𝐒𝐨𝐫𝐫𝐲, 𝐌𝐚𝐝𝐚𝐦?

6 2 0
                                    

"Y/n! Bangun! Waktunya untuk sarapan sayang! Bukan kah kau harus berangkat ke Magic Academy?", teriak ibu di pagi hari

"Iya bu.. Aku sudah bangun, sebentar lagi aku akan turun"

"Ibu tunggu"

"Ya bu".

Ya. Hari ke 2 setelah Y/n sadar dari tidur nya yang lama. Semuanya menjadi protektif pada Y/n. Ia pun dibatasi untuk melakukan aktivitas sampai-sampai karena terlalu takut saat pertemuan keluarga paman dan bibi Y/n menyuruh kedua orang tua nya untuk mencarikan suami untuk Y/n. Y/n langsung menolak, ia masih muda dan sudah ingin di nikahkan, mereka gila?! Y/n mau menjadi seorang yang melanjutkan tahta sang Ayah tanpa bantuan seorang pangeran ataupun para Duke muda.

"Bukan kah mereka aneh? Aku hanya pingsan saja", tutur Y/n

"Tapi pingsannya kakak lama tau!", bantah Seirin

"Benar kata Seirin, ingat kata nenek mu saat itu? Kau tidak boleh terluka, jika kau terluka kau akan dicarikan tunangan bukan?", tutur Ayah.

"Oh Ayah.. Ayolah, nenek juga tidak tau kan?", tutur Y/n.

"Memang nenek tidak tau, tapi saat nenek tau.. Kau mau bagaimana?", ujar Ayah.

"Ibuuu, bilang pada Ayah, aku mau menjadi seorang Grand Duchess seorang diri", tutur Y/n

"Claude... Itu bisa dibicarakan, tapi tidak sekarang dan tidak seterusnya, nanti saja saat Y/n sudah siap", tutur Ibu sebagai penengah

"Tapi sayang, kau tidak mau memiliki seorang keturunan? Aku ingin melihat dan mempunyai seorang cucu"

"Aku tidak mau Ayah"

"Dasar, keras kepala", lelah Ayah

"Sarapan ku sudah selesai, aku berangkat terlebih dahulu dan kau mau gimana dek?"

"Entah kak, aku akan ke Academy saat aku gabut saja nanti, semoga saja sihh, aku lagi males juga balik ke sekolahan"

Y/n melihat adik nya itu lalu berjalan untuk berpamitan sambil mencium pipi kedua orang tua nya. "Terserah kau saja", tutur Y/n sambil berjalan pergi.

"Bye Bu, Ayah!"

"Hati-hati nak!", balas Ibu

"KAKAK!!! TITIP COKLAT!!"

"Ya, nanti!"

"Thank you! Muach!"

Setelah sampai di gerbang utama, Y/n segera naik ke dalam kereta kuda nya, dibantu dengan Leo yang membantu membawa barang-barang milik Y/n. Lalu mereka segera pergi ke Academy Magic.

Sesampainya di Academy, Y/n langsung disambut oleh wakil nya. "Selamat datang kembali Yang Mulia Ketua Dewan", sambutnya.

"Madam saja", pinta Y/n

"Tap--"

"Aku dengar ada murid bangsawan baru?", tutur Y/n sambil berjalan masuk

"Iya Ketua", ikut nya

"Sifat?"

"Saat mengetahui tahta ketua dewan kosong, ia sangat menginginkan nya Ketua, sampai dia membuat keributan"

"Oh, baiklah", tutur Y/n

Akhirnya mereka sampai di Ball Room, dimana seluruh murid-murid Academy Magic sudah ada didalam. Y/n segera memakai tanda pangkat nya. Pintu Ball room pun terbuka, semua orang melihat kearah pintu. Para anggota dewan inti masuk sesuai urutan, pokoknya paling belakang adalah wakil, sekretaris dan ketua.

"Tunggu disana!"

"Apa benar yang kalian anggota dewan?"

"Pftt, tidak ada ketua? AHAHAHAHA", tutur anak baru itu sombong

The Story : From Me To Moon & EternityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang