Episode 4 - Jangan Menyesali Apapun (OVA)

2.1K 235 1
                                    

" Kau bertengkar dengan Saudaramu?"

Tubuh kecil berbalut dress putih polos itu berjengit kaget mendengar suara berat dari arah belakang, dengan pelan (Y/n) membalikan badan hanya untuk menatap wajah Erwin

Bibir tipis digigit masih berusaha menenangkan deguban jantung melihat Erwin dengan tatapan tegasnya ditengah malam ditengah lorong yang sepi.. Siapapun akan terkejut jika seorang pria berdiri dibelakang mu tanpa menimbulkan suara

" Hanya masalah yang tidak terlalu serius"

Erwin mengerutkan kening sebelum mengangguk mengerti, matanya menelisik penampilan (Y/n) yang sederhana tapi terkesan indah . Walaupun memiliki tubuh yang pendek Erwin Akui wanita ini memiliki proposi tubuh yang bagus

(Y/n) membalikan badan cepat menyadari tatapan Erwin sama seperti bajingan dibawah tanah sana. Tubuhnya bergemetaran sedikit saat melangkah perlahan

Genggaman dari tangan Erwin membuat tubuh kecil (Y/n) semakin bergemetar, Erwin mengerutkan kening melihat reaksi (Y/n)

" Bajingan! "

Genggaman tangan Erwin terhempas secara kasar kedua manik mata yang berada disana spontan menoleh pada si pelaku. Levi berdiri menatap tajam Erwin tangan kanannya kini mengantikan posisi Erwin dari menggengam tangan (Y/n)

" Jauhi adikku, Erwin Smith" desisnya

Sorot mata berwarna Biru-Abu menyorot sinis Erwin sebelum menarik tubuh (Y/n) menjauh dari pria yang menjadi targetnya ini

Menyisakan Erwin yang masih terdiam tidak mengerti situasi yang baru saja terjadi

" Dia memiliki trauma? "
.
.
.

Gugup perasaan yang dirasakan pintu gerbang tembok belum terbuka tapi perasaan buruk yang kemarin ia rasakan kini kembali. Matanya menatap Farlan dan Isabel mereka terlihat bersemangat dan serius untuk keluar dinding

Tanpa memperdulikan bahaya apa yang akan menanti mereka didepan sana, tidak peduli dengan para monster pemakan manusia yang berkeliaran bebas di luar dinding ini

' Kuharap tidak ada sesuatu yang buruk' pikir (Y/n)

" Buka Gerbangnya! Hari ini, kita akan melangkah lebih maju! Tunjukan semua hasil latihan kalian! Tunjukan pada mereka kekuatan umat manusia!" Keith Shadis berteriak dengan nyaringnya

Gerbang tembok terbuka perasaan gugup kian berkembang, (Y/n) menoleh menatap kakaknya . Levi juga menatap adiknya menyakinkan dan memenangkan adiknya bahwa tidak apa-apa bahwa ia percaya pada (Y/n) dan kedua temannya

"Sekarang kita akan memulai ekspedisi ke 23 diluar dinding!, maju semuanya! "

Kuda mulai melaju keluar dinding melewati gerbang, Isabel menatap langit awan-awan terlihat indah dan burung-burung berterbangan dengan bebasnya senyuman muncul diwajahnya

" Keren! " katanya penuh dengan kekaguman akan indahnya langit biru

" Apa yang kau lakukan! Jangan kehilangan fokus! Kita tidak disini untuk melihat-lihat kita tidak tahu kapan akan bertemu titan! " Tegur salah seorang anggota pasukan pengintai lain pada Isabel

Isabel menoleh tersenyum remeh padanya " Hah! Kalau kita melihatnya, kamilah yang akan membereskannya! "

" Bodoh! Kau mau jadi korban pertama? "

Isabel cemberut " Apa masalahmu sih? "

" Isabel sudahlah fokus, Apa yang dikatakannya benar karena kita belum pernah melihat titan jadi fokus! " Bentak (Y/n) Isabel mengangguk menuruti perkataan (Y/n) untuk fokus pada sekitar dan tetap mengikuti barisan

Ackerman Little Sister | Shingeki No Kyojin [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang