01

40 22 5
                                    

Alluka memandang Lee Jeno dengan intens, hingga membuat anak itu menundukan kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alluka memandang Lee Jeno dengan intens, hingga membuat anak itu menundukan kepalanya.

"Jen, kamu beneran gapapa? kemarin kok pucet banget"

Jeno mengangkat kepalanya memandang Alluka lalu tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit.

"i-iya"

"terus kemarin kok kamu basah kuyub? bau kuah baso pula" Jeno mendelik, ia gugup, tak tahu akan menjawab apa.

"i-itu aku ketumpahan k-kuah baso pas lagi n-ngepel"

"kalau ada apa-apa jangan ragu ya cerita ke Luka, Luka bakalan dengerin sampe tuntas"

Alluka menepuk bahu Jeno pelan membuat Jeno tersenyum simpul, lalu menganggukan kepalanya.

"A-alluka?"

"ya?"

"kamu lahir tanggal berapa?" Jeno memandang ragu-ragu wanita cantik didepannya itu.

"4 April"

  Jeno tersenyum manis, sangat manis hingga bola matanya tak terlihat.

------

"Anes?" Alluka berhenti, ia memutar badannya menghadap belakang.

"oh bener ya Anes, udah lama ga ketemu ni" Lelaki itu merangkul pundak Alluka akrab.

"kak, stop manggil aku Anes,namaku Alluka kak"

"Anes, aku bakalan tetep manggil kamu Anes. Sampai kapanpun, karena perasaan ini tak akan pernah pudar"

"Kak Mark ! aku bukan lagi diriku dimasa lalu, jangan berani mempermainkan aku lagi, mulai sekarang panggil aku Alluka"

Alluka melepaskan rangkulan tangan Mark lalu berlari meninggalkan pemuda itu.

"siapa yang mempermainkan dirimu? aku benar-benar mencintaimu, Luka" Mark memandang punggung Alluka yang lama kelamaan semakin menjauh.

"siapa yang mempermainkan dirimu? aku benar-benar mencintaimu, Luka" Mark memandang punggung Alluka yang lama kelamaan semakin menjauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lee Jeno, mau bareng pulang nggak?" Alluka menjawil bahu Jeno hingga lelaki itu menoleh.

"b-boleh"

Mereka berdua berjalan meninggalkan kelas.

"Jeno mau ga mampir ke gramed bentar? ya semacam gramed date gitu"

"h-hah? date?"

"iya hehe, kalo gamau gapapa kok Je mungkin lain kali"

Wajah Jeno memanas, aah rasanya ini pertama kali dirinya seakrab ini dengan wanita.

"m-mau kok tapi aku tadi naik taxi"

"naik bus aja biar tambah romantis gituu" Jeno ingin sekali berteriak.

"ayo" Alluka mengandeng tangan Jeno lalu mereka berjalan bersama hingga didepan halet bus.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
To The Bone | Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang