

"Felix apa yang akan kau beli hari ini?" Tanyaku.

"Aku ingin membeli cincin! Untuk kita" Jawabnya dengan sedikit malu.

"Cincin? Bukankah untuk pertunangan cincinnya di sediakan kerajaan?"

"Aku tidak mau cincin biasa! Liliana jika kau dalam bahaya aku bisa tahu dari cincin yang akan ku beli ini! Ya kalau dari kerjaan beda lagi! Kau harus pakai dua cincin aku juga sama kok!" Ujar felix

"Tapi kenapa harus begini? Felix aku ini sangat jago sihir , kau tidak perlu mengkhawatirkan keselamatan ku!"

"Tapi kau tetap perempuan liliana! Sekuat apapun dirimu tetap saja kau takkan sekuat seorang pria, aku tunangan mu.. Biarkan aku menjagamu! Jika kau kenapa napa aku juga yang akan repot nantinya paham?! Jadi menurut saja ok!"

The Way To Get My Brother (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang