AXEL || ON GOING

CHAPTER 11 | CATATAN MATEMATIKA

❗️❗️WARNING❗️❗️
BIASAKAN VOTE SEBELUM BACA
FOLLOW PENULIS JUGAAA!!
.
.
.
.

○°○°○°

"

Tumben bareng berangkatnya"

Tak heram kiki memergoki tistha dan elvin yang berangkat berdua.

"Emang masalah buat lohhh hah, eh purnomo mending diem, pr matematika udah di kerjain?"

"Matematika? Ohhh tentu belummm, makannya gw berangkat pagi pagi banget buat apa?"

Kiki dengan pd nya mengangkat kedua tangannya ke arah tistha.

"Kerjain sendiri, bego!" Sarkas elvin yang sudah muak setiap kali ada pr matematika pasti saja ia ingin menyontek miliknya.

Tak berselang lama wajah kiki berubah menjadi masam. Ia pun merengek sejadi jadinya agar pr matematika itu bisa terisi.

"Viii, minjemm donggg, ihhh pelit banget"

"Bodo amat!"

Sementara tistha hanya memutar kedua bola matanya jengah.

"Mau makan apa nanti, bakso? Gue beliin, es teh? Juga gue beliin, mau apa lagi ciki, sok gue beliin, apalagi tinggal pilih"

Elvin tah tahan dengan semua godaan yang di tawarkan kiki.

"Yaudah nihhh, awas aja nanti gw di suruh bayar sendiri, buku matematika lo gue bakar"

"Iya iyaaa, makasihh elvin yang baik hati dan tidak sombong!"

Mendengan itu elvin langsung mengibaskan rambutnya.

"Emang jawabannya bener vi?" Mendengar pertanyaan tistha elvin tercengang hebat.

"Astaga tha lo ngremehin gue? Ya tentu jawabannya pasti salah semua dongg, kan gue nilai matematika selalu dapet 10, gimana si"

"AHAHAHAHAHAHA! sialan terus jawaban lo yang di kasih kiki?"

"Tentu itu resiko dia, yang penting kan kita makan geratis nanti istirahat, lagian tuh waketos punya otak pajangan mulu heran, udah tau gue bego banget matematika"

"Husttt nggak boleh gituuu"

"Ya iyalah, lagian kenapa nggak minta ke lu malah ninta ke gue, aishhh si dongo emang kadang kadang, ckckck"

Totoktok

Pintu kelasnya terbuka lebar begitu saja. Dan naasnya keempat cowok itu sudah berada di ambang pintu.

"Kiw kiww, cewekkk"

Elvin dan tistha yang melihat itupun langsung dibuat gugup, saling melempar tatap dan saling cubit. Sementara sisi lain, seisi kelas itu yang masih terdiri dari beberapa wanita di buat melongo atas kehadiran empat cowok tadi.