You 08🍁

5 3 2
                                    

🥀Melupa Untuk Bahagia?🥀

.Naomi.

* * *
.

.
.
.
.

.
.
....................................

Tok tok tok

"Ra.."

.hening.

"Ra makan dulu yuk"

.hening.

"Aletta makan du.." ucapan Bryan terpotong saat terdengar sesuatu dari dalam kamar Naomi.

"Stop sebut nama itu! gue benci! gue maunya mama yang panggil gue dengan sebutan itu BUKAN LO!"

Prangg

Bryan kaget nya bukan main,ia panik.
Takut terjadi sesuatu pada adik semata wayangnya.

"Ra please ra jangan gini,gue khawatir .."
Bryan menghela napas pelas.

"Ra lo inget gak dulu lo udah janji gak bakal diem diem-an kayak gini,bahkan lo sering nangis kalo semenit gue diemin lo,masak lo gak inget ra.." Bryan menjeda ucapannya.

"Lo gak kangen gue ra?" Bryan tertawa hambar namun dimenit berikutnya,
Kedua sudut bibir Bryan tertarik saat mendengar suara decitan pintu kamar Naomi.

Ia melihat Naomi tengah berdiri diambang pintu,menatapnya dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya.
Hati Bryan sedikit mencelos melihat wajah adiknya seperti ini.

Bryan mendekati Naomi dan menghapus air matanya,
Bryan tersenyum sambil merentangkan kedua tangannya.
Seketika Naomi berhambur dalam pelukannya.

Bryan mengelus surai panjang milik Naomi,hatinya terasa lega saat Naomi kembali luluh bersama nya.

"Lo jahat kak! kenapa baru sekarang ingetin janji gue" Bryan terkekeh mendengar penuturan Naomi.
"Iya iya gue minta maaf"

"Jangan tinggalin gue lagi ya" ujar Naomi membuat Bryan menautkan kedua alisnya.

"Perasaan lo yang selalu ninggalin gue" sahut Bryan

"Maaf gue khilaf" Naomi mengeratkan pelukannya membuat Bryan tertawa gemas.

"Sorry Ra,gue belum bisa jujur sama lo.
Tapi gak lama lagi lo akan tau apa yang sebenarnya terjadi" batin Bryan.

* * *

"Syukur kalau Naomi udah baik baik aja sama kamu,dengan begitu semoga kita bisa lebih mudah memberi tau ini  kepada Naomi"

"Iya pa,Bryan harap juga gitu"

"Yaudah papa pergi dulu,keburu Naomi bangun,nanti sore papa tunggu di tempat biasa,ajak Naomira"

"Iya pa hati hati"

Tak lama setelah Gerlando pergi,Naomi menghampiri Bryan yang tengah mengolesi selai roti untuknya.

"Pagi kak"

"Hm,udh siap nih sarapannya"
Naomi mengambil roti yang diberikan oleh Bryan dan langsung memakannya.

"Kak,lo jadi nganter gue ke sekolah kan"

"Iya,makanya cepetan makannya"

Setelah semua selesai,Bryan segera mengantarkan Naomi kesekolah.
Ia senang karna telah berhasil mengembalikan Naomi menjadi adik kecilnya yang dulu.

"Salim kak" Bryan menyambut uluran tangan Naomi.

"Belajar yang rajin,jangan bolos,jangan bandel,bar bar nya dikurangi,jangan jajan sembarangan"

Saat Naomi hendak protes Bryan langsung meletakkan telunjuknya di depan mulut Naomi.

"Sstt,dan satu lagi yang paling penting.
Tali sepatu sering sering di cek,lo terlalu ceroboh untuk hal hal yang sepele"
Naomi menyingkirkan tangan Bryan di depan wajahnya.

"Ya ya ya, kumat lagi posesifnya" Bryan menyentil dahi Naomi,membuat sang empunya meringis pelan.

"Aish,kebiasaan ya tangan lo,udah ah gue mau masuk, bye!"

"Hmm" Bryan menggelengkan kepalanya melihat tingkah Naomi.


.............................................

Naomi menelusuri koridor sambil mamainkan ponselnya sampai tanpa sengaja seseorang menabrak dirinya.

"Maaf kak"

"Eh iya gak papa,lain kali hati hati ya" ujar Naomi menepuk bahu gadis yang masih menundukkan kepalanya.
Naomi tersenyum dan mensejajarkan dirinya dengan gadis itu.

"Jangan sering nunduk,jadi diri sendiri itu lebih seru" sambung Naomi berlalu,membuat gadis di depan nya tadi tersenyum mengangkat kepalanya.

Kejadian tersebut tak luput dari pandangan seorang lelaki yang terduduk manis didalam kelas XII IPA 2.

"Bahagia selalu Alettabatinnya sambil tersenyum tipis.sangat tipis.sampai tak siapapun menyadarinya.

🍁🍁

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Maap ya untuk part ini aju nulisnya gak terlalu panjang:)

Tapi bintang dipojok kiri dong;)

'Y O U'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang