"kalo kamu ga lupa mungkin Mark ga sampe kyk gini Nes" ucap Jaemin.
"maaf Jae, aku benar-benar lupa"
Luka berkali-kali meminta maaf kepada ibu Mark dan para sahabat Mark.
"omong-omong dimana kekasihmu itu?" sarkas Renjun sembari memandang sinis.
"a-a maaf tapi aku dan jeno tak berpacaran, kami sebatas teman"
Renjun berdecih lalu memutar matanya malas.
"sudahlah njun" Jaemin mengelus punggung Renjun agar lelaki berdarah cina itu tak marah-marah.
"rem Mark blong, motornya hancur karena menabrak truk dari laju berlawanan. Kita berdoa saja yang terbaik untuk Mark" lirih Jaemin.
Sang Ibu Mark hanya bisa menangis tersedu-sedu. Begitu juga dengan Luka yang terlihat pucat dan penampilan yang berantakan, sungguh dirinya sangat menyesal melupakan janjinya pada Mark.
.
.
.
.
Setelah 4 jam diruang ugd, kini Mark dipindahkan ke ruang rawat VIP dengan keadaan sudah siuman namun para rekan dan kerabat Mark masih senantiasa menangis seperti hujan yang tak kunjung reda diluar rumah sakit.
"g-gelap bu. Mark tak bisa melihat apa-apa hiks" adu Mark dengan nada bergetar dan air mata yang siap turun ke pipi halusnya.
"maafkan ibu, Mark" sang ibu hanya bisa menangis dan terus menerus menciumi punggung tangan Mark sembari memeluk hangat putra kandungnya itu.
1 jam yang lalu, dokter menjelaskan bahwa Mark Lee dinyatakan buta karena benturan keras kepalanya pada trotoar jalanan/pembatas jalan hal itu membuat saraf mata Mark putus dan jaringan matanya tak berfungsi dengan baik.
Luka mendekat kearah Mark Lee.
"M-mark, maafkan aku" Mark Lee pun menoleh kesumber suara walau penglihatannya gelap.
"Untuk apa Luka? ah ya aku lupa, bukan kah dirimu sedang bersenang-senang bersama adikku? Lanjutkan lah kenapa kau berada disini? Tak seharusnya kau menemui aku" ucap Mark dengan tetesan air mata yang terus-menerus berjatuhan.
"Maafkan aku Mark, aku benar benar lupa. Maafkan aku" Luka memeluk Mark erat, namun Mark berusaha melepaskan pelukan tersebut.
"Kau tak salah, ini salahku sendiri karena telah membuat janji pada orang yang sama halnya juga membuat janji"
"Hiks maafkan aku" akhirnya pelukan mereka terlepas karena Mark memaksa Luka untuk melepaskannya.
Setelah 1 minggu lamanya dirumah sakit, kini Mark diperbolehkan pulang. Ia pulang kerumah sang ibu karena dirinya ingin dirawat ibu nya sendiri.
Sementara disisi lain Jaehyun masih sibuk mencarikan pendonor mata untuk Mark, agar anak itu bisa melihat seperti semula.
"Mark, makanlah sayang. Badanmu semakin kurus, berat badanmu turun 4 kilo nak. Makan ya? ibu suapin" Ibu terus menerus memaksa Mark untuk memakan sesuatu agar perutnya terisi.
"aku tak lapar bu" Seperti ini keseharian Mark setelah kecelakaan, ia jarang sekali makan bahkan 2 hari hanya makan 2 kali.
Mark yang dulunya ceria dan sehat kini menjadi Mark yang lemas,pucat dan sedikit kurus.
"yang sabar ya sayang, Tuhan gak akan nguji umatnya diluar batas kemampuan umatnya ibu yakin Mark anak kuat" Ibu mengelus surai halus milik Mark.
Sedangkan Mark hanya tersenyum simpul, ia meraih tangan ibunya lalu mencium punggung tangannya dan memeluk ibunya erat.
"makasih bu udah jagain Mark. Maaf Mark sering ngerepotin apalagi akhir-akhir ini Mark cerewet banget"
"itu udah jadi tugas ibu sayang"
Mark Lee merasa kepalanya diciumi oleh sang ibu, ia tersenyum tulus.
"bu, kalo nanti Mark pergi jangan lupa bilang ke Luka ya? suruh dia balik, Mark ga kuat jauh-jauh dari Luka"
Ucapan Mark membuat sang ibu terkejut.
"Mark kamu ngomong apa si? kamu ga bakalan kemana-mana begitu juga dengan Anes"
Mark yang mendengar itu hanya tersenyum manis, sangat manis. Mungkin itu senyuman termanis yang di berikan Mark pada tahun ini.
Terakhir Dehh, gakuat tau pengen buka WP mulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
To The Bone | Mark Lee
Fanfic"aku ingin kau kembali padaku, meskipun ragaku telah menghilang dari bumi ini" -M ❝ 𝐓𝐎 𝐓𝐇𝐄 𝐁𝐎𝐍𝐄 ❞ ___ nih cerita normal ya engga bxb. cuma cerita halusinasi, gausah dianggep serius -serius ©whiskya ...