"Stop!"
Felix menghentikan langkahnya seraya menoleh kearah Vely.
"Kenapa kamu lakuin ini?" Gadis dengan Baluran kemeja itu menatap tajam Felix. Felix dapat melihat dengan begitu jelas rona keraguan begitu menguasai gadis itu.
Felix menghembuskan nafasnya kasar sembari menatap lekat-lekat Vely. Gadis itu lalu mengedarkan pandangannya entah kemana.
"Walau mereka nggak menghargai kamu, setidaknya ada manusia didunia ini yang menghargai kamu."
Felix lalu kembali menarik gadis itu pergi. Seperti sebuah anak panah yang menancap begitu kuat kearah Vely hingga membuat dadanya terasa sesak.
Kalimat yang lelaki Scorpio itu lontarkan cukup membuat Vely terdiam seribu kata dan memilih untuk menuruti kemana lelaki itu pergi.
Lelaki itu mengarah ke sebuah mobil Jeep berwarna putih yang berdiri dengan begitu gagah di parkiran, hamparan mobil seolah tiada arti.
"Masuk!"
Tanpa basa basi Vely hanya menuruti Felix.
Buk...
Lelaki itu langsung menancap gas dan pergi meninggalkan gedung yang menjulang cukup tinggi itu.
Setiap jalan kota mereka lintasi, hiruk pikuk kota Jakarta seolah menjadi pemandangan yang begitu familiar. Mentari menoreh sinar yang begitu menghangatkan.
"Kita mau kemana?"
Felix tidak bergeming dan hanya fokus menyetir. Lelaki dengan Baluran kemeja putih itu membuka kaca jendela membiarkan angin datang menyapa diri, bagaikan sebuah obat pemulih.
20 menit berlalu, mobil gagah itu terhenti disebuah taman yang dipenuhi oleh hamparan bunga mawar. Hamparan mawar itu seolah tersenyum menyambut kedatangan mereka bersamaan dengan desiran angin sayup-sayup mencium pipi Felix.
Vely menerawang setiap sudut taman itu, merasa cukup familiar dengan situasi ini.
"Kok nggak asing ya?" Gadis itu bermonolog ria sembari terus mengedarkan pandangannya.
"Felix kamu mau bikin aku masuk angin? Aku basah kuyup lho." Gadis itu memutar bola matanya.
Felix lalu meraih sebuah baju dari dalam tasnya.
"Pakai ini di toilet sebelah sana." Tunjuknya kearah sebuah toilet umum tak jauh dari tempat mereka berdiri.
Tak ada seorang pun yang mengetahui tempat mereka, tempat rahasia Felix.
Baluran baju kaos berwarna hitam membuat kulit putih Vely bersinar. Gadis itu kini terlihat sedikit segar walau jujur saja rambutnya terlihat lepek akibat basah.
"Ini tempat rahasia aku, kenapa aku bawa kamu ketempat ini. Karena disaat berada diposisi yang sama dengan kamu dulu, aku sering ketempat ini untuk mengobati perasaanku dan aku berharap tempat ini bisa ngobatin perasaan kamu juga."
Gadis itu terdiam mematung, ia merasa berbeda. Tidak ada kata bahkan frasa yang dapat menjabarkan apa yang ia rasakan saat ini.
"Aku harus pergi dari sini." Gadis itu berlari meninggalkan Felix yang terdiam menatap lekat kepergian gadis itu.
"Aku tau apa yang kamu rasakan."
****
Hello Fellas, I'm back.
Semoga kalian suka walau agak pendek dari biasanya, maklum guys author lagi writer block nih.
But anyway semoga kalian suka dan jika berkenan silahkan vote dan komen ya.....
See u on next chapter bye👋🏻👋🏻👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaska Dream
RomanceBIASAKAN FOLLOW DULU YA.... Habis itu jangan lupa untuk tinggalkan jejak berupa vote dan komen ya.... Kalau kalian follow nanti author pasti akan follow balik okey..... ENJOY THE STORY GUYS...... Vely seorang gadis pengagum mentari tak pernah menya...