2 Bulan berlalu setelah Y/n dan kawan-kawan nya kembali kedunia muggle. Setelah 1 bulan berlalu Y/n memutuskan untuk mengambil sekolah nya di malam hari sambil siang nya berkuliah. Memang agak berbeda, tetapi semua pelajaran di sekolah Y/n dimulai malam hari. Kepala sekolah Academy tersebut yang tidak lain adalah teman dari sang ayah Y/n memberikan sebuah pemberitahuan. Mengejutkan nya adalah pada tahun semester baru, Academy Magic akan kedatangan murid Hogwarts, itu sebuah berita bagus untuk nya, tetapi tetap saja, Y/n disini menjadi posisi yang paling tinggii, karna dia adalah wakil kepala dewan academy, dia juga agak kaget karena AM dan Hogwarts sudah bermusuhan dari dulu, dan baru berbaikan 920 tahun yang lalu, agak mengejutkan.
"Paman, apa benar Hogwarts akan kemari? Aku membaca beberapa ringkasan dan buku, dan mengatakan Hogwarts dan AM sudah bermusuhan lama dan 920 tahun yang lalu baru berdamai, memangnya tidak apa-apa?" tanya Y/n.
"Heum, tidak apa-apa nak, oh ya, pada awal tahun semester baru aku tidak bisa, jadi mohon gantikan aku ya..", kata sang paman.
"Loh? Maksudnya?" binggung Y/n.
"Sudah ya, sampai bertemu" kata sangat paman dan kemudian menghilang begitu saja.
"Aneh", batin Y/n.
Selesai semua kegiatan nya di Academy, Y/n kembali ke rumah dengan beberapa buah-buahan hasil dari membantu seorang nenek-nenek.
"Ayah!! Ibu!! Aku pulang!", teriak Y/n sambil masuk kedalam rumah nya.
Tetapi saat memasuki rumah nya, disana semuanya gelap gulita, hanya ada api unggun yang menerangi, karna penasaran Y/n memutuskan untuk mencoba melihat keadaan di lantai atas, kamar tamu dan kamar nya telah ia cek, dan hasil nya nihil. Tetapi, saat ia mengintip kamar kedua orang tua nya, disitu Ibu nya sedang duduk dan sang Ayah sedang mencoba menenang kan istri nya itu. Mau tidak mau, Y/n harus menguping pembicaraan orang tua nya.
"Maksud mu? Tidak! Kau harus menang, aku tidak mau kita menjadi pemakan maut, Tidak!! Tidak Claude, tidak dengan anak kita juga... Di-Dia tidak boleh menjadi pemakan maut, hiks-", tangisan dari sang Ibu tercekat begitu saja, bagaimana tidak, kenyataan nya akan terjadi peperangan, itu lah alasan Y/n belajar sihir, untuk melindungi kedua orang tua nya.
"Ti-Tidak.. Ayah tidak akan kalah.. Aku yakin itu...", batin Y/n, seketika itu rasanya dunianya akan runtuh, Ayah nya akan mengikuti perang, dan jika kalah mereka akan menjadi pengikutnya Dark Lord, Tidak! Y/n tidak ingin hal itu terjadi! Tidak dengan kedua orang tua nya.
"Cat.. No.. Aku janji kita akan menang, aku janji aku akan kembali, tenang lah sekarang, bagaimana jika saat Y/n kembali kau masih menangis? Apa alasan mu?", sekarang giliran sang ayah yang bersuara.
"A-Aku tidak tau.. Aku takut, aku takut akan kehilangan mu, aku takut kehilangan Y/n juga... Kumohon..", isak sang Ibu.
Y/n yang mendengar itu hanya menunduk dalam diam, sekarang ia benar-benar tidak tau cara nya untuk menyelesaikan semua masalah ini...
Tiba-tiba saja, semua ingatan terlintas di benak nya. Ya! Sekarang adalah Bulan Purnama! Kekuatan Y/n didasari oleh Bulan Purnama, dan kejadian perang akan dilaksanakan di malam hari pas waktu Bulan Purnama. Ya.. Disaat itu, Y/n akan membantu sang Ayah, tidak peduli ia akan terluka atau tidak, selama mereka tidak menjadi pengikut The Dark Lord, maka semuanya baik-baik saja.
Begitu lah pikiran Y/n, ia langsung menghilang. Pagi hari pun Y/n belum kembali, tentu saja kedua orang tua nya panik, anak semata wayang nya menghilang dan hanya meninggalkan surat, "Ayah, Ibu, aku pergi, aku pamit", hanya surat singkat itu, bagaimana Ayah dan Ibu nya tidak panik.
Waktu terus berjalan, sekarang sudah 3 minggu setelah Y/n hilang, orang tua nya sangat terpuruk, terutama sang Ibu yang terus-terusan tidak mau makan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story : From Me To Moon & Eternity
Viễn tưởng‼️ON GOING : UPDATE SEMINGGU SEKALI SETIAP HARI JUMAT ATAU BISA SESUAI MOOD AUTHOR‼️ Kisah ku, untuk Bulan dan Keabadian, dan Alam Semesta yang mendengar. Bisakah aku bertemu dengan nya? Walaupun aku tau di kehidupan lampau, aku sangat membenci nya...