🥀Biarlah cerita singkat ini menetap,
agar bisa mengenang sebuah perkenalan
yang berkesan🥀.You .
08.15 wib
Naomi menggeliat dalam selimut saat suara alarm mengusik tidur nyenyak nya.
Dengan malas ia bangkit menyambar handuk dan segera meluncur ke kamar mandi.Setelah selesai Naomi berniat untuk menonton drama favoritnya,namun langkahnya terhenti saat mendengar suara bel rumah yang membuatnya kesal dan terpaksa berbalik kearah sana.
"Ck,ganggu!" geramannya terhenti saat mengetahui seseorang yang berdiri di depan pintu rumahnya.
Dengan cepat Naomi langsung menutup pintu dan perlahan mengintip dari balik jendela.
"Kok..??!!" pikirnya
Kejadian di rooftop sekolah membuat Naomi menyumpahi diri nya berharap agar tidak bertemu lagi dengan orang yang sama,
Namun takdir tak berpihak padanya.
Drrtt drrt..
Deringan ponsel Naomi berhasil membuat pandangannya teralih,Naomi segera mengambil ponsel yang berada di sofa depan tv.
Alisnya terangkat saat melihat nama sang kakak yang tertera di ponselnya.
Dan dengan malas ia mengangkat panggilan dari kakak sulungnya itu.
"Hmm.."
" ..."
"Ck,siapa sih?!" ujarnya kesal
" ..."
"Iya iya,jangan lama lama! males gue ladenin" sahut Naomi dan menutup telpon dari sang kakak.
Setelah memutuskan panggilannya,Naomi kembali berjalan ke arah pintu guna menuruti perintah Bryan,kakaknya.
Sebelum membuka pintu,Naomi terlebih dahulu menenangkan dirinya agar bisa bersikap seolah tak mengenali pria itu.
Setelah semuanya aman,Naomi mulai membuka pintu dengan perlahan.
Cklek..
"Ekhem! Perlu sama siapa?" gereheman Naomi membuat pria didepannya berbalik dan tersenyum simpul kearahnya.
Sumpah pengen gue colok tu mata! Umpat nya dalam hati.
"Bryan ?" tanya Reygan masih dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Yang lo cari gak ada,lo bisa pergi" ketusnya dan berbalik meninggalkan pria itu.
"Tapi Bryan minta gue nunggu dia di dalem" ujar Reygan.
Belum sempat Naomi menjawab,Reygan menambah ucapannya membuat Naomi menggeram pelan.
"Oh iya katanya gue bakalan di sambut sama pembantu di rumahnya,atau jangan jangan lo pembantunya ya?" timpal Reygan sambil menatap Naomi dari atas sampai ke bawah.
Naomi yang risih dengan tatapan pria di depannya membuat ia menunduk melihat dirinya yang hanya menggunakan pyama hello kitty dan sandal rumahan yang di lapisi bulu bulu halus dengan bentuk hello kitty,di tambah rambut basahnya yang masih di baluti handuk.
"Lo ngatain gue pembantu? enak aja lo asal ngomong! gue tegasin ke lo,gue pemilik rumah bukan pembantu!" bantah Naomi sambil menunjuk asal ke arah Reygan.
"Cantik" batin Reygan sambil tersenyum tipis.sangat tipis.hingga tak terlihat.
* * *
---------Dengan geram akhirnya Naomi membiarkan pria yang sama sekali tak dikenal untuk masuk kedalam rumahnya.
Tatapan Reygan membuat Naomi yang sedang duduk memutuskan untuk pergi ke kamar.
"Lo mau kemana?" tanya Reygan saat melihat Naomi beranjak menaiki tangga kamarnya.
"Bukan urusan lo! Fokus sama tujuan lo dateng kesini,kalo haus ambil sendiri ke dapur " ucap Naomi dan langsung membalikkan badannya meninggalkan Reygan yang masih terpaku di sana.
"Oh iya,kalo lo butuh apa apa panggil aja bi Mira," ujar Naomi membuat Reygan kembali tersenyum sambil menatap punggung Naomi hingga menghilang.
Ting
Notif dari ponsel Reygan membuatnya langsung membuka pesan dari Natan,sahabatnya.
Yang bego lewat!Natan : kesasar lo?
Alex : Et dah lama amat lu bambang!
perut gue udh nendang² ini.. :(Arnold: perut mulu lo pikirin!
Laskar: tau tuh kembang bangke!
Alex :Diem lu karpet jin!
Laskar: lo iblis!
Alex : lo kentut sapi!
Laskar :daripade lu tai semut!
Arnold :Diem goblok!
Alex : santuy dong bang*
Arnold :NAJIS!
Laskar :caper!
Alex : bangke lu!
Reygan : Berisik lu kurcaci!
Natan : Dimana?
Reygan :Sori ,gue gak bisa
Kesana,ada urusan mendadak.Alex :Yaelaaa,,bilang kek daritadi tau gitu gue embat terus ni makanan.
Arnold :ok
Setelah membalas chat grup,Reygan memilih untuk membaringkan tubuhnya di sofa.
Berharap Bryan muncul secepatnya.
Tanpa sadar,Reygan mulai hilang kendali dan terlelap dari tidurnya.****
--------
KAMU SEDANG MEMBACA
'Y O U'
RandomSetiap luka pasti ada obatnya. Namun setiap tawa,apakah ada luka didalamnya? Bukankah tawa menggambarkan kesenangan? Lalu ada apa dengan luka yang beriring dengan tawa? Bukankah luka pernah mendahului tawa? Kisah seorang gadis yang menyambut luka de...