chapter 06: kotak hijau

165 30 5
                                    

"Salah paham juga tidak masalah" bagaimana aku menangkap jawabanmu itu law?

enam

Aku berdiri didepan mansion besar, setelah mendapat alamat tempat tinggal mu aku pergi kesana, melihat apakah seseorang dengan mata hijau itu masih menjadi penghuni mansion itu?

Yang keluar dari sana adalah seorang wanita yang sangat kukenal, itu kuina. Satu wanita lagi menyusul kuina dari belakang, langkah mereka sejajar dan keduanya mulai bercengkrama

"Adikmu? Atau kakakmu?" Gumamku, aku menjadi linglung melihat wanita yang memiliki rambut pink panjang dan sedikit ikal

Ketika kuina pergi meninggalkan tempat itu, aku menghampiri wanita cantik tersebut. "Halo, bolehkah aku bertanya" kataku sembari tersenyum kaku

Dia memberi sapaan kembali dengan ramah, wanita tersebut bertanya apa ada yang bisa dia bantu. "Apakah ini benar rumah Zoro?" Jawabku, dia terdiam sembari memasang wajah muram, apakah ada yang salah dari pertanyaanku?

"Apa kamu y/n?" sahutnya, darimana dia tau bahwa itu namaku. Aku mengangguk menjawab pertanyaan wanita tersebut

"Ah...jika kamu mencari Zoro dia sudah lama tidak tinggal disini, pria itu pindah keluar negeri untuk rehabilitasi" sambungnya

Apalagi ini? Rehabilitasi apa? Memangnya kamu sakit apa Zoro?. Setelah mendengar penjelasan wanita itu aku paham karena sepertinya kamu punya penyakit yang cukup sulit, mengidap bipolar sepertinya bukan hal yang mudah

Aku berjalan kembali sembari memikirkannya, apakah karena ini? apakah karena ini kamu memilih untuk selesai, jika alasannya ini kenapa kamu tidak mengatakan apapun padaku

--------

"Law, bagaimana orang yang mengidap bipolar?" tanyaku, law cukup lama diam, dia melontarkan tatapan penuh keanehan

"Kondisi kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami perubahan emosi yang drastis, dari mania (sangat senang) menjadi depresif (sangat terpuruk), atau pun sebaliknya, itu penjelasan bipolar. Mengapa kamu bertanya?" Aku menggeleng setelah mendapat penjelasan dari Law, jadi begitu...

Mr. Mihawk berjalan masuk kedalam ruang kelas, dia menitipkan sebuah buku dan beberapa barang yang cukup berharga dalam sebuah kotak, "Adakah dari kalian yang dekat dengan Zoro?" Tanyanya, semua orang menghadap padaku kecuali Law, pria itu tidak mengerti apapun

"Y/n bisa saya titipkan barang-barang Zoro padamu?" Rasanya saat Mr. Mihawk berkata begitu aku ingin menggelengkan kepala, dekat apanya, aku saja baru tau dia sakit setelah satu tahun menjadi pacarnya, bisakah itu disebut dekat?!

Nami menepuk pundakku, aku hanya mengangguk, "Baik pak" sahutku

"Apa aku gila? Bagaimana caranya memberikan ini jika orangnya saja aku tidak pernah bertemu?" Gerutuku, Law mendengar keluh kesah ku dan tertawa, lihat pria berdosa itu, bantulah aku setidaknya daripada hanya tertawa

Law melirik keluar jendela, dan kembali melempar tatapan padaku, "titipkan saja pada kekasihnya?" kata Law, wajahnya memasang senyum kemenangan. Benar. Itu saran yang bagus

"Hey y/n"
"Mengapa?"
"Siapa Zoro?"

Aku diam ketika Law bertanya begitu, harus kujawab apa? Temanku? Mantan pacarku? Kekasihku? Mana kata yang pantas untuk menggambarkan orang yang mengisi hatiku itu

Mataku beralih dari tatapan Law, "bukan siapa-siapa" sahutku. Aku berdiri dari tempat duduk tepat ketika bel istirahat berbunyi

Langkahku menghampiri kelas Kuina diikuti oleh Law yang entah mengapa pria itu tiba-tiba menjadi ekorku, apakah kita sedekat itu?

Setelah mengetuk pintu kelas 12 MIPA-1, Seorang gadis berkacamata keluar, "Ah? Ada perlu apa?" Tanyanya

"Maaf Koala, bisakah aku meminta tolong memanggilkan Kuina?", Koala mengangguk setuju, setelahnya gadis itu berteriak mengumandangkan nama Kuina dengan keras hingga sang pelaku muncul dihadapanku

Wajah Kuina bingung, dia memasang tanya mengapa aku disini, "Ini, barang dari Mr. Mihawk untuk Zoro" kataku sembari memberikan kotak hijau dari Mr. Mihawk tadi.

"Kamu.... tidak berniat memberikannya sendiri?" tanya Kuina, pertanyaan bagus sayangnya aku tidak berminat

Law mengikuti pembicaraan kita berdua, "Bukankah tidak sopan bertemu dengan kekasih orang lain" sahutku, benar... aku harus tau bahwa gadis ini adalah kekasih Zoro sekarang

Wanita itu mengangguk seolah mengerti, "dia baik-baik saja" sambungnya. Aku tidak ingin tau

Aku tidak ingin tau apapun tentang Zoro, apapun... harusnya aku begitu

"Kau baik-baik saja?" Tanya Law, aku tetap melanjutkan langkahku meskipun Law berusaha keras mengikuti kakiku yang terburu-buru lari dari tempat itu

Tangan besar itu menarik jari-jemari ku, "aku tanya kau baik-baik saja?" aku tidak akan menjawab Law, aku tidak akan mengakui bahwa aku TIDAK baik-baik saja.

Wishes Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang