Episode 30- Pendapat (S4)

570 70 3
                                    

" bertarung "

" bertarung "

Hange berdiri didepan sel Eren menatap bocah berumur sembilan tahun yang berdiri didepan cermin mengucapkan kata bertarung berulang-ulang dengan pandangan kemarahan , kening wanita  berkacamata ini mengkerut melihat tingkah aneh Eren sekarang

" Apa yang kau lakukan? " Tanya Hange

Manik berwarna Emerland itu melirik Hange dari sudut mata siapapun dapat menyadarinya Yeager ini sangat tidak ingin diganggu oleh siapapun

" Apa kau sedang bicara dengan cermin? Hei, kau bilang ” bertarung, bertarung“ begitu, kan? "

Wajah Eren berubah tangannya mencengkram pinggiran wastafel, merendam kemarahannya mendengar segala perkataan Hange yang sangat menganggu

" bertarung, bertarung Kau bilang itu dua kali,  apa maksudnya? "

" Kalau kau diam, aku akan tidak tahu. Orang biasanya tidak akan berbicara pada dirinya sendiri seperti itu. Aku tidak pernah bicara dengan diri sendiri di depan cermin, loh"

" Menurutku gaya rambutmu itu keren. Memang terlihat berantakan, tapi kau terlihat membuatnya seperti natural"

" Mau apa kau kesini?! "Bentak Eren masih menatap cermin sudah muak dengan segala omong kosong Hange

" Mau apa? Ada yang ingin kubicarakan. Bukannya saat pertama bertemu kita semalaman membicarakan soal titan, kan? Kau tetap diam mendengarkan ceritaku. Aku tahu itu kau tidak ingin mengorbankan Historia "

" Sepertinya kita sama-sama belum menemukan jalan keluar. Tapi, aku tidak mengerti kenapa kau bertindak sendirian dan berujung membahayakan pulau ini. Apa kau tidak lagi peduli dengan yang mungkin terjadi pada Historia? "

" Aku sudah memakan Titan Palu Perang. Titan ini mempunyai kemampuan pengerasan dari bawah tanah, dan menciptakan senjata atau apapun semaunya. Artinya, sedalam dan sekeras apapun penjaraku, itu tidak berarti. Aku bisa meninggalkan tempat ini kapanpun aku mau" balas Eren menoleh menatap wajah Komandan pasukan pengintai itu yang membulatkan mata

" Tentu, kalian tidak bisa membunuhku karena aku memiliki Titan pendiri. Sebesar apapun ancaman yang ku berikan kalian juga tak bisa membunuh zake " Eren mendekati Hange menatap wanita yang hanya sebatas hidungnya itu dengan tatapan tajam " Artinya... Hange-san apa yang bisa kau lakukan? " Tanya Eren

Tangan berkulit Tan itu meraih kerah Hange dengan kasar membuat tubuhnya membentur sel besi

" Katakan padaku, Hange-san! Kalau ada cara lain, katakan padaku! "

Mata Hange membulat tanda jika Eren telah menjadi Titan muncul dibawah matanya, dan kilatan juga bermunculan sedikit. Cengkraman Eren terlepas matanya sewarna batu emerald menatap Hange tajam yang kini memundurkan badanya hingga menabrak tembok " Eren, Mesum! Apa kau masih dalam masa pubertas?! Bodoh! Dasar bocah!" sentak Hange melangkah menjauh dari sel Eren

Tubuhnya jatuh terduduk didepan pintu menuju ruang penjara, memegang kepalanya " Erwin... Ini adalah satu-satunya kesalahanmu.kenapa kau memilihku menjadi Komandan ? Dan berakhir denganku yang menjadi Komandan! "

***

2 Tahun sebelumnya

Matahari mulai Terbenam  digantikan oleh bulan untuk menyinari dunia. Para bocah yang kini sudah beranjak dewasa.  menaiki kereta dengan  armin yang berdiri didepan mengemudikan keretanya

" Kalau saja kita punya lebih banyak waktu, ya aku juga hanya punya sisa waktu 5 tahun lagih. Kita harus segera memutuskannya siapa yang akan mewarisi kekuatan Titan ku" Kata Eren menatap kelima temannya itu

Ackerman Little Sister | Shingeki No Kyojin [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang