chapter 10: wishes

306 35 39
                                    

Kuina tidak bertanya lebih lanjut, dia paham, dan wanita itu yang paling tau bahwa keduanya bersama adalah jalan dan takdir


------ sepuluh
Saya sarankan dengerin lagu
Dishenchanted


-----AUTHOR POV

Awalnya wanita itu hanya berniat berjalan berdua dengan Law, hingga akhirnya keduanya duduk di cafe dan berjumpa dengan Kuina dan Zoro yang tengah meneguk teh

Tawaran bergabung keluar dari mulut pria berambut hijau, dia meminta waktu y/n untuk mengatakan kalimat-kalimat yang selama ini ingin dia jelaskan

Law dan Kuina memberi waktu kepada keduanya, "senang bertemu denganmu lagi Law" sapa Kuina untuk sebuah formalitas ketika keduanya terpaksa duduk berdua

Zoro memainkan jari jemarinya ketika dia gugup, pandangannya berlarian kemana-mana ketika dia bingung, seperti sekarang

"Bagaimana kabarmu?" Pertanyaan formal dari Zoro membuat y/n mengangguk dan berkata bahwa dirinya baik-baik saja

"Rasanya aku ingin bertanya ke intinya langsung" ungkapan dari y/n membuat Zoro tertegun, benar.. dia disini dan duduk bersama mantan kekasihnya untuk menjelaskan

"Aku akan mengadakan pertunangan resmi dengan Kuina besok" kalimat dari Zoro membuat gadisnya terdiam, menelan semua rasa yang dia rasakan saat ini

Disisi lain.....

Kuina mengatakan hal yang sama pada Law, pria itu awalnya bingung kenapa dia harus menerima penjelasan yang tidak ada hubungannya dengannya, sampai akhirnya mata hitamnya menangkap gadis yang dia sukai membeku dihadapan pria berambut hijau disana

Jadi y/n masih menyukai pria itu ya...

Y/n menatap tegas mata Zoro, "Kamu ingin mengacaukanku lagi? Atau bagaimana?" Sahut y/n

"Y/n dengarlah" sepatah kata membuat y/n diam mendengarkan penjelasan pria itu

"Aku menderita bipolar kamu tau" y/n mengangguk lemah ketika Zoro berkata begitu, dirinya tau bahwa Zoro memang sakit

"Saat aku mendengar bahwa aku menderita itu dari dokter aku tertawa, ternyata selama ini aku sakit. Dua hari aku menimbang bagaimana aku mengatakan ini padamu yang memiliki cita-cita memiliki sebuah keluarga

Salah satu alasanku tidak menetap disampingmu karena aku tidak bisa, ketika kau mulai berbicara soal memiliki rumah dan keluarga, aku adalah orang yang tidak diperbolehkan memiliki anak, aku merasa tidak akan mampu mewujudkan cita-cita mu untuk memiliki rumah, maafkan aku

Ketika kamu berbicara mengenai orangtuamu saat kita pergi menonton film ditengah hujan badai aku merasa aku mampu menjadi orang yang selalu berada di sisimu, tapi ternyata aku salah...

Aku juga sakit y/n" penjelasan panjang Zoro membuat y/n membantah kata-katanya

"Kamu bisa berbicara denganku, kita masih anak kelas sebelas waktu itu, aku masih kecil, kamu juga sama, kita bisa berdiskusi ulang soal keluarga ataupun anak" bantah y/n

"Tapi matamu berbinar ketika menceritakan keluarga impianmu y/n, bagaimana bisa aku menghancurkan mimpi indahmu itu? Bagaimana bisa aku mengaburkan bintang dimatamu?" Sambung Zoro sembari menatap dalam mata gadis dihadapannya

Kuina dan Law melihat keduanya dari jauh, Law mulai bingung dengan kondisi saat ini, "hey Kuina, jadi kenapa kamu memilih bersama Zoro, kamu tau pria itu mengalami hal seperti itu" pertanyaan dari Law membuat Kuina tersenyum masam

"Aku tidak bisa punya anak" jelas Kuina, Kuina mengatakan betapa dia mencintai Zoro, dan betapa dia bahagia ketika Zoro memutuskan untuk tinggal memilihnya.

--------

Zoro menatap wajah gadis yang selama ini dia suka, "aku bahagia meskipun hanya sebentar" itu jawaban yang cukup memuaskan untuk gadisnya, itu jawaban yang sangat berarti untuk y/n yg selama ini menanyakan apakah Zoro pernah sedikit saja menyukainya

Y/n juga memberanikan diri menatapnya tegas, "Aku berharap tidak pernah mengenalmu, dan seandainya aku tidak bertemu denganmu mungkin aku tidak akan tau bagaimana rasanya merelakan sesuatu. Namun aku bahagia bisa mengenalmu Zoro, aku... aku menjadi kekasih Law saat ini, aku.. turut bahagia karena pertunanganmu"

---------

Jika kamu berbicara soal tangisan, ada dua orang yang menangis sekarang, Zoro pria itu meneteskan air mata, "aku ingin tapi aku tidak bisa, aku tidak bisa" ketika isakannya terdengar Kuina berlari kearahnya dan segera memeluk pria itu

Y/n berdiri dari duduknya, dia berlari kearah Law yang menyiapkan pelukannya. Law membawanya keluar dan meninggalkan cafe itu

"Aku kesal Law, aku marah, tapi aku tidak bisa marah padanya, sesak sekali"

Law menepuk punggung y/n beberapakali, "sudah, tenanglah kamu sudah melakukan yang terbaik" ujarnya

Seiring dengan selesainya tangisan itu, Law merasa sedikit bahagia jika dia dibolehkan berbahagia, karena gadis dihadapannya menjelaskan sedikit demi sedikit

"Kamu tau Law, sejak kita bersama di kampus, aku yakin bahwa aku bisa keluar dari genangan kenangan dengan Zoro. Untuk beberapa saat aku mulai menyukaimu

Ketika kamu bertanya padaku apakah aku ingin menjadi kekasihmu, aku mengiyakan dengan perasaan aku mencintaimu

Dan hari ini aku bertemu dengan Zoro lagi, dia menjelaskan alasan yang selama ini ingin aku dengar

Aku bahagia dengan keputusannya" penjelasan y/n mendapatkan pelukan dari Law

"Aku senang kamu memilihku" ungkap Law diakhir hari itu, hari ulangtahun y/n.

------

Seseorang mulai melangkah pada hal baru yang mereka buat, begitupula dengan Zoro, dia mulai mencoba menerima dirinya, pria itu mulai menerima keadaannya saat ini

Meskipun mentalnya masih hanya seperti itu dan hanya akan tetap seperti itu, dia memiliki Kuina disisinya, untuk semua hidupnya pria itu berterimakasih dengan gadis yang sekarang berstatus sebagai tunangannya

"Kita harus melangkah, masa tidak akan berhenti kecuali kita diijinkan berhenti"

'Sekarang untuk y/n, dari Zoro
Terimakasih telah menjadi bagian terbaik yang pernah ada didalam ceritaku'

'Dari y/n untuk Zoro
Senang berjumpa denganmu, harapanku'



Halo, minna-san
Tamat juga ini fanfic, ternyata menunggu mood itu sangat lama ya kawan-kawan

Fanfic ini tidak dipaksakan tamat, ataupun tergesa-gesa untuk tamat, murni dari awal plotnya begini

Makasih udah baca sampai sekarang huwee, yang komen juga makasih banyak, lopyu

Maaf ya kalau saya ada salah kata ataupun hal lain, makasih juga sudah sampai ke bab terakhir hehehehe

So~
See u next fanfiction minna-san

Saya bilang juga apa, aku itu baik, buktinya endingnya baik kan, dadah Zoro(⁠*⁠´⁠ω⁠`⁠*⁠)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saya bilang juga apa, aku itu baik, buktinya endingnya baik kan, dadah Zoro
(⁠*⁠´⁠ω⁠`⁠*⁠)

Wishes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang