Bab 9 (Kebenaran Dari Sang Putra Mahkota I)

0 0 0
                                    

Pernikahan kakak semakin di depan mata dan dia juga sudah berbaikan dengan sylphin, mereka setiap harinya semakin mesra saja, kemarin saja aku dan felix melihat mereka berpelukan di taman, ini mengesalkan meski aku sudah merelakan kakak yang tidak akan jadi milikku tapi hati ini belum merestui dia bersanding dengan kakak ku yang hebat itu! Aku dan felix pergi ke toko pakaian langganan kerajaan karena kami juga harus memilih pakaian yang akan di gunakan dalam upacara pernikahan kakak dengan sylphin. Felix terlihat lucu sekali karena dia terus disentuh-sentuh oleh para perempuan yang mengukur tubuh felix untuk setelan, ha ha dia kelihatan ketakutan sekali padahal dia takkan di celakai oleh mereka, memang felix ini agak cupu ya!

"Pangeran felix anda akan sempurna sekali dengan setelan jas warna putih!" Ujar seorang pelayan toko itu.

"T-terima kasih, kalau begitu saya pakai setelan putih yang simple saja" Jawab felix.

"Tidak bisa! Pria setampan dirimu harus memakai setelan mewah! Ah tuan putri anda juga harus memilih gaun anda, kami sudah siapkan 5 setelan gaun, kau coba pakai satu persatu dan biarkan pangeran felix menilainya" Ujar pelayan itu dengan semangat. Aku hanya bisa menurut karena jika tidak mereka akan memakaikan gaunnya dengan paksa padaku! Kakak-kakak pelayan memang selalu mengerikan!

"Saya akan mencobanya, ah tapi sebelum itu pangeran felix saya rasa setelan jas yang ada ekornya ini akan cocok untuk kau pakai" Ujarku sambil pergi ke ruang ganti, felix terlihat senang sekali dan dia memutuskan memakai setelan yang dipilihkan oleh liliana.

Di ruangan ganti vivi membantuku untuk memakai gaun, gaun yang pertama ini terlalu mencolok sekali, tetapi lumayan bagus juga, mari kita perlihatkan pada felix! Tirai pun dibuka , raut wajah felix tertebak sekali jika dia terpesona kepadaku, jelas sekali dia akan terpesona, karena aku ini liliana lho! Putri tercantik di kerajaan ini tak ada yang bisa menandingi pesonaku ini ha ha ha!

"Bagaimana?" Tanyaku kepada felix.

"Hm, terlalu mewah, tidak cocok, wajahmu jadi kelihatan seperti bocah, skornya 40, tapi kau cantik sih, namun gaunnya tidak cantik kau pakai" Jawab felix, semua pelayan toko heran karena felix bicara santai, dia pasti lupa untuk berakting tetapi lebih baik seperti itu saja, jika dia tiba-tiba bersikap manis aku suka merinding.

"Baiklah akan ku coba yang lain" Jawabku.
Kali ini aku mencoba gaun selanjutnya, apakah felix akan suka?

"Bagaimana?!" Ujarku.

"Pass! Tidak cocok terlalu panjang" Jawab felix singkat.

Aku terus mencoba banyak gaun berkali-kali sampai akhirnya gaun yang terakhir, apakah felix akan menolak lagi? Daritadi dia hanya bilang pass! Yang ini sepertinya lumayan jika dia sampai menolak lagi aku akan memukulnya.

"Ini yang terakhir! Bagaimana?!" Ujarku dengan kesal dan berharap felix memberi jawaban yang bagus.
Felix terdiam? Apa ini artinya dia suka gaun yang ku pakai ini?

"P-pakai yang ini.. I-ini sama seperti setelanku, m-motifnya! Jadi pakai yang ini" Jawab felix. Dia itu benar-benar ya! Jadi dia ingin kembaran? Kenapa tidak bilang daritadi coba? Padahal jika dia bilang mungkin akan lebih cepat.

Fuuh, akhirnya selesai juga sesi memilih gaun ini, aku ingin kembali ke kerajaan dan minum air yang sangat dingin karena cuaca benar-benar panas sekali. Diperjalanan kembali felix terus memperhatikan vivi yang membuat sebuah boneka

"Boneka itu mirip sekali dengan kakak nya lilia ya" Ujar felix.

"Eh? S-saya berniat memberikan ini pada tuan putri, karena tuan putri ingin boneka mirip yang mulia" Jawab vivi. Si vivi ini kenapa berbohong sih? Padahal dia ingin membuat boneka itu untuk dirinya sendiri

The Way To Get My Brother (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang