spesial zoro birthday

246 27 28
                                    

Aku membuka pintu rumah mendapati Zoro yang sibuk dengan kulkul, kucing putih milikku. Zoro memeluk hewan berkaki empat tersebut dengan raut bahagia

Pria itu melihatku berdiri, tubuh besar itu kini memelukku, kemeja putih Zoro yang terbuka dua kancingnya, rambut yang berantakan, wangi maskulin yang tercium dari tubuhnya

Alisnya berkerut, "Kau tidak ingin mengatakan sesuatu?"

"Ryou mana?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan, Zoro menatapku malas, mata itu terlihat sedikit mendendam ketika mendengar nama ryou

Decihan kecil muncul dari mulutnya, "posisiku benar-benar tergantikan ya" ungkapnya menatapku, tubuhku terangkat, dua tanganku hanya sanggup melingkar di lehernya ketika hal ini terjadi

Decihan kecil muncul dari mulutnya, "posisiku benar-benar tergantikan ya" ungkapnya menatapku, tubuhku terangkat, dua tanganku hanya sanggup melingkar di lehernya ketika hal ini terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi posisi

"Ryou sudah tidur" katanya, pria itu membawaku kedalam pelukannya, mendekap erat, dia membungkusku sempurna dalam dekapan itu

Deheman ringan dari suara berat Zoro terdengar, "Kau memilih pria kecil yang tidur disana atau aku?" pertanyaan tidak masuk akal mulai keluar dari mulutnya, pria itu merasa dirinya ditinggalkan setelah kehadiran ryou dihidup kami

Aku tertawa kecil mendengar kalimat tanya tersebut, Zoro mendengus karena aku bangun dari pelukannya dan pergi begitu saja.

Tanganku menari diatas piring-piring kotor, lelaki itu duduk di sampingku, matanya yang hanya terkunci pada gerakanku membuatku gugup. "Wajahku bisa berlubang Zoro jika kau terus menatapnya" ungkapku

Lihat tarikan tawa pria itu, dia membuka mulutnya lebar-lebar menertawakan perkataan, padahal aku benar-benar gugup tau..

"Hey, aku hanya menemani istriku mencuci piring" tanggapan darinya membuat tawa kecil tercipta diwajahku

Zoro sering melakukannya, kadang kami menceritakan hal-hal yang kita alami disaat seperti ini. Disaat ryou bangun menangis tengah malam, Zoro yang sibuk menenangkannya, pria itu membiarkanku tertidur lelap dalam mimpiku

"Bangunkan ryou, kita harus pergi keluar bukan?" ajakan kecil membuatnya segera pergi, membangunkan putra kecil kami, pria kecil 5 tahun itu buah hati kita berdua

"Ryou...bangunlah, mama mengajak kita pergi" katanya, ryou hanya sanggup membuka mata ketika ayahnya mengguncangkan tubuh kecilnya, mengangkatnya tanpa aba-aba

Mata kecil hijau yang mirip milik Zoro tersebut terbuka sempurna, wajahnya linglung melihat bagaimana pakaiannya sudah terlepas, "ayah! jangan melepaskan pakaianku sembarangan" teguran kecil lucu tersebut keluar dari amarah ryou

Si pelaku sama sekali tidak menggubris perkataan putranya, "hey, bersyukurlah ayah tidak meninggalkanmu dirumah" sahutan Zoro membuat ryou mendengus sebal

Wajah memohon yang lucu tertuju padaku, matanya mengatakan seolah dia membenci ayahnya, "mama..aku tidak mau mandi dengan ayah" hey bagaimana bisa kamu menolak sayang?

"Ryou, dengarkan mama.." aku berbagi rahasia kecil pada putra kami, rambut hitam pekat miliknya sangat mirip dengan rambutku

Kita berangkat bersama, dengan Zoro yang mengendarai mobil, aku memesan tempat yang cukup jauh dari rumah, sebuah restoran yang terletak didekat lautan

Tepatnya baratie, restoran indah milik paman zeff, koki disana sudah berganti, sekarang sanjilah yang mengembangkan restoran tersebut.

Kita tiba disana, ryou turun dengan wajah bahagia, dia berlari mendekati air terjun buatan, "hey sayang jangan berlari" aku yang berteriak tapi Zoro yang mengejarnya

Anak itu tertangkap ditangan besar Zoro, dia menggendong ryou yang tengah mendengus, "jika kau membuat mama kesusahan aku akan meninggalkanmu disini bersama paman sanji" ancaman kecil terhadap putra kecilnya.

"Zoro...ternyata kita sudah bersama cukup lama bukan? Bahkan hingga ryou hadir diantara kita, dengar aku masih mencintaimu, itu akan selalu sama, hanya..ryou adalah putra kita wajar saja bila aku sangat mencintainya juga. Dan selamat ulangtahun sayang" ungkapku ditengah sibuknya kita makan

"Yah ayah...selamat ulangtahun, maafkan ryou bila ryou menyebalkan, tapi ryou tidak akan berbagi mama dengan ayah" kata-kata tersebut entah sebuah protes atau ucapan selamat

Zoro tertawa menepuk pelan kepala ryou, "mama itu milik ayah" tegasnya diakhir senyuman tersebut

"Ternyata tidak lupa.." gumaman kecil yang sempat aku tangkap

"Ya bagaimana mungkin aku melupakan ulangtahun pria yang aku cintai?"

Itu akan terasa menyenangkan, keluarga kecil kita yang indah zoro, entahlah....

aku mencintaimu.

ryou•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ryou

NAH JADI OTANJUBI OMEDETO ZORO-KUN
Jadi cerita ini tidak ada hubungannya dengan cerita utama yah (mungkin?)

Dah gitu aja, lopyu all
btw, kapan nyata Zoro?

Wishes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang