"Ayah memutuskan untuk...".
******
"Ayah memutuskan untuk..."
"Mempercepat kenaikan tahta mu menjadi Grand Duchess", jawab Ayah
Y/n yang mendengar itu sangat terkejut dan berpaling kepada sang Ibu, meminta sebuah kepastian, namun wajah sang Ibu tidak berbohong, apa yang dikatakan Ayah nya adalah benar.
"A-Ayah... Aku tidak bisa, maksudku aku sanggup ta-tapi...", tutur Y/n gagap
"Ayah tau, namun tidak ada alasan Ayah harus menunda nya, semakin lama Ayah dan Ibu akan semakin tua, dan Ayah tidak akan bisa bertahan selamanya memimpin duchy ini, oleh karena itu Ayah percaya kau bisa melakukan nya, karena saat Ayah dan Ibu masih lemah, kau memimpin duchy ini dengan baik dan bertanggung jawab", tutur Ayah lembut kepada Y/n.
Y/n menunduk seketika, ia menatap Ayah nya kembali. "Tapi Ayah, ak-".
"Tidak apa-apa nak, Ayah dan Ibu percaya padamu", tutur Ibu meyakinkan Y/n.
Y/n menatap Ibu nya dengan berkaca-kaca, Y/n memang sudah siap, namun ia merasa tidak pantas. Namun, tidak ada alasan untuk menolak permintaan kedua orang tua nya.
"Baiklah Ayah, Ibu, tapi bisakah kalian tunggu sampai aku lulus di universitas?", pintar Y/n
"Tentu sayang".
(5 tahun berlalu)
Sudah 5 tahun berlalu sejak permintaan kedua orang tua Y/n. Sekarang ia sudah lulus, dan sudah kembali ke kastil Morag. Selama 5 tahun, tidak ada yang terjadi, semua berlangsung damai namun terkadang Y/n juga sering sakit karena pekerjaan nya.
"Ayah Ibu, kapan acara penobatan nya?", tutur Y/n.
"3 minggu lagi sayang, kau bersedia kan?", tutur Ibu
"Iya bu, tentu saja", oh itu perkataan yang terdengar sedikit bimbang dari Y/n
Menurut dirinya, ia belum pantas menjadi pemimpin keluarga ini menggantikan sang Ayah. Kebimbangan menjadi halangan bagi Y/n selama ini. Disaat dirinya benar-benar muak, ia sangat ingin pergi menuju Hogwarts dan menjadi orang biasa disana, namun dikala ia sudah mengetahui takdir nya ia merasa harus bertanggung jawab.
Hari terus berganti, 2 minggu sudah terlewatkan dan ini minggu ketiga dan ketika hari Minggu ia akan dinobatkan. Y/n mulai bimbang, lagi. Dia tidak pernah merasa bimbang seperti ini. Apa yang terjadi padanya? Entahlah, dirinya pun tidak tau apa itu.
Disaat hari kamis, tiba-tiba saja Y/n didesak untuk mencari pasangan, ini sangat melenceng jauh dari rencana Y/n dan kedua orang tua nya. Kaisar juga mendukung rencana Grand Duke Voullen-Ayah Y/n, namun desakan dari dewan kerajaan membuat Kaisar tidak bisa berkutik. Desakan ini yang membuat Y/n menjadi bimbang, suara dari para kerabatnya sangat kurang, karena para dewan adalah bangsawan yang berpengaruh termasuk Ayah nya yang notabe nya juga anggota dewan kerajaan.
"Y/n..."
"Ok, Ayah Ibu aku tau desakan ini sangat melenceng jauh dari yang kita rencanakan, namun daripada Ayah terkena masalah aku akan setuju. Leo, tulis kata-kataku... Aku Y/n La Voullen sebagai pewaris tahta, pemimpin, dan penurus keluarga Grand Duke Voullen, dengan hormat dan dengan berat hati menerima desakan dari para Anggota Dewan Kerajaan dengan syarat, tetap aku sebagai pemimpin Duchy ini, jika para anggota dewan keberatan atas saran itu, saya akan membatalkan persetujuan saya dan tidak akan peduli dengan desakan ini", tutur Y/n tegas, jiwa kepemimpinan nya keluar begitu saja.
Dihadapan Leo, Ayah dan Ibu nya dan dihadapan adik nya, ia mengucapkan kalimat persetujuan untuk menghentikan desakan yang mungkin akan membuat Ayah ya stress.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story : From Me To Moon & Eternity
Фэнтези‼️ON GOING : UPDATE SEMINGGU SEKALI SETIAP HARI JUMAT ATAU BISA SESUAI MOOD AUTHOR‼️ Kisah ku, untuk Bulan dan Keabadian, dan Alam Semesta yang mendengar. Bisakah aku bertemu dengan nya? Walaupun aku tau di kehidupan lampau, aku sangat membenci nya...