"Kalo gitu, pastiin nilai matematika lo bagus!"
Elvin benar benar naik pitam ketika mendapat tantangan dari axel.
"Lo kira gue takut?"
"Gue tunggu nilai matematika lo selanjutnya"
Setelah mengatakan itu axel melongos pergi begitu saja. Sementara elvin justru kepikiran dengan tantangan dari axel.
"Mampus lo macem macem, emang sanggup?"
Sial justru tistha malah menakut nakutin sahabatnya sendiri.
"Gue nggak ikut ikutan ya vi"
●•●•●
Setelah semalam memikirkan kata kata yang pas untuknya, akhirnya axel memutuskan untuk mengajak lembayung jalan.
"Pak lurah di skors nihhh, sepi banget nggak sihh, biasanya aja tuh orang misuh misuh"
"Tuh liat aja tuh, masih pake seragam pulak" tunjuk bryan ke arah gerbang yang ternyata vano sedang mengantarkan tistha.
"Oyy, duluan" ledek vano sambil menjulurkan lidahnya.
"Lah di skors aja malah girang tuh bocah, emang songong"
"Noh berani lo ngomong gitu yog, untung nggak ada orangnya, kalo aja si vano nggak di skors udah patah tuh tulang"
"Xixi mumpung nggak ada orangnya jelekin dikit dikit sabi lah yann"
"Yeuu lu mah nggak setia hewan banget"
"Sembarangan"
"Mau di parkiran terus" ujar axel yang sudah berjalan menuju kelasnya. Bryan dan yoga yang sadar langsung mengikuti di belakangnya.
Saat di jalan menuju kelasnya ia berpapasan dengan lembayung, sontak kedua temannya yang berada di brlakang axel langsung saling cubit cubitan.
Lembayung langsung tersenyum lebar kepada axel, tapi axel tak merespon ia hanya jalan lurus seperti tidak melihat siapapun.
"Sabar ya dekk" ujar bryan kepada lembayung.
Mereka melanjutkan perjalanan menuju kelas mereka.
"Xel, nggak kasian anak orang lo cuekin" bryan merasa iba dengan lembayung, yang di perlakukan seperti itu oleh axel.
"Yang bilang anak monyet siapa?" Jawabnya asal.
"Ya, lo senyumin balik gituu, sapa gitu"
Bryan mendapatkan tatapan dingin dari cowok es kutub selatan itu.
"Lo aja yang nyapa"
Setelah itu dia membuka handphonenya, mengetukan sebuah pesan kepada seseorang.
"Yog, sia sia gue ngomong sama pria es, ngirit banget jawabannya"
KAMU SEDANG MEMBACA
AXEL || ON GOING
Ficção Adolescente"Selain lo dingin irit bicara dan nggak suka ngomong ternyata lo gila juga ya? Otak pinter tapi mulut lo nggak bisa nganga" "Terus kenapa? Lagian gue manusia bukan mesin kata, mulut gue terlalu berharga buat ngeluarin satu patah kata" Seseorang deng...