Setelah menikmati balasan dari insiden perebutan chikinya, akhirnya dia memutuskan untuk pulang.
"Choccomintnya. sempet sempetnya axel pesenin buat gue. Apa dia suka ya sama gue? Tapi kan adkel yang itu masih deketin dia juga, ahhh nggak tau lah"
Di jalan saat ia sedang menunggu taxinya, ia berpapasan dengan seseorang yang tak asing untuknya.
"Tunggu!"
Orang yang di panggilnya lalu berhenti.
"Ia kak?"
"Lo lembayung kan, kelas 10 IPA 3?"
"Eh iya, ada apa ya kak?"
"Nggak papa sih cuma mau tau aja" katanya dengan di lengkapi senyuman singkat.
"Ohhhh"
"Lo deket sama axel?" Entah kenapa kata itu terlontarkan dari mulutnya.
"Nggak terlalu, kenapa kakak tanya kayak gitu"
"Ehehe nggak kok, keliatan agak tidak cocok!" Entah perkatan biadab dari mana yang elvin katakan, membuat lembayung langsung menundukan wajahnya.
"Eeee, maksud gue nggak gitu, gue kasih saran nih, kalo mau deketin axel jangan pake cara blak blakan, nggak mempan, main santuy aja"
Eh tunggu, kok malah elvin memberikan saran kepada lembayung. Lembayung masih tak menjawab perkataan elvin.
"Eh tapi yaudah lah nggak papa, pake cara kamu juga nggak papa sihhh, ehehe maaf ya duluan taxi gue udah dateng, besok kita ngobrol lagi di sekolah sekalian gue traktir"
"Iyah tiati kak"
Elvin lalu melaju dengan taxinya, menuju rumahnya.
"Ihhh apaan sih, goblok banget udah tau lo juga suka, pake ngasih saran lagi, kalo dia ngikutin trik lo gimana elvinnn, dongo banget otak gue" keluhnya lirih.
Sementara sopir taxi itu hanya menggeleng nggelengkan kepalanya melihat tingkah aneh elvin.
"Ehhhh pak, maaf yahh emang suka gini anaknya, terlalu aktif" katanya membela dirinya sendiri.
"Iyah nggak papa, udah biasa saya mah liat orang gitu"
"Berati nggak cuma saya doang dong yang kayak gini? Yess"
"Ya emang bukan cuma mbaknya doang sihh, tapi yang paling parah si ini"
"Sialan nih sopir taxi!" Pekiknya dalam hati.
Elvin langsung memasang muka bete ala kadarnya.
Tak lama akhirnya elvin sampai di rumahnya, dan benar saja tidak ada orang satupun di rumahnya kecuali pembantunya.
Ia langsung bergegas ke kamar menganti bajunya. Tak lama ada suara motor terdengar. Sontak ia bangkit dan segera membukakan pintu.
"Hai, lama bangetttt sihh thaaa"
KAMU SEDANG MEMBACA
AXEL || ON GOING
Fiksi Remaja"Selain lo dingin irit bicara dan nggak suka ngomong ternyata lo gila juga ya? Otak pinter tapi mulut lo nggak bisa nganga" "Terus kenapa? Lagian gue manusia bukan mesin kata, mulut gue terlalu berharga buat ngeluarin satu patah kata" Seseorang deng...