03

22 21 5
                                    

  "Mark, sering-sering lah berkunjung kesini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  "Mark, sering-sering lah berkunjung kesini. Ibu sangat merindukanmu Mark. Bagaimana kabar ayahmu disana?"

  "maaf bu, aku akhir-akhir ini sedang sibuk. Ayah baik-baik saja" Mark menaruh 1 plastik berisi sayur-sayuran.

"maaf ibu, Mark hanya membawa ini. Akhir-akhir ini saku ku dipotong ayah, mungkin karena aku sering pulang terlambat" jelas Mark lalu nyengir kuda.

"astaga Mark, kau tak perlu repot-repot, ibu masih punya sisa sayuran yang kau beri kemarin"

"tak apa bu" Mark tersenyum lembut pada sang ibu.

"Mark, kenapa sekarang kau jarang sekali mengajak Anes kesini? ada apa Mark?"

  Mark membeku, ia tak tahu harus menjelaskan apa kepada sang ibu.

"b-bu akhir ini Anes sibuk sekali, ia anggota osis sekolah jadih lebih sibuk" Mark terpaksa membohongi sang ibu, padahal hubungannya dengan Alluka telah usai lama sekali.

"akhir pekan bisakah kau mengajak Anes kesini Mark? ibu sangat merindukan dirinya"

  Mark menghelas nafas panjang.

"baiklah, ku usahakan bu"

                          ————————

  Alluka berjalan dengan senyum sumringah melewati koridor sekolah. Langkah kakinya berhenti taktala melihat Mark berdiri didepan kelasnya.

  "Ane ah maksudku Alluka, bisakah kita bicara sebentar?"

  "maaf kak, aku sibuk" Alluka berjalan melewati Mark.

"ibu ingin bertemu dengan kamu akhir pekan nanti. Bisakah kau luangkan waktumu?" Ucapan Mark membuat langkah Alluka berhenti.

"baiklah, ini demi ibu" Mark tersenyum simpul.

  'kesempatan nih' batin mark bersorak ria.

  "Jeno, kamu naik taxi lagi?" Alluka menepuk bahu Jeno yang sedang membereskan buku pada tasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


  "Jeno, kamu naik taxi lagi?" Alluka menepuk bahu Jeno yang sedang membereskan buku pada tasnya.

"iya, aku gabisa bawa mobil"

"mau aku antar ga? sekalian jalan-jalan" tawar Luka.

"makasih Luka, tapi aku ada les hari ini" Jeno menundukan badannya.

"owalah, oke deh semangat ya" Alluka menepuk-nepuk bahu Jeno.

"iya" Jeno tersenyum manis.

"Jeno, ayah menyuruhku nganterin kamu ke tempat les" Mark Lee memotong pembicaraan mereka berdua.

  "ah iya kah? aku duluan ya Luka, lain kali aja ayo jalan-jalan"

   Alluka tak kaget, ia sudah tahu hubungan Mark dan Jeno.

  "iya" Jawab Alluka.

Mark merangkul pundak Jeno hangat, mungkin hanya pura-pura agar terlihat akrab dimata Luka. Ia menghadap kearah Alluka lalu mengedipkan sebelah matanya centil, membuat Alluka bergidik ngeri.

   
                               ——————
  "udah sana turun" Mark mendorong bahu Jeno agar anak itu keluar dari mobilnya.

"makasih kak Mark, maaf ngerepotin" Jeno tersenyum manis ke arah Mark.

"gausah kepedean, gw cuma disuruh ayah" mata Jeno memanas, namun di lubuk hatinya ia berbahagia. Ini pertama kalinya ia dan Mark sedekat ini.

  Jeno turun dari mobil Mark, lalu berjalan memasuki tempat Lesnya.

Sementara Mark menghela nafas panjang didalam mobil. Ia mengusap wajah nya gusar.

"ya tuhan, aku harus bagaimana" Mark menyalakan mobilnya dan menjalankannya dengan kecepatan sedang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



To The Bone | Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang