HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA
Tandain kalo ada yang typo.
Vote dan komen juga ya, jangan jadi silent readers😩
Happy reading! 🤗
***
Bel berbunyi tanda jam pelajaran akan segera dimulai, di kelas XII IPA 2 Lily, Asya, Anin, Ica, Naira sedang berbincang-bincang sembari menunggu guru yang mengajar di kelas mereka datang. Siswa siswi yang lain juga sibuk dengan kegiatan masing masing ada yang membaca aplikasi oren di hp nya, ada yang bermain game dan masih banyak lagi kegiatan random yang mereka lakukan.
"Cuaca hari ini mendung, tumben ya" Celetuk Ica saat ia melihat ke arah jendela.
"Iya tumben banget, biasa nya cerah" Jawab Lily.
Beberapa menit kemudian, Bu Dian selaku guru sejarah yang mengajar datang dan membuat mereka sedikit anteng lalu duduk di bangku masing-masing.
"Selamat pagi anak-anak".
"Selamat pagi juga bu".
"Gimana kalian sehat?" Tanya Bu Dian.
"Alhamdulillah Ibu, sehat" Jawab murid XII IPA 2.
"Bagus, oke kita lanjutin pelajaran kemarin ya.. Kemarin sampai Bab 7, silahkan Gerald di baca" Perintah Bu Dian.
Namun saat Gerald akan membaca, ketukan pintu mengalihkan atensi mereka dan menoleh ke arah pintu.
Tok tok tok
"Permisi Bu Dian, maaf mengganggu waktunya saya disini izin untuk mengganggu waktu belajar mengajarnya karena mengantarkan siswa baru" Ujar Bu Elva selaku wali kelas XII IPA 2.
"Ayo nak, silahkan masuk dan kenalkan dirimu ke teman-teman barumu".
Deg.
Lily terkejut saat melihat murid baru itu memasuki kelasnya.
"Ya Tuhan, Apalagi ini. Sudah cukup Lily menahan sakit yang kemarin, kenapa harus di tambah?" Batin Lily dengan senyum getir terbit dari bibirnya.
"Hallo semuanya, perkenalkan aku Kyra Alengkara Diszya. Kalian bisa panggil Kyra, semoga kita bisa berteman dengan baik" Ujar Kyra dengan senyumannya.
"Nah anak-anak, mungkin ada yang akan di tanyakan?" Tanya Bu Dian.
"Nomer wa 0 berapa neng?"
"Alamat rumah dong nanti mau ketemu camer jyakhh"
"Udah punya pacar belum nih, kiw"
"Ayo sama Aa' aja sini neng daripada gangguin cowo orang, chuaksss"
Begitulah kira-kira pertanyaan random anak XII IPA 2 membuat Bu Elva dan Bu Dian geleng-geleng kepala.
"Oke baik Kyra, silahkan kamu duduk di bangku kosong belakang Lily samping Via".
"Baik Bu, saya izin untuk duduk di bangku" Ujar Kyra di balas anggukan oleh Bu Elva.
"Baik anak-anak, terimakasih dan maaf sudah menganggu waktu belajarnya. Saya pamit kembali ke ruang guru" Pamit Bu Elva dan melenggang pergi meninggalkan ruang kelas.
"Wah, Hai Ly ngga nyangka kita satu sekolah bahkan satu kelas" Ucap Kyra dengan senyum penuh artinya.
"Bacot, lo bicth!" Jawab Ica yang benar-benar geram dengan Kyra.
Bel istirahat sudah berbunyi, Lily dan sahabatnya langsung buru-buru pergi meninggalkan kelas karena sudah muak ada kyra di kelas mereka.
"Woy, mau kemana lo pada?" Tanya Kyra namun tak di hiraukan oleh Lily dan sahabatnya.
"Anjing!" Umpat Kyra kesal karena dirinya di abaikan.
"Gedeg banget gue sama bitch satu itu" Kata Anin sambil menggebrak meja dan membuat seisi kantin menoleh ke arah meja yang di tempatinya.
"Ngape lo pada liat liat?" Sarkas Asya yang sama-sama sedang kesal.
"Udah-udah nggapapa, kok jadi kalian yang emosiiiiii" Ujar Lily sambil tertawa.
"Gila, sadar Ly lo gausah terlalu sabar bisa gasih?".
"Sadar, Cowo brengsek kaya Bara nyga pantes buat lo!"
"Kalo emang dia serius sama lo, walaupun ada cewe cantik yang notabenya sahabat dia harusnya dia masih di pihsak lo! Karena dia mikir sekarang dia punya cewe!"
"Kalau masih ada rasa sama yang itu, gausah bangun hubungan sama yang ini".
Cerocos Anin dan Asya yang saling menyahut satu sama lain hanya membuat Lily menghela nafas.
"Udah anjir kalian ngga laper apa? Pesen makan sana" Lerai Ica.
"Iya, aku laper tauu" Lanjut Naira yang memang sudah benar-benar lapar sejak jam pelajaran tadi.
"Iyaa sebentar gue pesenin dulu sama Asya" Jawab Anin lalu mengajak Asya untuk pesan bakso dan es teh manis tak lupa cemilan untuk dikelas nanti.
Sedangkan Kyra, cewe itu menggerutu kesal lantaran ia lapar namun ia tak tau jalan untuk ke kantin. Baru pindah ke sekolah itu membuatnya belum menghafal jalan ke kantin, kopsis, dan uks walaupun sebenarnya tadi ia sudah diajak keliling oleh Bu Elva.
"Ih anjir, laper banget mana gue gatau jalan ke kantin. Ah sialan!".
Satu cowok yang sedari tadi mengamati Kyra, datang menghampiri dan duduk di sebelah cewek itu.
"Kenapa lo? Gue liat lo komat kamit kaya mbah dukun".
"Anjir, gue laper tapi gue gatau jalan ke kantin, anw lo siapa?" Jawan Kyra.
"Gue Radirga Erlang Alifalsa, lo bisa panggil gue Dirga".
"Btw gue juga mau ke kantin, siapa tau lo mau nitip gitu" Lanjut cowok itu.
"Mau deh mau mau, gue nitip apapun deh yang bikin kenyang" Kata Kyra tak lupa menyodorkan uang selembaran berwarna hijau.
Jam sudah menunjukan pukul 03.00, artinya jam pulang sekolah sudah tiba. Murid-murid berhamburan keluar dari kelas. Lily dan para sahabatnya pergi menuju kearah gerbang dengan bersenda gurau.
"Heh Ly kapan kapan kita nonton keg, gue pengen nonton dah asli" Kata Asya.
"Boleh boleh ajasih Sya, tinggal atur jadwalnya aja nanti".
"Betull, gue juga gabut mending nonton ye gaaa tapi jangan lupa izin dulu sama cowo lo tuh Ly, ntar ngamok lagi" Sahut Ica membuat Lily terkekeh.
"Iyaaaaa, Anin, Naira gimana? Setuju?" Tanya Lily.
"Setuju!" Kompak Anin dan Naira lalu mereka tertawa bersama.
Sesampainya di depan gerbang, mereka melihat mobil yang ngga asing dimata mereka. Saat orang yang didalam mobil itu keluar Lily tersenyum senang.
Saat ingin menghampiri orang itu, senyumnya luntur. Karena seorang cewe berlari langsung memeluk cowok itu dari samping. Dan sialnya cowok itu membalas pelukannya.
"Anjing!" Umpat Anin membuat kedua orang itu menoleh serentak ke arah mereka.
Lily berlari kearah kelas, namun dirinya menabrak Alvaro. "Lo kenapa Ly?". Cewek itu hanya menjawab dengan gelengan.
"Oh." Ujar Alvaro saat melihat ke arah Bara dan Kyra.
BUGH!
Tanpa aba-aba, Alvaro melayangkan pukulan ke arah Bara hingga membuat cowok itu terhuyung ke belakang.
"COWOK BRENGSEK!!" Teriak Alvaro membuat murid-murid yang belum pulang menatap kearahnya.
Alvaro yang akan melayangkan pukulan kembali di tahan oleh Ica. "Udah, Al."
"Dan lo bang Bara, minimal mikir! Lily juga punya hati." Lanjutnya dan membawa Lily pergi dari hadapan Bara.
***
Tbc.Terimakasih sudah mampir ke cerita aku.. Kalau suka jangan lupa vote dan komen nya yaa! 🤗
Maaf banget kali ini kaya nya amburadul banget wkwk dan ngga memenuhi ekspektasi kalian huhu.
Bye bye see you dear! 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) Di beratkan oleh bertahan atau pergi perlahan. Disaat orang yang di sayang lebih memilih masalalu nya daripada kekasihnya sendiri. Bertahan dengan orang yang masih stuck dengan masalalu nya memang menyakitkan, kita h...