Episode 34- Dua Kubu (S4)

484 64 1
                                    

(Y/n) hanya menatap percakapan antara Hange dan yang lain. Beberapa waktu lalu Jean juga yang lain tidak menerima fakta bahwa Erwin masih hidup dan dia ikut campur pada penyerangan beberapa waktu lalu sebagai prajurit Marley, Jean juga Connie bahkan terang-terangan mengatakan ketidak sukaan mereka pada seorang pengkhianat

Sedangkan Erwin hanya duduk dengan tangan terlipat didada tidak peduli dengan omelan dari dua mantan bawahannya

(Y/n) juga berusaha tidak mempedulikan intensi Erwin yang duduk tepat disebelah Armin ia berusaha mendengar Percakapan antara mereka walaupun  tidak begitu jelas di telinganya tapi yang dia dengar sekilas Reiner, Annie dan Berthold membunuh sahabat Jean Marco. di sampingnya Levi masih duduk dengan menggenggam tangannya erat

Pria itu tidak meninggalkannya barang sedetikpun apalagi di sekitar mereka ada Erwin . Kedua manik biru-abu itu menatap terkejut Jean yang berlari dan memukul Reiner tepat diwajah

Membuat pemilik Titan Zirah ini terpental jauh. Jean menuduki tubuh Reiner memukulnya beberapa kali, pukulan kembali melayang kewajah Reiner . Pukulan yang keras hingga membuat wajah pria itu berdarah

(Y/n) hanya terdiam tidak bisa berbuat apa-apa, Kaki Jean menendang tubuh Reiner tapi Gabi menahannya membuat perut anak itu terkena tendang Jean

" Jean! " Bentak (Y/n) dirinya sama sekali tidak bisa melihat seorang anak terluka, walaupun Gabi anak itu telah membunuh Sasha. Jean melangkah menjauhi mereka semua (Y/n) menatap hendak berdiri tapi ditahan Oleh Levi

" Kondisimu! Lihat kondisimu! (Y/n)!" bentak Levi

" Kakak! Aku harus menemui Jean! Anak itu pasti terguncang atas kematian Marco apalagi orang yang membunuh sahabatnya berada di depannya! " Balas (Y/n) kesal

Erwin menatap wanita yang kini berdebat dengan kakaknya, ia hendak berdiri tapi menyadari tatapan tajam levi ia mengurungkan niatnya untuk membawa wanita kecil itu kepada Jean

Levi menghela nafas " Baiklah" Tangannya mengangkat tubuh (Y/n) bridal Style membawanya kemana Jean mengarah tadi. Kedua kakak adik ini bisa melihat anak itu yang bersandar diatas memohon mencengkram kepalanya erat-erat

Mata Jean menatap (Y/n) tidak percaya apalagi kondisi wanita ini yang datang padanya sangat jauh dari kata baik-baik saja

" (Y/n) -San "

Levi menundukan (Y/n) disamping Jean, lalu melangkah sedikit menjauh dari mereka berdua. Tapi matanya masih memperhatikan (Y/n) dengan kedua tangan terlipat didepan dada

" Duduklah Jean" Kata (Y/n)

Jean menurut duduk di samping wanita yang wajahnya dibalut oleh perban ini " Aku tahu perasaan marahmu begitu melihat Reiner. Marco sahabatmu terbunuh dengan sengaja bukan? "

" Ya, dia mati tanpa mengetahui kebenaran dibalik tembok " Balas Jean

(Y/n) tersenyum dibalik perban " Aku tidak bisa menyalahkanmu memukul Reiner hingga sebegitunya. Manusia tidak bisa menahan yang namanya amarah ,aku melihat Annie juga merasakan amarah yang sama sepertimu mengingat sahabatku mati olehnya "

Jean menoleh menatap (Y/n) " Maksud anda regu Rivaille? "

" Ya Jean, Kebencian dan Kemarahan melihat wajah Annie tapi aku menyadari satu hal dendam dan rasa marah tidak akan membuat mereka hidup kembali. Aku hanya harus menerima bukan? Walaupun itu terasa sulit . Tapi kita hanya bisa menerima dan teruslah mengingat kenangan dan memori kita bersama mereka dengan  begitu mereka masih berada dihati kita, anggaplah Marco masih bersamamu didalam hatimu Jean"

Bola mata itu berkaca-kaca, tangisan pelan terdengar ditelinga (Y/n) tangannya bergerak mengusap kepala Jean dengan lembut menenangkan Jean pria yang selalu diejek oleh Eren berwajah kuda ini

Ackerman Little Sister | Shingeki No Kyojin [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang