HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA
Tandain kalo ada yang typo.
Happy reading! 🤗
***
Beberapa hari telah berlalu setelah kejadian waktu di mall kala itu. Hari hari Lily sudah seperti biasanya, Ia yang kembali ke sekolah bersama teman temannya sedangkan kedua kakaknya sudah kembali keluar kota untuk bekerja.
Hari ini Sean lah yang mengantar gadis itu berangkat sekolah, setelah sampai di depan gerbang gadis itu turun dengan bantuan Sean karena cowok itu menggunakan motor besarnya.
"Sekolah yang pinter, jangan bandel."
"Oiya nanti gue ada meeting dan lembur, kalau ada apa apa langsung telepon aja" Lanjutnya.
Lily mengangguk, saat asik berbincang seorang cowok datang mendekati mereka berdua dengan wajah tengil nya namun tampan. Ya, siapa lagi kalau bukan Alvaro, orang yang suka pada Lily sejak kelas 10 dan kebetulan juga temen tongkrongan ketiga abang Lily.
"Wih, gapernah keliatan kemana aja lo bang" Kata Alvaro sambil bertos ala cowok dengan Sean.
"Biasalah, gue juga sibuk akhir akhir ini dan Briel sama Kenzo juga kan lagi diluar kota jadi ya gitu" Jelas Sean.
"Oohh, kapan-kapan balik tongkrongan sabi kali bang sekalian ajak bang Briel sama bang Kenzo."
"Iye, siap siap nunggu mereka pulang. Beberapa hari lalu sih mereka pulang tapi cuman dua hari jadi cuma buat ngajak main nih bocil satu."
Alvaro terkekeh, Gadis yang menyimak perbincangan dua cowok tadi memutar bola matanya malas.
"Yaudah, sana masuk kalian. Gue nitip Lily ye Al"
"Laksanakan bang." Sean mengangguk lalu bergegas meninggalkan depan sekolah Lily.
"Ayo" Ajak Alvaro.
"Kemana?"
"Ya ke kelas lo lah anjir"
"Yaudah ayo."
Mereka berdua berjalan beriringan menuju kelas Lily, tatapan murid SMA megantara tak lepas dari dua orang tersebut.
Seorang primadona sekolah dan pentolan sekolah berjalan beriringan tanpa ada keributan seperti biasanya, momen langka bagi murid SMA megantara.
"Ini kenapa pada liatin sih" Ujar Lily kesal.
"Biasalah, kan lo lagi jalan sama cogan dan gue lagi jalan sama cecan" Ucap Alvaro pede dengan menaik turunkan alisnya.
"Ewhhh, gajelas kamu Al."
Alvaro tertawa karena respon Lily. "Udah ayo cepetan keburu bel kalo lo jalan pelan pelan."
"Iya iya ish, kamu mending duluan sana deh. Kan kelas kita beda kenapa kamu malah ngikutin Lily."
"Yakan bang Sean yang minta gue buat jagain lo, ya gue harus jaga putri cantik ini sampe kelas dengan selamat tanpa ada lecet sedikit pun."
"Ngga gitu juga, Alvaro!"
"Udah diem apa gue cium lo" Ancam Alvaro.
Lily hanya pasrah lalu melanjutkan jalan menuju ke kelasnya.
Sesampainya di kelas sahabat-sahabat Lily menatap heran ke arah mereka berdua. "Woy! Tumben anteng jalan berdua sama Alvaro" Ujar Asya setelah Lily duduk di bangku miliknya.
"Iya nih, lo apain Lily sampe diem keg gini" Ucap Anin sambil menatap curiga ke arah cowok itu.
"Biasalah, pelet gue kan kuat!" Jawab Alvaro dengan wajah tengilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Di beratkan oleh bertahan atau pergi perlahan. Disaat orang yang di sayang lebih memilih masalalu nya daripada kekasihnya sendiri. Bertahan dengan orang yang masih stuck dengan masalalu nya memang menyakitkan, kita h...